Kringgg..
Kringgg..
Suara bel pulang sekolah membuat seisi kelas 11 ipa 2 bersorak riang, karna pasalnya pelajaran terakhir yang mereka ikuti sungguh membuat mereka pusing tujuh keliling apa lagi kalau bukan kimia, di tambah lagi guru yang mengajar adalah pak Handoko yang notabennya adalah salah satu guru killer di SMA Harapan Bangsa.
"Oke Bapak akhiri, selamat siang" Pak Handoko mengucapkan salam perpisahan yang di jawab dengan serempak oleh semua siswa kelas 11 ipa 2 dengan gembira.
"Huftt akhirnya kelar juga pelajaran tuh guru killer, pusing gwe denger dia jelasin, kaya orang ngantuk tau gak" keluh Aditsya pada Rani, sahabatnya sejak masih kecil yang menjadi teman sekelas dan sebangkunya.
"Tau Aku juga heran sama tuh guru. Eh btw abis ini kita kumpul di tempat biasa kan?" tanya Rani.
"Jelas dong, ini kan udah jadwal kita berlima" jawab Aditsya dengan antusias.
"Yehh biasanyakan Kamu yang sering gak ikut kumpul gara-gara kencan Kamu sama semua cowok Kamu itu Sya" ujar Rani menyindir.
"Sialan lo. Kaya gak tau gwe aja" jawab Aditsya santai sambil berlalu meninggalkan ruang kelas yang mulai sepi.
_______________
Disinilah Aditsya sekarang, duduk di antara sahabat-sahabat masa kecilnya hingga sekarang yang selalu ada untuk nya di kala suka dan duka. Walau berbeda jurusan namun ke-5 nya selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bahkan membuat jadwal kumpul.
"Eh tau gak sihh? Pagi tadi pas Gwe baru aja masuk kelas masa si Raka langsung ngcecar Gwe dengan pertanyaan 'Lo tau Tsya gak?' parah banget gak sih tuh orang, coba bayangin ajh Gwe baru aja duduk udah di tanya kek gitu heran dehh Gwe sama tuh bocah. " Adu Nana, anak kelas 11 ips 3 yang kelasnya dekat dengan kelas 12 ips 2 kelasnya Raka.
"Yehh Lo enak Na di tanya pas udah duduk di kelas lah Gwe? Di tengah tangga coba bayangin? Udah mah nanyanya kek orang mau ngelabrak lagi dasar yahh emang si Sam itu gila emang! untung kakak kelas! Kalo enggak udah Gwe kucek tuhh dia biar kusut terus gak ada yang naksir tau rasa" keluh Dyah anak kelas 11 ipa 1, dengan kesal yang di balas dengan gelak tawa semua temannya.
"Lagian si Aditsya nihh, kenapa sih Lo gak mau berhenti dari hobby Lo yang mainin banyak cowok!" ucap Nana dengan santai namun nada kesal yang kentara dan Aditsya paham itu.
"Elah, ribet banget sihh tinggal jawab aja, semua pertanyaan mereka yang gak guna itu." Aditsya menjawab, menegakan badanya dan kembali berucap.
"Lagian kalian tau-kan kenapa Gwe kek gini? Kalian gak perlu ngelarang Gwe buat ngejalanin hobby Gwe itu" tambah Aditsya lagi.
"Tapi Sya Aku takut Kamu kelewatan sama mereka. Kita takut mereka nyuri kesempatan buat ngehancurin Kamu" ucap Rani dengan nasehatnya.
"Kalian tenang aja, Gwe gak bakal kelepasan atau kelewat batas, dan gak ada di antara mereka yang bakal bisa ngehancurin Gwe" ujar Aditsya dengan tegas dan yakin.
Ke -4 sahabat nya hanya bisa pasrah dan membiarkan Aditsya melakukan apa yang sudah menjadi hobby-nya itu. Susah memang kalo menasehati Aditsya, cewek itu akan membantah dengan bermacam alasannya,dan akan berakhir dengan Aditsya yang memenangkan perdebatan.
Nana, Dyah, Rani dan Yola tau Aditsya bukan cewek sembarangan yang mudah di sentuh atau di permainkan sebenarnya, namun karna hobby dari sahabat mereka itu-lah yang membuatnya berubah, walau mereka tau Aditsya jago dalam beberapa ilmu beladiri, yang membuatnya selalu terjaga kemana pun dan selalu sedia di mana pun namun tetap saja sebagai sahabat ke-4 nya selalu khawatir akan hal buruk yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu pada Aditsya.______________
Aditsya keluar dengan handuk yang melilit di badanya. Yaps benar Aditsya baru saja selesai melaksanakan ritual mandi sorenya. Kini Aditsya tengah memilih baju tidur mana yang akan dia kenakan, dan pilihanya jatuh pada baju tidurnya yang di hiasi dengan gambar bunga mawar.
Tokk .. Tokk.. Tokk
Suara ketukan pintu kamar Aditsya yang terdengar tepat setelah Aditsya selesai menyisir rambutnya.
"Non makan malamnya udah siap" ucap Bi Imah dari balik Pintu.
"Iya Bi bentar lagi Aditsya turun" jawab Aditsya dari dalam kamar.
Bi Imah segera turun untuk kembali ke meja makan. Begitu pula dengan Aditsya yang segera beranjak dari meja riasnya untuk turun ke bawah.
"Malam Bi Imah?" sapa Aditsya saat sudah hampir sampai di meja makan dan melihat Bi Imah yang tengah menata piring untuknya.
"Selamat malam Non" balik sapa Bi Imah.
"Bi Imah masak apa?" tanya Aditsya setelah duduk di kursi meja makan.
"Ini Non, Bi Imah masakin tumis kangkung, ayam goreng sama sayur asem" jawab Bi Imah.
"Wihh baunya enak Bi" puji Aditsya.
Bi imah mulai menyendokan nasi beserta lauk pauk ke dalam piring Aditsya. Aditsya memulai makanya dengan senyum yang kentara.
"Oh ya Non, tadi Nyonya nelfon.
Katanya gak bisa pulang buat minggu ini sampe minggu depan, tadi juga Tuan nelfon, katanya minggu depan baru pulang" jelas Bi Imah.Senyum Aditsya seketika memudar, dan menghentikan aktifitas makanya. Bi Imah yang melihat perubahan raut wajah Nona mudanya merasa bersalah.
"Maaf Non" ucap Bi Imah yang merasa bersalah.
"Gak papa Bi udah biasa kok" jawab Aditsya dengan senyum terpaksanya. Dan kembali melanjutkan aktifitas makannya.
________________
Aditsya tertawa kala tokoh utama kartun kucing yang dia tonton jatuh dan terjebur kedalam sungai.
"Hahah" tawa Aditsya melihat tingkah konyol dari kartun yang dia tonton menggema di seluruh ruang tamu.
Tingg Nongg..
Tingg Nongg..
Aditsya menoleh pada pintu yang menimbulkan bunyi bel dari luar, yang segera di buka oleh Bi Imah yang berlari dari dapur menuju pintu depan untuk memberi ruang kepada si tamu agar masuk.
"Siapa Bi?" tanya Aditsya dari arah ruang tamu, namun tidak di jawab oleh Bi Imah, membuat Aditsya penasaran dan memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan menghampiri Bi Imah yang masih berdiri di depan pintu, mungkin bertanya kepada Si penamu.
"Eh Kamu Renn tumben main? Yuk masuk dulu" ucap Aditsya yang melihat kedatangan Renn Atmaja anak dari pengusaha properti ternama di jakarta yang bersekolah di SMA Nusa Bangsa.
Beda sekolah? Kok bisa kenal? Kalo soal itu jangan di tanya Renn dan Aditsya saling kenal saat keduanya bertemu di arena mobil balap liar, dan mulai saat itu juga keduanya dekat. Perasaan? Jangan tanya lagi Renn menyukai Aditsya sejak pertama kali Renn melihat Aditsya, lain halnya dengan Aditsya yang menganggap Renn mainanya saja.
_________________
Up ahh😂😂
Papay👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriends??? [REVISI]
Romance[REVISI - 9 Mei 2022/? 🔞🔞🔞 Tangan kokoh dan panas itu perlahan naik. Menyentuh setiap jengkal tubuh Tsya dengan lihai dan handal. Membuat sang pemilik tubuh dibawahnya mendesah penuh nikmat terus meminta lebih. "Ahh... Bagas" Tsya tak kuasa menah...