Part49 [REVISI]

723 26 2
                                    

Happy Reading❤

*-*

Aditsya kali ini tengah bersiap, bukan untuk jalan dengan Bagas atau bertemu dengan teman-temannya melainkan untuk menemui Devano di kantor cowok itu. Untuk apa? Untuk menyalonkan Yola sebagai sekertaris cowok itu.

Aditsya tau kalau ini terlalu mendadak dan kenapa harus Yola, jadi begini semalam dia bersama dengan para sahabatnya melakukan panggilan vidio grup dan disana Yola menceritakan keinginannya untuk mendapatkan pekerjaan sehingga nanti saat cewek itu sudah lulus dia memeliki pengalaman begitu katanya, dan Aditsya akan mewujudkan hal itu. Karena menurut Aditsya, Yola cocok untuk bekerja sebagai sekertaris Devano selain karena kecerdasaan cewek itu, Yola bisa dibilang salah satu pengagum rahasia Devano. Sebenarnya ini rahasia Yola namun Aditsya bisa mengetahui itu dengan mudah yahh apa lagi kalau bukan dengan bantuan para bodyguard nya.

Lagi, salah satu alasan Aditsya memilih Yola adalah karena Aditsya yakin kalau Yola yang terbaik untuk Devano juga satu hal dan Aditsya ingat baik bahwa Yola sangat menyukai parfum yang Aditsya kenakan bahkan temannya itu sempat meminta Aditsya untuk mengantarkan cewek  itu ke tempat Aditsya membeli parfum namun karena Aditsya terlalu sibuk jadilah hal itu hanya wacana tapi Aditsya sudah menebus janji itu dengan memberi setengah stok parfum Aditsya yang dibelikan Devano untuk Yola jadi mari kita lihat akan jadi apa Yola nanti.

Selain itu, Aditsya merasa lelah jika harus selalu mengurus pekerjaan sebagai sekertaris Devano dengan jabatannya yang sekarang adalah Wakil ketua Osis, heyy Aditsya ini juga manusia dan sebagai manusia Aditsya berhak untuk cape. Makannya dia berniat untuk membagi rasa capenya dengan Yola yang notabennya sangat amat sedang tidak melakukan kegiatan apa-apa. Aditsya baik kan?

Mengakhiri menghias diri dengan sentuhan make up Aditsya menatap pantulan dirinya dari kaca full body dalam kamar sebelum berlalu, siap untuk pergi tapi sebelum itu Aditsya terlebih dulu dia menyemprotkan minyak wanginya.

--

Memasuki ruangan Devano, Aditsya mendapati cowok itu yang tengah duduk dengan penampilan yang lusuh. Aditsya tau, Devano tengah dilanda stres dan untuk itu dia ada disini untuk menyalonkan Yola sebagai penggantinya dan membantu Devano.

Mendekat pada Devano yang tengah tertunduk dengan kepala yang cowok itu latakan diatas lipatan tangan, Aditsya menatap kasihan. Apa sebegitu beratnya bekerja tanpa Sekertaris bagi seorang Devano, aishh kenapa Aditsya berfikir demikian? Ya jelas sangat berat, selama ini Devano bekerja selalu dengan bimbingan juga bantuan dari Bu Ambar yang sudah lebih lama bekerja di perusahaan M'Luxury dan yang terpenting Devano walau terlihat dewasa dibalik jas dan kemeja putih yang cowok itu kenakan tetap saja tak merubah kenyataan bahwa cowok itu masih kelas 1 SMA adik kelas dari cewek yang sekarang sudah meletakan tangan kanannya tepat pada pundak kanan Devano, memaksa Devano untuk mendongak karena terkejut dengan tepukan dipundaknya juga suara Aditsya yang lembut.

"Hanny?" Aditsya mengangguk meyakinkan Devano kalau ini adalah Aditsya bukan imajinasi dengan usapan lembut pada pundak cowok itu.

"Sejak kapan Kamu disini?" Devano menatap bingung yang kontras dengan gurat lelah yang kentara

"Sejak Kamu ngerasa lelah dan ingin berhenti tapi gak bisa karena obsesi"Devano tak menjawab, hanya diam dengan pandangan yang sulit diartikan sebelum dengan cepat cowok itu menarik Aditsya pelan agar duduk dipangkuannya dalam pelukannya.

" Dev?" Devano diam. Hanya deru nafas lelah yang Aditsya dengar dari cowok yang meletakan kepalanya diantara leher Aditsya

"Hanny?"

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang