Part34 [REVISI]

2.7K 44 1
                                    

    "Lo Nyebelin, Ngeselin dan gak jelas! Tapi entah kenapa dan gimana gwe bisa punya rasa ini "

-Aditsya Putri Hermawangsa-

Happy Reading❤

*-*

Larut dalam suasana filem horor yang Shendy pilih untuk malam ini membuat Aditsya lupa akan hal tadi, bahkan Aditsya lupa kalau tujuan-nya ada di sini untuk mengerjakan visi misi seperti yang sudah mereka sepakati.

Tapi, masa bodo. Sekarang nikmati saja filem yang sedang ditonton toh kapan lagi bisa nonton bareng Shendy yang ngeselin bin nyebelin plus bikin napsu yang kalo ada Aditsya lagi diem di isengin? Mumpung setan yang sedang ada dalam diri Shendy hilang, dia akan memanfaatkan keadaan untuk tenang dan menganggap Shendy teman yang baik dan gak nyebelin.

Saking asik dan larutnya mereka dalam menonton film yang sedang di putar mereka sampai tak sadar dengan posisi duduk keduanya yang sudah sangat dekat bahkan tidak ada jarak untuk mengukur. Bahkan sekarang Aditsya sudah memeluk bantal sofa dalam dekapannya erat berbeda dengan Shendy yang hanya duduk namun dengan kedua tangan yang diletakan di atas paha berbeda dengan sebelumnya yang seperti boss.

"Ahhk!" teriak mereka bersamaan.

Seperti pada umum nya reflek tubuh saat terkejut akan terlonjak dengan gerakan mundur kebelakang atau memepet kesisi sudut ruangan. Sama hal nya dengan Aditsya dan Shendy yang sekarang bisa dibilang saling memeluk satu sama lain. Dengan tangan Shendy yang berada tepat pada pinggang Aditsya pun juga dengan Aditsya yang melakukan hal sama dengan pandangan keduanya yang saling mengunci satu sama lain mencipta keterpesonaan yang meluap saat dengan ringannya Aditsya bertanya tentang luka lebam yang baru saja dia liat tepat disudut pelipis kanan Shendy.

"Kenapa jidad Lo? Jatuh?" Bahkan keduanya masih dalam posisi yang sama tanpa mau susah-susah untuk saling melepaskan bahkan untuk sedetik.

"Jatuh dari ranjang"

Bohong!

"Udah diobatin?" mengangguk pelan yang dengan cepat Shendy ubah dengan gelengan keras membuat Aditsya yang melihatnya mengernyit bingung.

"Udah dikasih obat lebam tapi kayanya gak mempan coba kalo Lo cium Sya, siapa tau sembuh?" Aditsya bertambah bingung sebelum dengan perlahan kebingungan itu berubah menjadi sebuah senyuman.

Shendy melongo dengan kedua mata yang berkedip lucu saat dengan lembut Aditsya mencium tepat diluka lebam yang berada diatas pelipis Shendy.

Terkikik geli, Aditsya berhasil membuat Shendy sadar dari keterkejutannya yang membuat cowok yang sekarang masih berada tepat didepan Aditsya itu sedikit merona

"Lo lucu Shen..." Shendy tersenyum senyum yang membuat keduanya semakin merapatkan pelukan ditambah dengan kepala keduanya yang semakin mendekat hingga benda kenyal Shendy menabrak lembut bibir Aditsya sebelum akhirnya lumatan-lumatan kecil tercipta disana.

Keduanya larut dalam hangat pelukan juga ciuman yang entah kenapa semakin menggila dengan tangan Shendy yang sudah berada di tengkuk Aditsya. Membuat gelora yang semakin tercipta kuat bersama dengan lidah keduanya yang saling menari.

Aditsya mendesah kecil ditengah ciuman yang berlangsung saat tangan kiri Shendy mengusap pelan dada kanan-nya sebelum disusul dengan remasan pelan yang membuat Aditsya semakin menikma-

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang