Part35 [ REVISI]

2.5K 42 1
                                    

" Setau apapun kita tentang seseorang tetap aja yang paling tau mereka ya... Mereka"

-Shendy Pramudya-

Happy Reading
21+👇

*-*

"Ahh...ahkhh Faster pleasee" mohon Aditsya saat Shendy yang memasukinya secara perlahan membuat seorang Aditsya yang terlalu biasa melakukannya dengan cepat, menggila dibawah kendali seorang Shendy Pramudya.

"Wait Babyy" bosan mendengar kata tunggu yang sudah Shendy ucapkan ke3 kali ini, membuat jiwa bar bar seorang Aditsya menggila dan tak sabar.

Dengan gerakan cepat, Aditsya merubah posisi menjadi woman on top. Posisi favorit semua wanita, karena disini mereka yang memegang kendali penuh. Bergerak layaknya koboi yang sedang mengendarai kuda jantannya.

"Gwe yang mimpin" Aditsya berkata penuh gelora yang dibalas kekehan kecil seorang Shendy dibawah kendali Aditsya yang mulai bergerak sesuai yang cewek itu mau. Menggila dengan peluh yang mulai membanjiri tubuh keduanya. Dengan suara desahan yang bersahutan menggema disetiap sudut kamar dengan apik.

Mencipta hasrat yang asing namun tak di pungkiri meminta lagi untuk terus menikmati.
Ini salah. Namun tidak bisa disalahkan. Ini tidak benar namun tidak bisa jika dikatakan tidak benar.

Karena keduanya menikmati, saling membuai dengan sentuhan juga decapan. Menambah panas yang menyelimuti tubuh ke duanya yang bersatu dalam sesuatu yang tak dibenarkan.

Harusnya Aditsya tidak melakukan ini. Harusnya Aditsya tidak berhubungan dengan Shendy. Karena itu janji Aditsya. Janji Aditsya pada Bagas. Lalu kenapa sekarang Aditsya justru melanggar hal itu? Kenapa Aditsya justru melakukannya.

Persetan dengan semuanya! Siapa yang dapat menolak hal itu? Bahkan seseorang yang waras seperti Aditsya pun tidak bisa menolak. Karena demi apapun entah kenapa saat bersama dengan Shendy rasa yang berbeda datang setiap kali mereka bersama. Rasa yang berbeda dari yang lainnya.

Tapi biarlah itu menjadi hal yang akan Aditsya pikirkan nanti. Sekarang adalah waktu dimana Aditsya dan Shendy menghabiskan waktu dengan bercinta.

"Ahhkhh..Shend akuhh bentar lagi nyamphe ahhh"

"Bareng Syaa"

"Lebihhh cepahtt ahh"

"Dikit lagihh"

"Ahhkhhh...." desah keduanya saat penyatuan itu menyatukan juga mani mereka yang menjadi akhir dari penyatuan itu malam ini.

*-*

Aditsya mengerjapkan mata-nya saat sinar dari jendela kamar menyilaukan mata yang semula terpejam.

Melenguh, Aditsya mendudukan diri sebelum menoleh pada Shendy yang sudah rapi dengan pakaian santai tak lupa dengan senyum manis yang bertengger apik dikedua sudut bibir cowok yang sekarang telah duduk tepat didepan Aditsya itu.

"Udah ngumpulin nyawanya?" Aditsya mengangguk pelan setelahnya mengulurkan kedua tangan tepat kearah Shendy. Membuat cowok dengan kaus hitam itu mengernyit heran.

"Gendong. Aku masih cape!" Shendy terkikik kecil namun tetap menurut atas apa yang Aditsya inginkan.

Menatap Aditsya dengan setelan seorang karyawan membuat Shendy berpikir keras. Sebenarnya Aditsya akan pergi kemana? Pulang kerumah atau hangout dengan Rani? Atau bertemu dengan Sam? Tapi tidak mungkin kan kalau bertemu dengan Sam dan dengan penampilan yang seperti itu?

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang