Part43 [REVISI]

1.3K 35 6
                                    

"Ini tidak semudah yang terlihat. Karena sejujurnya ini lebih sulit dari apapun. Bahkan cinta dan rasa sayang itu sendiri."

-Aditsya Putri Hermawangsa-

Happy Reading

*-*

Membuka mata perlahan juga mendudukan diri dengan rasa sakit yang Raka rasakan ditangan dan kakinya, Raka menghembuskan nafas berat, menyugar rambut kebelakang juga mengusap wajahnya pelan, merasa kalut dan tak tau apa-apa.

"Sebenarnya siapa Kamu Sya?" Raka merasa bodoh dan tak tau apa-apa. Bagaimana bisa dia bersama dengan Aditsya selama hampir 3 tahun tanpa tau apa-apa tentang cewek itu? Raka bahkan masih ingat ucapan Aditsya kemarin malam yang mengatakan kalau musuhnya, William yang tak lain adalah ketua Geng Garuda adalah sepupu cewek itu. Dan yang masih sangat Raka ingat dengan jelas adalah ucapan Aditsya yang mengatakan kalau dirinya tak tau siapa dibalik berdirinya Geng Garuda.

Raka merasa bodoh. Bagaimana bisa dia tak tau? Mengusap wajahnya kasar, Raka harus mencari tahu semuanya.

"Gwe harus cari tau!" Raka berujar yakin.

Menoleh kesamping, Raka mendapati Rani yang masih tertidur dengan nyenyak. Tersenyum hangat, Raka baru sadar bahwa dia merepotkan untuk Rani yang selalu ada untuknya.

Kembali berbaring dengan posisi menyamping menghadap Rani, Raka mendekat kan wajah, mencium kening Rani lama Raka berujar tulus.

"Makasih, udah selalu ada buat Gwe Ran" lagi Raka kembali menjatuhkan satu ciuman dalam yang kali ini tepat dibibir Rani.

*-*

Memasuki gedung M'Luxury dengan senyum hangat Aditsya mencoba merilexkan diri dari kejadian dua hari yang lalu. Sekarang waktu nya Aditsya bekerja, bekerja sebagai asisten Devano Maxime yang hanya tinggal satu hari lagi ini.

Mengambil nafas pelan, Aditsya mendorong pintu masuk ruangan Devano tanpa mau susah-susah untuk mengetuknya. Masa bodo kalau dianggap tidak sopan. Toh ini juga ruangannya kan?

Mengabaikan tatapan dari Devano yang terpusat padanya, Aditsya lebih memilih mendudukan diri tepat disofa ruangan Devano, tempat biasa dia mengerjakan semua tugas dan pekerjaannya.

Mengambil tempat duduk disamping Aditsya pun menarik tubuh Aditsya masuk kedalam pelukan, Devano berhasil membuat Aditsya nyaman saat mencium aroma khas suasana hutan dari parfum Giorgio Armani 'Eau pour Homme -Woody note yang cowok itu kenakan ditambah dengan usapan juga degup jantung Devano yang berdetak pelan seirama dengan nafas yang cowok itu hirup.

"Kamu tau Hanny? Menurut psikolog, pelukan sebanyak 8 kali sehari mampu membuat mood bahagia meningkat" Aditsya semakin menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Devano, merasakan hangatnya pelukan cowok itu semakin erat.

"Berarti Kamu harus lebih banyak meluk Aku hari ini Dev" Devano mengangguk pasti, dia tak akan keberatan untuk melakukan itu.

"Sebanyak yang Kamu mau Hanny" Aditsya menjauhkan dirinya dari Devano. Menatap cowok didepannya itu dengan senyum Aditsya memberi kecupan pelan pada rahang Devano

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang