Part41[REVISI]

1.7K 41 6
                                    

"Jujur walau nyakitin jauh lebih baik dari berbohong dan berakhir dengan berdarah Sya...."

-Shendy Pramudya-

Happy Reading❤
🔞🔞🔞

*-*

Jam warna abu-abu yang menggantung diatas televisi 36inc itu menunjukan pukul 5 sore jadi kalau dikira-kira sudah 7 jam lebih Shendy menyiapkan semua ini sejak niatnya ingin mengenal lebih dekat dengan seorang Aditsya muncul.

Mengambil Handphone, Shendy bersiap untuk menghubungi cewek yang selama ini selalu mengusik pikirannya.

Diangkat!

Dengan segera Shendy menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan pada cewek yang mengatakan kalau dia tengah bersantai dirumahnya itu.
Menutup panggilan dengan seulas senyum, Shendy berusaha meyakinkan diri bahwa dia akan baik- baik saja saat mendengar semua kejelasan dari Aditsya tentang siapa cewek itu sebenarnya. Shendy yakin, Aditsya akan berterus terang. Jika pun tidak, Shendy akan memaksanya.

Sampai didepan rumah Shendy, Aditsya disambut sepi yang kentara. Mengabaikan semua pikirannya, Aditsya menekan bel, memberi tahu pada pemilik rumah kalau dia sudah datang ditengah sore yang mungkin akan segera turun hujan.
Tiga kali menekan bel namun belum ada yang datang untuk membuka pintu membuat Aditsya sedikit geram. Oh ayolah ini sudah sore, dan dia sangat lelah. Sungguh, Aditsya ingin tidur.

Mengambil Handphone-nya yang bergetar, Aditsya menatap jengah nama kontak yang tertera, sebelum akhirnya dengan kesal mengangkat panggilan itu.

"Hallo? Kamu dimana? Aku udah didepan! Gak ada yang bukain. Hah masuk aja? Oke iya!" Aditsya kesal benar-benar kesal. Bagaimana tidak? Cowok yang memintanya itu ada di dalam dan barusan cowok itu mengatakan kalau dia mendengar bel yang Aditsya tekan tapi parahnya, bahkan cowok itu enggan untuk turun dan membukakan pintu untuknya dan malah meminta agar dirinya masuk dan menemui cowok itu dikamar.

Menjengkelkan!

Bicara tentang Shendy, Aditsya jadi ingat bahwa semenjak mereka melakukan itu, hubungannya dengan Shendy semakin dekat bahkan keduanya telah sepakat menggunakan Aku Kamu. Entahlah, Aditsya hanya merasa ini benar karena hatinya berkata demikian. Bahwa apa yang tengah dia lakukan adalah benar, karena bukannya manusia harus mengikuti kata hati mereka? Dan sekarang Aditsya tengah melakukan itu. Mengikuti setiap kata hatinya.

Berhenti tepat didepan kamar Shendy. Aditsya menatap sekeliling sebentar.

Kosong?

Kemana semua orang? Maksudnya kemana orang-orang yang ada di rumah ini, seperti satpam, tukang kebun, pembantu dan yang pasti kak Mawar dan Kak Panji? Mengabaikan hal itu Aditsya lebih memilih untuk membuka pintu kamar Shendy yang memang tidak di kunci.

Lagi lagi hanya kekosongan yang ada. Jadi semua orang pergi kemana? Apa dia dikerjai? Sungguh ini tidak lucu! Melangkah masuk, dengan iringan aroma ocean yang membuat nyaman, ditambah dengan beberapa tanaman hijau yang entah kapan diletakan oleh sang pemilik kamar.

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang