KING LION memang bukan satu- satunya Gang motor yang ada di Indonesia, namun karena kekuasaan dan keganasan Gang yang di ketuai oleh Raka itu menjadi terkenal dan di takuti di galangan masyarakat juga Geng Motor lainnya, Yang tak bisa di perkirakan pasti seberapa banyak musuh dan temannya.Aditsya menuruni anak tangga dengan terburu-buru, setelah selesai mandi dan berganti pakaian dengan yang lebih baik, cewek itu Menghampiri Bi Imah yang tengah berkutat di dapur.
"Bibi!"
"Iya non? Ada yang bisa Bibi bantu?"
"Bi P3K yang ada di rumah di taruh di mana yah?"
"Ada Non, emang buat apa Non? Non terluka? Mana Non sini biar Bibi obatin" Bi Imah bertanya Khawatir
"Enggak Bi, Aku cuma mau ambil P3K buat di taruh di mobil, buat jaga-jaga aja."
"Ouhh kirain Non kenapa-napa. Bentar yah Non Bibi ambilin dulu."
Bi Imah berlalu menuju ruang tamu, yang tak lama di susul oleh Aditsya.
Dengan segera Aditsya pamit kepada Bi Imah tak lupa berucap Terima kasih dan mengatakan bahwa dirinya akan pulang telat.Mobil berwarna merah mengkilap itu memasuki hutan yang di penuhi dengan pohon-pohon jati yang menjulang tinggi hampir diseluruh penjuru, Memberhentikan mobil tepat di depan pintu masuk sebuah bangunan yang terlihat di penuhi dengan banyak cowok yang hampir semuanya dalam keadaan terluka,
Aditsya keluar dari dalam mobilnya dengan membawa dua kotak P3K yang masih penuh. Berjalan masuk yang langsung mendapat sambutan tatapan memuja dari semua cowok yang berada di depan Markas. Mengalihkan perhatian mereka dari luka yang mereka dapati hanya untuk menatap Aditsya yang begitu layak bahkan sangat sayang jika di lewatkan."Eh Aditsya Lo di sini, ngapain? Tumben" tanya Hilmi yang melihat kedatangan Aditsya.
"Hehehe Iyh. Tadi gimana?Menang kan?" tanya Aditsya mencoba berbasa- basi.
"Uhh jelas dong, gak ada yang bisa ngalahin King Lion. Ouh yah Raka ada di dalem tuh. Gihh masuk." ucap Hilmi benar dan tepat.
"Sialan tau aja Lo, nihh Gwe bawain satu kotak penuh siapa tau perlu. Gwe masuk dulu." ucap Aditsya sambil memberikan satu kotak P3K kepada Hilmi sebelum berlalu masuk kedalam Markas
"Yhh udah gihh, dari pada disini nanti di makan lo sama mereka. Btw Thanks Sya!" teriak Hilmi saat Aditsya sudah melangkah memasuki Markas yang tentu tak lepas dari semua mata yang menatapnya dengan tatapan memuja dan lapar.
Aditsya mengedarkan pandangannya mencari Raka yang menjadi tujuan awal sebelum Mata Aditsya berhenti saat melihat Farrell yang terluka parah dengan beberapa anggota lain yang Aditsya yakini tidak ikut dalam perang kali ini. Hati Aditsya tersentuh hendak melangkah menuju tempat Farrell berada, namun suara orang Yang sejak tadi Aditsya cari menghentikan niat cewek itu.
"Sayang?" Raka mendekat, Aditsya membalikkan badan.
"Kamu ada di sini? Kenapa gak bilang dulu? Kan Aku bisa jemput Kamu." ucap Raka memeluk pinggang Aditsya dengan satu tangan dan tangan yang lain membelai wajah Aditsya lembut.
Aditsya menyadari lengan atas Raka yang terluka, di tambah banyaknya luka pukulan di wajah tampan cowok itu, membuat Aditsya sepontan memegang rahang Raka lembut.
"Yahh ampunn Ka, kamu luka." Aditsya berucap lembut.
"Uhhh si Boss. Ciee ciee yang dapet perhatian dari si ayang mbeb. Mau gitu juga dongg" ucap seseorang yang duduk tak jauh dari Raka dan Aditsya yang masih berdiri tepat ditengah ruangan. Raka melemparkan tatapan tajamnya yang membuat cowok dengan rambut sedikit ikal itu terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriends??? [REVISI]
Romance[REVISI - 9 Mei 2022/? 🔞🔞🔞 Tangan kokoh dan panas itu perlahan naik. Menyentuh setiap jengkal tubuh Tsya dengan lihai dan handal. Membuat sang pemilik tubuh dibawahnya mendesah penuh nikmat terus meminta lebih. "Ahh... Bagas" Tsya tak kuasa menah...