MY PROTECTOR LEO | 03

56.2K 4.3K 134
                                    

Hujan turun lagi. Yang tadinya rintik-rintik, tergantikan dengan semburan air deras dari langit yang turun ke bumi.

Clora berlari mencari tempat beratap sambil memegangi kepalanya agar tak terkena air hujan. Ia berteduh di sebuah halte yang tak ada siapapun orang disana.

Meskipun di halte tersedia tempat duduk, namun Clora tetap berdiri tanpa minat mengistirahatkan kakinya karna tempat duduk itu sedikit basah, dan hanya ada beberapa bagian yang masih bisa di duduki.

Karna hujan, udaranya menjadi sangat dingin. Untung saja Clora memakai jaket. Kalau tidak, mungkin sekarang ia sudah menggigil kedinginan karna hujannya deras sekali serta anginnya kuat. Bahkan dedaunan yang berada di jalan berterbangan, juga pohon yang di pinggir-pinggir jalan bergoyang.

Clora mengusap sebelah lengannya. Ia takut. Tak ada siapapun disini. Jalanan juga sepi. Hanya ada satu atau dua motor yang lewat tadi. Semua orang tampaknya berlindung di dalam rumah.

Hujan sore memang sudah tak perlu diragukan lagi. Yang pasti, ketika hujan di sore hari selalu saja membuat orang-orang takut. Tak ada petir, namun ada angin yang siap merobohkan apa saja.

Kaki Clora berjalan mundur hingga terpentok bangku halte. Angin yang terlalu kuat dan hujan yang amat deras membuat pakaian Clora terkena air. Ia menatap jaketnya yang sedikit basah dengan cemas.

Bagaimana mau kembali?

Clora cemas. Ia paling tidak bisa dihadapkan dengan situasi seperti ini. Clora lebih baik berdiam diri di apartemen dengan semua listrik mati, daripada hujan yang menyerupai badai seperti sekarang. Ditambah tak ada satu orang pun yang berada di kawasan ini. Karna setidaknya Clora memiliki teman yang sama-sama terjebak seperti dirinya.

Hujan ini sepertinya akan lama untuk berhenti. Kemungkinan saat matahari terbenam pun hujan masih ada, walau mungkin tak sederas seperti sekarang.

Clora melirik bangku yang sudah basah semua. Ugh, kakinya pegal. Sudah berapa lama ia berdiri? Terlebih karna dari tadi kakinya diajak berjalan.

Clora mengambil ponselnya di kantong celana.

17.35

Sudah selama itukah ia berdiri? Dan selama itu juga hujan belum berhenti.

Clora menghela nafasnya. Ia menunduk melihat perutnya yang baru saja berbunyi.

Clora lapar....

Tin!

Mendengar suara klakson, kepala Clora mendongak. Ia melihat sebuah mobil hitam berhenti di depannya.

Clora memperhatikan mobil itu sampai salah satu pintunya terbuka. Ia bisa melihat seorang pria keluar dari sana sambil membawa payung.

Mata Clora mengerjap bingung melihat pria itu menghampirinya.

“Naik!”

Clora diam. Ia meneliti wajah orang itu yang tampak asing dimatanya.

Dia siapa?

Clora tidak kenal orang itu. Clora tidak pernah bertemu, dan Clora tidak pernah melihatnya.

“Cepetan naik!” Suruhnya cepat.

MY PROTECTOR LEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang