' I always needed time on my own
I never thought I'd Need you there when I cry
And the days feel like years when I'm alone
And the bed where you lie Is made up on your sideWhen you walk away I count the steps that you take
Do you see how much I need you right now?'_When You're Gone- Avril Lavigne_
________
Hari ini tepat satu minggu sejak Shendy meminta Aditsya agar tidak menemuinya. Jujur dalam hati, Aditsya merasa marah, kesal, juga tak mengerti mengapa Shendy bisa memintanya agar tidak menemui cowok itu padahal cowok itu sendiri tau Aditsya tak bisa jauh dari Shendy terhitung sejak pertemuan mereka yah begitulah, karena entah bagaimana Aditsya merasa dia seperti hendak kehilangan cowok itu kalau dia tak berada dekat dengan Shendy. Dan di sinilah Aditsya sekarang, berdiri tepat di depan pagar rumah Shendy yang tertutup rapat entahlah, apa mungkin semua orang sedang tidak berada di rumah atau memang hanya di kunci dari dalam.
Tapi Aditsya merasakan sesuatu yang berbeda, apa ini hanya perasaanya saja? Atau memang benar adanya demikian, kalau suasana di rumah Shendy tidak seperti hari hari sebelumnya saat dia datang ke rumah itu. Terkesan lebih sepi dan sunyi? Atau seperti suasana rumah yang baru ditinggal sang pemilik? Entah kenapa juga firasat Aditsya semakin tidak enak. Dia sudah mengalami ini sejak 1 minggu dan sekarang firasat itu seperti semakin kuat. Ada apa ini?
Dengan tak sabaran Aditsya mulai menekan bel rumah Shendy, mencoba mengenyahkan segala pikiran bodoh yang mulai muncul dalam kepalanya. Dia yakin Shendy akan membuka pintu dan menghampirinya sebelum kemudian memeluknya dan berkata ' I miss you so much hanny' Aditsya yakin itu, bahkan saking yakinnya Aditsya sampai tersenyum walau tak dapat di pungkiri senyum di bibirnya tak sedikitpun menghilangkan rasa khawatir dalam dada. Apa lagi saat yang muncul bukanlah orang yang Aditsya ingin lihat pertama kali. Tapi tidak. Dengan munculnya Kak Mawar dan Kak Pandji Aditsya semakin yakin kalau cowok yang sangat dia rindukan sekaligus menjadi kekhawatiran nya saat ini berada di dalam. Dasar cowok malas, mengapa dia tidak turun dan menyambut Aditsya?
Pintu gerbang di buka, Aditsya melangkah satu langkah memasuki pelataran Rumah, menatap Kak Mawar dan Kak Pandji yang berada di depannya dengan seluas senyum manis tak membuat debar kekhawatiran dalam diri Aditsya menguap bahkan berdirinya Aditsya didepan sepasang suami istri itu justru menambah suasana berbeda yang semakin kentara.
"Hai Kak! Shendy ada di dalem?" Aditsya masih mengulas senyum walau yang dia dapati justru tatapan sedih dari Kak Mawar yang berdiri di depannya.
Menggeleng jawaban itu membuat Aditsya bertanya-tanya. Lantas dimana sekarang cowok itu berada? Aditsya masih terus mempertahankan senyumannya. Walau dirasa tatapan mata Kak Mawar semakin menyiratkan kesedihan.
Tangan putih dengan berhias cincin pernikahan disela jari manis itu mengulurkan beberapa surat ke arah Aditsya yang menatap semakin tak mengerti sebelum menerima dan membaca depan surat dengan raut bingung. Aditsya kembali menatap Kak Mawar penuh tanya.
"Kak, aku nanya Shendy? Kenapa kakak ngasih aku surat kaya gini? Shendy dimana ka?" Mawar semakin menatap sedih membuat firasat Aditsya semakin menguat.
"S..She...Shend...Shendy Udah gak ada Sya" Aditsya bagai disambar petir disiang bolong, dia terkejut bukan ke palang apa lagi saat menyaksikan Ka Mawar yang biasa selalu berhias senyum kini menangis tersedu. Aditsya terdiam ini semua tidak mungkin terjadi, Shendy dia sehat dan cowok itu baik-baik saja. Kak Mawar pasti bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriends??? [REVISI]
Romance[REVISI - 9 Mei 2022/? 🔞🔞🔞 Tangan kokoh dan panas itu perlahan naik. Menyentuh setiap jengkal tubuh Tsya dengan lihai dan handal. Membuat sang pemilik tubuh dibawahnya mendesah penuh nikmat terus meminta lebih. "Ahh... Bagas" Tsya tak kuasa menah...