Happy Reading❤
*-*
Kembali mendongak, bahkan kali ini Aditsya menjauhkan badan-nya dari Raka, saat cowok dengan jaket kulit itu tak melakukan pergerakan berarti.
Menoleh Raka menatap Aditsya bingung, yang dibalas dengan putaran mata jengah dari Aditsya sendiri."Kamu kenapa Hanny, kok ngejauh gitu?" Aditsya kembali memutar matanya kesal, sebelum menatap Raka dengan raut sebal yang kentara.
"Ka, Kamu tau kan ini udah malem, dan Kamu liat sendiri Aku ke sini sendirian. Dan Kamu? Bahkan Kamu gak tanya dan seolah Aku orang asing?! Aku curiga Kamu udah ada cewek lain!" Aditsya menatap Raka sinis dengan kedua tangan yang disilangkan tepat didepan dada. Membuat Raka yang di tatap seperti itu merasa gelagapan yang secara jelas tertangkap oleh Aditsya.
Berdehem kecil, Raka mencoba menyadarkan diri sebelum menarik Aditsya agar mendekat dan duduk dipangkuannya. Menarik dagu Aditsya pelan, pun menatap mata Aditsya lembut, Raka mengulas senyum tulus.
"Maafin Aku oke? Aku lagi bingung Hanny. Dan Aku gak tau kenapa. Kamu ngerti-in Aku kan?" Aditsya mengangguk pelan sebelum memeluk erat Raka yang memangkunya.
"Lo tau Ka? Dalam cinta ini Gwe anggep sebagai permainan. Tapi bukan berarti Gwe gak sayang sama Lo. Karena sejatinya Gwe juga cewek pada umumnya. Gwe sayang sama lo" Aditsya membatin.
Beranjak dari duduknya, Raka membawa serta Aditsya dalam gendongan ala koala menuju kamar dimana di sediakan khusus untuknya. Kamar yang tidak boleh ada yang masuk kecuali dirinya yah pengecualian juga untuk Aditsya dan tukang bebersih Markas ini.
Kembali mendudukan diri di sofa masih dengan Aditsya dalam pangkuan. Raka menatap Aditsya dalam, membelai pipi Aditsya lembut juga menjatuhkan ciuman singkat disana. Raka tersenyum, senyum yang entah kenapa membuat Aditsya merasa bersalah juga sedih secara bersamaan.
Entahlah, Aditsya juga tidak tau mengapa demikian. Bahkan ini bukan yang pertama kali, saat Alex dia lepaskan pun Aditsya merasakan hal yang sama. Sedih dan merasa bersalah. Mungkin karena telah mempermaikan perasaan mereka dan melepaskan mereka dengan kebohongan. Jadilah Aditsya sedih dan merasa bersalah. Karena Aditsya tau bahkan amat sangat tau, bahwa mereka tak ada sangkut-pautnya sedikitpun dengan masa lalu pahit yang menyakitkan yang pernah Aditsya rasakan. Tapi... Ahh sudahlah, ini sudah terlanjurkan? Berapa besar kebohongan yang akan terjadi, itu sudah harus terjadi. Dan memang harus terjadi. Kalau tidak Aditsya akan membuatnya terjadi.
Bagaimanapun harusnya.
Mengerjapkan mata, Aditsya tertegun saat Raka kembali menjatuhkan satu kecupan dipipi kanannya. Tak sadar bahwa tadi dia sempat terbawa pikirannya berkelana.
Menatap Raka dengan senyum manis, Aditsya mendapat satu lagi kecupan tepat dibibirnya."Kenapa?" Raka bertanya, setelah mendapati Aditsya yang sempat melamun.
"Gak papa, Aku ngerasa beda aja kaya ada yang kurang sama didepan tadi. Semua anggota Kamu gak ada disini?" Raka mengangguk, membenarkan atas pengamatan diam yang Aditsya lakukan.
Anggota-nya memang tidak semua berkumpul malam ini, karena malam ini tidak ada acara apa-apa di Markas hanya kumpul bersama menghabiskan waktu malam dengan canda tawa. Anak-anak yang datang pun hanya yang memiliki rumah tidak jauh dari Markas, yang jomblo juga yang memiliki masalah keluarga. Hal yang lumrah dihadapi setiap anak. Jauh dan pertengkaran dengan orang tua. Berbeda dengan Aditsya yang bahkan merindukam mommy dan daddy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriends??? [REVISI]
Romance[REVISI - 9 Mei 2022/? 🔞🔞🔞 Tangan kokoh dan panas itu perlahan naik. Menyentuh setiap jengkal tubuh Tsya dengan lihai dan handal. Membuat sang pemilik tubuh dibawahnya mendesah penuh nikmat terus meminta lebih. "Ahh... Bagas" Tsya tak kuasa menah...