Part8 [REVISI]

11.4K 101 0
                                    

"Udah kan? Sekarang jangan bahas dia lagi, mending kita nonton". Ucap Bagas yang di balas anggukan semangat dari Aditsya.

"Oke mau nonton apa?"

"Drakor!!" heboh Aditsya.

"Yahh drakor mulu, bosen Sya. Yang lain napa?" tolak Bagas yang membuat raut wajah Aditsya berubah seketika.

"Oke oke drakor, gitu aja cemberut" pasrah Bagas yang melihat perubahan raut wajah Aditsya-nya.

Bagas memutar Cd drakor yang Aditsya simpen di dalam Aparttemennya, you now-lah bukan satu kali ini saja Aditsya berada di Appartemen Bagas, bahkan setiap Minggu Aditsya menghabiskan waktunya bersama Bagas,hanya untuk menonton dan makan di appartemen cowok itu, bisa di bilang Rumah ke dua Aditsya adalah Appartemen Bagas.

"Parahh itu ciuman atau apa sih? Kok kasar gitu?" Kesal Aditsya yang melihat adegan dalam Filem drakor yang sedang mereka tonton.

"Mau nyoba Hanny?" Tanya Bagas dengan seringai mesumnya.

Aditsya Menoleh, menatap Tak kalah mesum ke arah Bagas. Aditsya bangkit dari duduknya dan berpindah ke pangkuan Bagas, dengan mata saling menatap Bagas memeluk pinggang Aditsya, di barengi dengan Aditsya yang mengalungkan satu tanganya ke belakang leher Bagas, dan satu tangan yang lain membelai wajah Bagas hingga ke dadanya dengan gerakan sensual.

"Jangan memak.. Mmepft" belum sempat Aditsya menyelesaikan kalimatnya, Bagas sudah mendaratkan bibirnya ke bibir Aditsya, membungkam Aditsya dengan Bibirnya. Saling melumat, menggigit dan menarik dengan kasar. Aditsya melepaskan panggutan bibirnya dan bibir Bagas saat di rasa pasokan udara di dalam paru-parunya mulai hilang.

"Ohh Bagas, Kamu berniat membunuhku?" tanya Aditsya dengan masih mengatur nafasnya.

"Show me. You'r slowly Honey" jawab Bagas dengan seringainya.

Membuat jiwa liar dari Seorang Aditsya muncul dengan keganasanya. Aditsya memiringkan wajahnya dan menarik tengkuk Bagas, menabrakan bibirnya ke bibir Bagas, melumat dan bermain di dalamnya perlahan, dan penuh kelembutan.

___________

Pagi hari ini, Aditsya berangkat sedikit lebih pagi dari pada biasanya, entah jin mana yang membuat Aditsya bisa bangun pagi dan sampai di sekolah tepat waktu, bahkan bel masih 25 menit lagi untuk berbunyi.

Dengan semangat Aditsya melewati lorong demi lorong untuk sampai ke kelasnya, dengan senyum dan sapaan dari teman-temannya yang mengiring Aditsya untuk sampai di kelas.

Aditsya memasuki kelasnya, dengan tenang, sampai sebelum matanya melihat ke meja temat dimana Aditsya duduk. Aditsya memutar bola matanya malas. Menaruh tasnya asal, dan pergi, namun belum sempat Aditsya pergi tanganya sudah di cekal oleh cowok yang melunturkan semangatnya hari ini. Aditsya menoleh.

"Lepas!" Ucap tegas Aditsya, dan berusaha melepaskan tanganya dari cekalan tangan Farrel.

"Aku mau ngomong sama Kamu Sya" ucap Farrel dengan nada penekanan.

"Sorry gwe gak ada waktu buat ngomong sama orang kaya lo!" bentak Aditsya dan berlalu, saat tanganya sudah lepas dari cekalan Farrel. Meninggalkan Farrel yang masih berdiam diri di dalam kelas Aditsya.

_________

Aditsya meminum Jus mangga kesukannya, di meja kantin yang hanya di tempati olehnya sendiri, sebelum sebuah tangan menyentuh bahu Aditsya, yang membuat Sang punya bahu menoleh ke belakang.

"Sam?" Ucap Aditsya saat melihat seseorang yang menyentuh bahunya tadi.

"Hai Hanny!" sapa Sam, dan mendarat kan bibirnya di bibir Aditsya sekilas.

"Oh Hai, tumben kamu ke kantin jam segini?" tanya Aditsya heran.

"Kamu juga tumben ke sekolah jam segini?" tanya balik Sam.

