Satu kotak kado?
Sebuket bunga anggrek dengan hiasan mawar?
Aditsya mengerjap, tak ada yang tau bunga kesukaanya kecuali Bagas dan....
*-*
Dengan langkah seribu, Aditsya menghampiri mejanya yang sejak tadi menyita perhatian dengan sebuah kotak kado dan sebuket bunga itu, sebelum mengambilnya kasar dan kembali pergi. Untuk apa lagi kalau bukan mengembalikan semua itu pada pemberinya, yang sudah jelas dan sudah Aditsya ketahui dengan pasti siapa orang-nya, siapa lagi memangnya kalau bukan...Brakk...
Syushss...Ada apa?
Ada apa?
Kenapa kenapa?
"Maksud Lo apa hah?!" Aditsya membentak tak tau tempat, pada cowok yang hanya terdiam dengan seulas senyum yang dulu pernah buat Aditsya terpesona sebelum sekarang membenci senyuman sialan itu.
Semua orang berkumpul, menatap Aditsya tak mengerti saat tiba-tiba cewek yang seluruh siswa kelas itu tau adalah kekasih-nya Raka datang dengan kemarahan yang terpancar jelas sebelum melemparkan sebuket bunga mawar juga anggrek dan sebuah kotak yang entah apa isinya tepat kedepan Farrell.
Ya, Farrell. Cowok yang sekarang hanya duduk diam dengan senyuman mempesona itu bahkan tak bergeming saat Aditsya datang melempar dua hadiah yang dia letakan diatas meja cewek itu pagi tadi tepat kedepan-nya, membuat semua attensi kelas yang semula sibuk dengan dunia-nya masing- masing sekarang hanya terfokus padanya juga Aditsya yang menguarkan emosi yang sudah Farrel tebak akan muncul saat cewek dimasa lalunya itu melihat hadiah darinya.
"Jawab maksudnya apa hah?!" Aditsya tak perduli kalau setelah ini Raka akan datang padanya dan bertanya tentang kejelasan semua ini karena info dari Hilmi dan Fahmi, Aditsya tak perduli. Dia juga bahkan tak perduli kalau mungkin Besok Farrel hanya tinggal nama saja Aditsya tak perduli. Itu jauh lebih baik-kan dari pada hidup-nya yang terus diusik oleh mantan atau belum jadi mantan.
Ehhh?
"Ini buat Kamu" akhirnya yang semua orang tatap dengan pandangan tak mengerti bersuara juga yang berujung dengan bisik-bisik yang semakin terdengar bersautan ditelinga Aditsya juga Rani yang mengikuti Aditsya sampai kesini. Kelas 12 Ips 1.
Kelas Farrell, Hilmi, Fahmi.
Aditsya mendelikan matanya kejam, menatap tajam pada Farrell yang hanya menanggapi dengan senyum ala-nya yang berbanding terbalik dengan Fahmi dan Hilmi yang sudah meringkuk kikuk di tempat. Tak menyangka bahwa Aditsya yang biasanya cantik dengan sejuta pesona kini berubah dengan raut layaknya iblis yang siap memakan tumbalnya.
"Lo bisa gak sih gak usah ganggu Gwe? Hah?! Gwe udah bilang jangan usik Gwe lagi! Lo pikir dengan Lo ngasih semua ini ke Gwe, Gwe bakal maaf-in Lo gitu?! Enggak! Lo cowok brengsek yang gak bakal Gwe terima kembali dalam hidup Gwe! So, stay facking away from Me! Farrell Arsyad!!!"
Aditsya berbalik, meninggalkan ruangan kelas Farrell yang sekarang semakin memanas dengan bisik-bisik semua orang yang ada di dalam kelas itu yang menyaksikan. Farrell hanya tersenyum, memandang punggung Aditsya yang menghilang dibalik pintu diikuti dengan teman cewek itu. Sebelum pandangan Farrell teralihkan pada buket bunga yang tergeletak miris dengan beberapa kelopak mawar yang jatuh.
500 ribu cuma buat digeletakin?
Ckk kasian kau bunga!
Hilmi dan Fahmi yang jadi saksi bisu karena hanya diam saja saling bertukar pandang dengan isyarat mata yang seolah berkata 'Lo mikirin apa yang Gwe pikirin kan?' sebelum dengan kompak keduanya mengangguk bersamaan. Fahmi yang sigap dengan segera mengambil handphone-nya untuk menghubungi seseorang dikelas sebelah yang wajib tau tentang semua info ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriends??? [REVISI]
Romance[REVISI - 9 Mei 2022/? 🔞🔞🔞 Tangan kokoh dan panas itu perlahan naik. Menyentuh setiap jengkal tubuh Tsya dengan lihai dan handal. Membuat sang pemilik tubuh dibawahnya mendesah penuh nikmat terus meminta lebih. "Ahh... Bagas" Tsya tak kuasa menah...