Part7 [REVISI]

11.7K 119 0
                                    

Bagas membuka Appartemen miliknya dan mempersilahkan Aditsya untuk masuk ke dalam, sedangkan Bagas mengekor di belakang dan menutup pintu tak lupa menguncinya.

Bagas menghampiri Aditsya yang masih berdiri tak jauh dari pintu. Aneh gak biasanya Aditsya kek gini . Batin Bagas, satu tangan Bagas terulur untuk menyentuh bahu Aditsya, yang membuat sang empunya bahu menoleh ke belakang tepat Bagas berdiri.

"Kenapa?"

Aditsya diam sejenak, menatap kedua manik mata Bagas yang penuh kasih dan kelembutan. Seketika kedua mata Aditsya tertutup dengan air mata, dan tanpa di duga  Aditsya membalikan badanya dan memeluk Bagas dengan erat seakan cewek itu butuh seseorang yang tangguh untuk ada di saat dia sedang dalam sedihnya kali ini. Bagas yang di peluk secara tiba-tiba itu merasa terkejut dan bingung saat bahunya yang sudah tak berlapis jaket hanya seragam putih abu abu saja basah oleh air mata cewek yang memeluknya saat ini.

"Heyy kamu kenapa Sya?" tanya Bagas heran.

"Aku  benci dia Gas, Aku benci dia" ungkap Aditsya dengan air mata yang terus membasahi seragam Bagas.

"Dia siapa Hanny, ngomong sama Aku, siapa yang berani buat Kamu nangis kaya gini?" tanya Bagas dengan kesal.

"Aku gak mau liat dia Gas, Aku gak mau ketemu dia lagi" ucap Aditsya .

"Oke lebih baik kita duduk dulu" ucap Bagas  berusaha menenangkan.

Aditsya melepaskan pelukanya, dan Bagas menuntunnya untuk duduk di sofa yang ada di dekat mereka. Aditsya mendudukan dirinya di sofa dengan Bagas yang duduk di sampingnya.

"Kenapa?" Tanya Bagas dengan suara yang sangat sangatt lembut.

"Dia kembali Gas, dia sekolah di HarBang, dan dia ikut Geng Raka" aku Aditsya pada Bagas yang sedikit terkejut. Tidak dipungkiri bahwa Aditsya telah menceritakan semua hal pada Bagas, semuanya, semua yang ada di hidup Aditsya. Dan jelas Bagas tau siapa yang di maksud Aditsya dengan sebutan 'dia' itu.

"Gimana ceritanya dia bisa dateng lagi Hanny?" tanya Bagas heran.

"Aku  gak tau.. Pas Aku sama Raka di kantin..." Aditsya menerawang mengingat semua kejadian saat ia bertemu dengan Farrel kepada Bagas yang menjadi pendengar dengan baik.

"Ya udah Kamu jangan sedih lagi, biar itu kita pikirin nanti, Kamu tenangin diri Kamu dulu, Aku mau ambilin Kamu minum." Bagas berujar, Aditsya hanya mengangguk dan Bagas segera berlalu untuk mengambil jus mangga kesukaan Aditsya.

Hanya terhitung 3 menit Bagas telah kembali kehadapan Aditsya dengan membawa dua jus mangga, yang satu untuk Aditsya dan satu untuk dirinya. Aditsya menerima jus mangga yang di berikan oleh Bagas tak lupa mengucapkan Terima kasih.

Bagas hanya membalasnya dengan senyuman dan kembali mendudukan dirinya di samping Aditsya.

Aditsya meminum jus mangganya dengan hikmat, hingga beberapa tenggak menyisakkan setengah dari jus mangga yang ada dalam gelasnya. Aditsya menoleh mendapati Bagas yang juga menatapnya. Aditsya menggenggam tangan kiri Bagas dan memiringkan badannya untuk menghadap Bagas.

"Makasih Bagas" ucap Aditsya dengan senyum dan sisa air mata yang ada di pipinya.

Bagas  balas menggenggam kedua tangan Aditsya, menatap cewek yang berada di depanya itu dengan lekat, dengan pandangan yang bisa membuat hati Aditsya menghangat

"Always and everything I have, will always be for you. And I will always be there for you, because you know in my heart and in my life only for you." ucap Bagas dengan suara lembutnya.Yang membuat mata Aditsya kembali berair, dan kembali Aditsya memeluk bagas erat dan di balas oleh Bagas tak kalah erat.

"Makasih Bagas  Kamu selalu ada buat Aku, makasih buat segalanya. Dan maaf Aku belum bisa balas rasa Kamu, semoga Kamu bisa ngerti Gas." ucap Aditsya dengan diiringi isak tangis.

Bagas membalas pelukan Aditsya tak kalah erat.

"Gak perlu berterima kasih, karna Aku hanya buat Kamu dan akan ada buat Kamu. Udah stop nangisnya, air mata Kamu terlalu berharga buat cowok kaya dia Sya" ucap Bagas, dengan senyum di bibirnya.

Aditsya melepas pelukannya, dan mengusap kasar sisa air matanya, di bantu Bagas yang juga ikut mengusap sisa air mata Aditsya.

Bagas tersenyum, yang membuat Aditsya tersenyum.

"Bagas, kalo emang bener reingkarnasi itu ada, Aku mau di kehidupan Aku yang akan datang, Aku dan Kamu jadi pasangan yang sejati dan seumur hidup"

"Takk"

"Aww sakit Bagas!" Ringis Aditsya yang mendapat sebuah jitakan di keningnya dari cowok yang ada di hadapannya itu.

"Lagian Kamu, gak ada yang namanya reingkarnasi Sya, semua itu bohong. Kalo pun ada gak mungkin kek yang kita bayangin, udahh lah jangan bahas hal bodoh kaya gitu"

"Kalo pun ada Aku bakal wujudin apa yang Kami mau Sya" lanjut Bagas dalam hati.

_____________

Nexs part yahh😊

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang