Part12 [REVISI]

8K 63 0
                                    

Bagas menghentikan kegiatan membaca novel yang dia temukan di dekat nakas milik Aditsya. Mendekat ke arah Aditsya yang telah berbaring di sampingnya, memeluk dan menjadikan lenganya sebagai bantalan untuk Aditsya dengan tangan yang satu lagi memeluk pinggang ramping Aditsya erat.

"Kalo di pikir-pikir iyah yah Bagas, kita kaya suami istri. Tidur di kamar yang sama, ranjang yang sama rumah yang sama pula"

"Mungkin ini pertanda"

"Pertanda maksudnya?"

"Ia pertanda kalo Aku sama Kamu itu memang jodoh"

"Mungkin hoammm"

"Aku  ngantuk Bagas. Aku tidur yah, selamat malam Bagas selamat tidur Love you"

Cupp

Kecupan Yang di berikan Aditsya mengakhiri perbincangan singkat keduanya setelahnya sang pelaku pengecupan telah tertidur dengan posisi memeluk Bagas. Sedangkan cowok yang di peluk itu masih mempertahankan posisinya  dengan mata yang tak kunjung tertutup walau ngantuk sedari tadi menyerangnya, entahlah mungkin karena memperhatikan Aditsya yang tengah tertidur adalah hal yang susah sekali Bagas lewatkan setiap kali cowok itu tidur bersama Aditsya.
Tangan Bagas terulur untuk mengusap rambut yang menghalangi pandanganya untuk menatap Aditsya.

"Cantik" ucap Bagas dengan senyum yang menghiasi sudut bibirnya.

"Kenapa Kamu gak mau berhenti buat ngelakuin semua hal bodoh ini sih Sya? Aku sakit Sya, Aku marah, Aku kesel, tiap kali Kamu dateng dengan setiap cerita yang sebenernya gak mau Aku denger dari mulut Kamu. Tapi Aku bisa apa Sya? Aku bisa apa? Aku cuma bisa ada di setiap saat buat Kamu, cuma itu yang Aku bisa. Aku sayang sama Kamu Sya, dan Aku harap suatu saat Kamu bisa ngerti Aku Sya. I Love You Aditsya Putri Hermawangsa." Bagas mengakhiri monolognya dengan mengecup seluruh wajah Aditsya, dan setelahnya Bagas ikut mengarungi alam mimpi bersama Aditsya yang sudah lebih dulu terlelap.

______________*

Cewek itu melewati koridor demi koridor untuk menuju ke kelasnya dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya membuatnya menjadi pusat perhatian di sepanjang jalan yang dia lalui, ya, dia Aditsya yang berjalan dengan seragam sekolah yang sama seperti anak SMA yang lainnya.

Aditsya memasuki kelasnya dan heran kenapa bangku di sebelahnya masih kosong, tak seperti biasanya.

"Tumben Rani belum masuk?" Aditsya membatin di depan kelasnya hingga tepukan di pundaknya mengagetkan Aditsya.

"Gila Lo, Gwe kaget tau gak?!" dumel Aditsya yang di tepuk bahunya oleh Jenny yang tak lain adalah ketua kelas 11 ipa 2.

"Wiss santaii Sya, Gwe cuma mau ngasih tau, kalo Rani gak berangkat hari ini, katanya gak enak badan" jelas Jenny.

"Kok gak ngabarin Gwe sih?" tanya Aditsya heran.

"Katanya dia gak mau buat Lo khawatir" jawab Jenny.

"Oke Thangks ya" ucap Aditsya menepuk pipi Jenny yang sedikit gembul, kemudian berlalu duduk di bangkunya.

______________*

Bunyi bel yang menggema di seluruh penjuru sekolah SMA Harapan Bangsa membuat seluruh siswanya bersorak ria, karena tiba waktunya untuk mereka melepas penat dengan mengisi perut yang berbunyi karena pelajaran yang membuat pusing.

Aditsya keluar dari kelasnya berjalan menuju kantin yang mungkin sudah penuh dengan berbagai manusia yang lapar akan asupan gizi dan nutrisi.

"Gila yahh, dalam sekejap kantin berubah jadi pasar dadakan, wow." ucap Aditsya saat sudah tiba di kantin.

Aditsya berjalan mencari tempat duduk yang cocok untuknya hingga akhirnya dia menemukan tempat duduk yang cocok untuknya.  Dipojok kantin.

Baru saja Aditsya mendaratkan bokongnya di kursi yang di sediakan di sana, seseorang yang tak asing di matanya datang dengan membawa dua jus mangga di tanganya, sang Ketos dengan sejuta pesona di SMA Harapan Bangsa, Sam Diwangga.

"Hai Aditsya-nya Sam" sapa Sam saat sampai di depan Aditsya.

"Hai juga Ketos" balik sapa Aditsya.

"Nihh Aku beliin Kamu minum, Aku tau kok Kamu pasti males ngantri kan?"

"Heheh tau aja si Ketos"

"Tau lah, Kamu kan emang gitu Sya" jawab Sam yang mendudukan badannya di samping Aditsya, mengelus rambut Aditsya yang sedang meminum jusnya dengan nikmat.

"Sya?"

"Hmm"

"Kamu gak mau makan?"

"Aku kenyang"

"Sya, lama yahh kita gak jalan? Udah lama juga Kamu gak main ke appartemen Aku? Kamu kenapa gak ada waktu buat Aku sih Sya? Kamu tau kan bentar lagi Aku bakal lulus, Aku mau lebih banyak ngehabisin waktu sama Kamu Sya" ucap Sam yang menyandarkan kepalanya ke bahu Aditsya tanpa berniat memberatkan cewek itu.

"Maaf"

"Pulang sekolah kita jalan bisa?"

"Hmm, bisa"

"Oke nanti Aku jemput ke kelas"ucap Sam yang hanya di balas anggukan oleh Aditsya.

"Sya Aku mau minta satu hal boleh?" tanya Sam

"Apa?"

"Bentar lagi-kan bakal ada pemilihan Ketua Osis yang baru"

"Terus?"

"Aku mau Kamu juga nyalonin diri sebagai Ketua Osis Sya, yahh kalo enggak setidaknya anggota Osis lah"

"Sam Sayang, Kamu tau kan kalo Aku gak bakal minat jadi Osis atau pun jadi Ketua Osis" ucap Aditsya dengan membelai pipi Sam lembut.

"Tapi Sya Aku yakin Kamu bakal menang kalo Kamu mutusin buat ikut pemilihan Ketua Osis"

"Aku tau Sam, Aku tau itu. Tapi Aku sama sekali gak minat buat itu Sam"

"Oke, Kamu harus pikirin ini baik -baik, dan Aku bakal jadi yang pertama buat dukung Kamu oke?"

"Huftt oke Aku bakal pikirin mau ikut pemilihan Ketua Osis apa engga oke?"

"Oke makasih Aditsya Hanny" ucap Sam setelahnya mencium bibir Aditsya sekilas. Yang hanya di jawab dengan senyum dari Aditsya.

_____________*

14:35 itu tandanya bel pulang sekolah telah berbunyi 15 menit yang lalu, dan Aditsya masih dengan setia menunggu sang Ketua Osis yang sungguh dia cintai itu. 

"Tak bosan dan tak jenuh Aku menunggu mu, ciaelah suara Gwe bagus juga yahh ternyata baru sadar Gwe" monolog Aditsya dengan tawanya sendiri.

"Yahh ampunn Ketos mana sih? Dari tadi di tungguin gak dateng-dateng, udah lumuten ini woyy" kesel Aditsya lagi-lagi bermonolog.

Kembali Aditsya memainkan Hp-nya hingga akhirnya orang yang Aditsya tunggu datang.

"Hallo Sya-syanya Sam, lama yah?" ucap Sam dengan senyum menutupi rasa bersalahnya.
Aditsya hanya memutar matanya jengah dan terdiam mengabaikan Sam yang sekarang duduk di sampingnya.

"Sya sya maaf" sesal Sam, yang tau kalo Aditsya-nya sedang merajuk.

"Sekarang apa? Kumpul Osis? Rapat sama Pembina? Bahas persiapan Pemilihan? Ngerjain bahan buat dekor? Nyiapin Proposal? Atau apa lagi? Trus aja gini Sam? Kamu tau gak apa yang buat Aku males ikut osis?" tanya Aditsya yang hanya di balas gelengan oleh Sam.

"Karena ini, semua waktu terkuras cuma buat kegiatan yang semestinya gak harus kita sepenuhnya yang ngurus! Kita di sini sekolah buat cari berbagai ilmu, bukan cuma belajar organisasi yang secara tidak langsung kalian jadi tangan kanan-nya Guru -guru yang gak mau cape panas- panasan." ucap Aditsya dengan uneg- unegnya.

"Maaf Sya, Aku janji gak bakal buat Kamu nunggu lagi. Dan sebagai permintaan maafnya Aku bakal ngajak Kamu ke cafe yang nyediain berbagai macam es krim yang enak mau?" ucap Sam yang hanya di balas senyum pias dari Aditsya yang bosan menunggu.

__________**

See you next part gays👋😘

Boyfriends???   [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang