Part38 [REVISI]

1.8K 31 6
                                    

"Hidup itu sulit! Jangan dibuat sulit lagi dengan nginget masa lalu yang pahit!"

-Aditsya Putri Hermawangsa-

Happy Reading

*-*

Memasuki kelas yang masih sepi, Aditsya disambut dengan senyum yang menyebalkan di matanya. Mengabaikan dan bersikap seolah tak melihat apa-apa, Aditsya berjalan mendekat. Sebelum meletakan tas yang semula dalam gendongannya keatas meja.

Berbalik, Aditsya mulai mengambil langkah pergi, sebelum sapaan dari cowok yang duduk manis ditempat duduknya itu menghentikan langkah kedua Aditsya. Menoleh sekilas ke belakang Aditsya memutuskan untuk berbalik sebelum mata indahnya menatap kosong tempat duduk yang biasa dia tempati itu.

Aditsya menggeleng, seolah dia mendengar seseorang yang menyapanya. Mengedikkan bahu, Aditsya acuh dan hendak kembali berbalik, sebelum sebuah tangan terulur dan menariknya mendekat.
Membuat posisi Aditsya dan pemilik tangan itu sangat dekat dengan pandangan yang saling mengunci. Dengan Aditsya yang sedikit membungkuk dan cowok itu yang masih dalam posisi duduk.

Terdiam, keduanya saling mengunci pandangan, seakan mencari sesuatu di dalam sana. Mengerjapkan mata, Aditsya sadar kalau ini salah. Dengan secepat kilat Aditsya menghempaskan tangan yang semula menggenggam pergelangan tangannya itu, Sebelum beranjak pada posisi berdiri yang di ikuti oleh cowok yang sekarang berdiri tepat didepan nya.

Menghembuskan nafas kesal, Aditsya menggeleng tak habis pikir. Sebenarnya apa yang akan cowok didepannya ini lakukan? Menceritakan kembali masa lalu yang membuat Aditsya mual seperti malam saat Aditsya dan cowok didepannya ini makan malam bersama dengan kedua orang tua dari cowok yang sekarang menatapnya dalam diam itu?

Atau cowok didepannya ini ingin mengulur waktu dan kembali mengusiknya. Tolong ya. Aditsya muak. Aditsya tak habis pikir. Cukup kemarin saja dia mau duduk satu meja lagi bersama dengan cowok yang membuat semua ini bermula. Mengubah seorang Aditsya Putri Hermawangsa yang baik bagai peri kecil tak berdaya, menjadi seorang iblis berhati batu yang tak kenal kata maaf.

"Sekarang apa lagi Rell?" bosan dengan keterdiaman Aditsya bertanya setelah 30 detik lamanya cowok dengan nama lengkap Farrell Arsyad itu membisu.

Menggenggam kedua tangan Aditsya erat, juga menatap cewek itu dalam pun mencium kedua tangan Aditsya lembut. Aditsya tak terbang, Aditsya tak akan lagi melayang atau parahnya meleleh sepeti dulu kala cowok sialan bernama Farrell itu melakukannya pada Aditsya bodoh yang lugu. Membuang pandangan kesamping juga menarik kedua tangannya dari genggamaan tangan Farrell yang dengan baik disikapi senyum tulus dari Farrell, yang entah kenapa semakin membuatnya muak.

"Sya, Aku tau Aku salah. Aku tau Kamu benci sama Aku. Tapi apa gak bisa Kamu kasih Aku sekali aja maaf walaupun sekecil ujung kuku?" Farrell memegang kedua lengan atas Aditsya lembut

"Liat Aku Sya" Aditsya menoleh, manatap tanpa minat Farrell yang berdiri didepannya.

"Aku tau se-gak berharga itu Aku sekarang dihidup Kamu, tapi apa Kamu gak bisa ngasih Aku ruang sedikit aja Sya buat dapet maaf dari Kamu." Aditsya kembali mengalihkan pandangannya kearah samping, enggan hanya untuk balik menatap Farrell yang sudah terlalu banyak membuat luka dihatinya

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang