Sam diwangga nama yang menjadi pertimbangan sekaligus membuat Aditsya pusing dan harus memilih. Alasanya simpel karena keinginan Sam yang membuat Aditsya bimbang, bagaimana tidak? Sam menginginkan Aditsya untuk menjabat sebagai ketua osis, atau seenggaknya anggota Osis. Sungguh tak terpikirkan dalam benaknya bahwa dia akan menjadi bagian dari organisasi itu, tidak akan dan tidak pernah!
Pelukan seseorang dari arah belakang dengan wangi maskulin dari tubuh seseorang itu membuat Aditsya mengerjap. Dan menikmati lengan kokoh yang melingkar sempurna di pingganggnya itu dengan ketenangan yang timbul perlahan.
"Kenapa?" tanya seseorang yang memeluknya itu, siapa lagi yang dengan bebas keluar masuk kamarnya kalau bukan Bagas?
"Gak papa Bagas, Aku cuma lagi kepikiran sesuatu aja." Jawab Aditsya dengan membalik tubuhnya agar menghadap Bagas.
"Sesuatu apa?"
"Hmm nanti Ceritain di jalan sekarang berangkat dulu ya. Mommy udah teriak-teriak dari tadi."
"Ouh oke" pasrah Bagas walau merasa aneh. Keduanya beranjak dengan satu tangan Bagas yang membawa koper Aditsya dan satu tangannya yang lain merangkuh pinggang cewek itu, mesra.
Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan di antara Aditsya dan Bagas. Bukan Bagas tak ingat bahwa Aditsya-nya berjanji akan bercerita kepadanya hanya saja Bagas menginginkan wanita-nya bercerita tanpa ada tekanan. Namun sangat Bagas sayangkan bahkan sampai ke-4 nya sampai di hotel pun Aditsya- nya itu tak kunjung bercerita.
Baiklah Bagas akan memaksa.Aditsya dan Bagas memasuki kamar hotel yang akan mereka tempati dalam 4 hari kedepan, dengan ruang kamar hotel yang sangat-sangatt istimewa dan woww, namun tak membuat Aditsya berdecak kagum dan justru melangkah mendekati arah balkon kamar hotel. Menghirup udara kota Bali dengan tenang dan mata yang terpejam sampai lengan kokoh Bagas memeluk Aditsya dari arah belakang. Lagi!
"Honey, Ada apa?"
"Aku bingung Bagas"
"Bingung?"
"Aku gak mau masuk osis Bagas" ucap Aditsya yang melepaskan pelukan Bagas dan beranjak untuk duduk di kursi yang di sediakan di balkon kamar hotel tak lupa Bagas yang juga ikut duduk di kursi berhadapan tepat dengan Aditsya.
"Yah udah gak usah masuk osis Baby, gampangkan? Kenapa harus bingung?"
"Gak segampang itu juga Bagas"
"Huftt oke, jadi kenapa, apa yang buat kamu bingung".
Aditsya menjelaskan semua yang seakan mendesaknya untuk mau jadi osis, mulai dari Sam yang terus merengek tanpa henti setiap kali mereka bertemu, Wali kelas-nya juga ikut-ikutan mendesak dirinya, dan si anak baru songong itu, yah siapa lagi kalau bukan Shendy Pramudya yang bahkan sampai mengancam dan mengganggu semua kegiatan Aditsya. Aditsya ingat betul bagaimana perkataan Shendy waktu itu.
"Kalau lo emang gak terkalahkan dan queen of Harbang, harusnya lo mau buat jadi calon wakil ketua osis, karena bagaimana pun Osis berdiri dengan semua kekuasaan yang ada di sekolah so, buktiin kalo lo emang queen of Harbang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriends??? [REVISI]
Romance[REVISI - 9 Mei 2022/? 🔞🔞🔞 Tangan kokoh dan panas itu perlahan naik. Menyentuh setiap jengkal tubuh Tsya dengan lihai dan handal. Membuat sang pemilik tubuh dibawahnya mendesah penuh nikmat terus meminta lebih. "Ahh... Bagas" Tsya tak kuasa menah...