"Aku mau ketemu sama Ketua Osis ganteng itu lohh" ucap Aditsya dengan seringainya.

"Ouhh yang ganteng, kece, pinter itu ya?" ucap Sam, memuji diri sendiri, yang merupakan Ketua Osis SMA Harapan Bangsa.

"Uhh kepedean kamu!" sorok Aditsya, mendengar penuturan Sam.

"Yehh emang bener kan? Sam Diwangga, Ketua Osis terkece, tercool, dan ter ter-an dehh"

"Hahah, iyh dehh iyh" tawa Aditsya mendengar pujian Sam yang di tujukan untuk dirinya sendiri itu.

Aditsya menyeruput jus mangganya, yang tak lepas dari pandangan Sam. Aditsya memekik kaget saat Sam menarik dagunya, dan melumat Bibirnya, membuat Aditsya hampir tersedak jus mangga yang baru saja mengalir di tenggorokannya.

"Manis." ucap Sam setelah melepas panggutan bibirnya, membuat Aditsya menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Jus mangga." jawab Sam saat melihat tatapan bertanya dari cewek itu.

Aditsya memasang muka kesalnya.

"Iyh, dehh bibir Kamu manis, Aku mau lagi!" ucap Sam lagi, dengan tangan yang merangkul bahu, Aditsya, dan memajukan bibirnya, namun segera di dorong oleh cewek itu.

"Ketos, gak boleh cium cium di muka umum oke?" saran Aditsya.

"Yahh udah kuyy ke Ruang Osis! " antusias Sam.

"Gak ah Aku lagi badmood buat ke Ruang Osis, nanti Sekertaris Kamu yang ganjen itu gosipin Aku yang enggak enggak lagi" ucap Aditsya beralasan.

"Kamu gak asik ahh, Aku kan kangen Kamu Hanny, please jangan perduliin yang lain dehh" balas Sam.

"No, no no!" ucap Aditsya dengan menunjukan jari telunjuknya dan menggerakanya ke Kanan dan ke kiri.

Sam hanya bisa pasrah dan menyandarkan kepalanya ke bahu Aditsya.

"Pulang sekolah Aku anter yah?" ucap Sam dengan posisi yang sama .

"Hmm" jawab Tsya singkat, dan kembali menyeruput jus mangganya.

________________

Kringg.. Kringg..

Suara bel pulang sekolah menggema di seluruh penjuru SMA Harapan Bangsa, membuat semua siswa bersorak riang, tak terkecuali Aditsya.

"Sya Kamu pulang sama siapa?" tanya Rani.

"Gwe pulang sama Sam, Ran. Emang kenapa?" balik tanya Aditsya.

"Gak papa. Yah udah Aku duluan yah!" ucap Rani dan berlalu sambil melambaikan tangannya yang di balas oleh Aditsya.
Aditsya kembali mengemasi barang barangnya, namun seketika terhenti saat ada tangan yang juga menyentuh buku yang ingin Aditsya ambil. Aditsya mendongak mendapati siapa pemilik tangan tersebut.

Farrel.

Aditsya menarik tanganya, dan memutar matanya jengah.

' dia lagi' keluh Aditsya membatin.

"Mau lo tuh apa sih?"

"Aku cuma mau minta maaf sama Kamu Sya"

"Gwe udah maafin lo, jadi tolong jangan ganggu gwe!"

"Aku mohon Sya" ucap Farrel dengan tangan yang memegang ke dua tangan Aditsya.

"Apa lagi? Gwe udah maafin Lo! Trus apa?" Aditsya berucap dengan masih mengontrol suaranya.

"Aku mohon jangan kaya gini Sya, Aku gak bisa liat Kamu sama cowok lain, Aku mau kita balikan Sya Aku mohon" ucap Farrel dengan masih menggenggam tangan Aditsya. Yang kemudian di lepas oleh Aditsya cepat.

"Lo harusnya beruntung, karena gwe udah mau maafin lo, yang berengsek juga Bajingan itu! Dan kalo lo gak suka liat gwe sama cowok lain, itu semua karena lo sendiri!"

"Aku minta maaf Sya, tolong kembali Sya, Aku kangen Kamu"

"Kangen lo bilang! Buang tuh kangen! Gwe gak butuh! Lo mau gwe kembali kan? Gampang. Jangan pernah atur hidup gwe, biar gwe hidup dengan tenang, dan biar gwe deket dengan siapa pun, dengan itu gwe bisa maafin lo sepenuhnya." ucap Aditsya tegas.

________________

See you to next part😊👋👋🌈🌈🍃✨

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang