*-*
Brakk!!
Aditsya!
Setidaknya itu adalah suara terakhir yang Aditsya dengar sebelum tubuhnya dengan ringan terdorong ke tepi jalan dan suara tubuh bertabrak besi menggema diseluruh penjuru jalan raya ini.
Mengangkat kepala yang berdarah akibat terbentur tortoar mengusap darah yang mengalir, Aditsya teringat satu hal.
Menoleh, Aditsya dikejutkan dengan tubuh Farrell yang sudah tergeletak di tengah jalan dengan kepala yang hampir dipenuhi darah. Berlari cepat, Aditsya membawa kepala Farrell keatas pahanya.
"Rell, Rell bangun, bangun Rell!" menepuk pelan, yang direspon dengan kedua mata Farrell yang terbuka, Aditsya disambut dengan senyum yang masih menghias di kedua sudut bibir cowok yang berada dalam rangkuhan pahanya.
Berteriak cemas, Aditsya meminta orang-orang yang sudah mulai mengerumuni mereka agar memanggil ambulan
"Tolong, tolong hubungi ambulan!" Aditsya tak bisa berkata saat melihat kepala Farrell yang terus membasahi seragam sekolahnya dengan darah dari kepala cowok itu.
Menunduk, Aditsya masih disuguhkan dengan senyum yang Farrell pamerkan berbanding terbalik dengan Aditsya yang cemas juga khawatir
"Kamu tenang aja oke? Bentar lagi ambulan dateng. Bertahan Rell, Aku mohon bertahan..." mendapati usapan lembut juga basah, Aditsya yang tertunduk dengan mata terpejam segera membuka mata, memegang tangan Farrell yang berada di pipinya Aditsya tak sanggup untuk tidak menitikan air mata, saat hampir semua bagian kepala Farrell dibaluri darah cowok itu sendiri
" Jangan nangis Sya" Aditsya menatap Farrell cemas yang dibalas kekehan dibarengi batuk kecil dari cowok yang sekarang mengenggam tangan Aditsya didadanya itu
"Jangan cemas oke? Aku baik-baik aja Sya"
"Gimana Kamu baik-baik aja, Kamu berdarah Rell! Tolong cepet, ambulan!"
"Hei uhuk uhukk! Aku baik Sya, dengerin Aku?" Aditsya memfokuskan tatapan pada Farrell yang kembali membelai pipi kirinya
"Maafin Aku buat segalanya Sya"
"Udah Rell, jangan banyak bicara Rell, Kamu tenang aja oke. Ambulan bentar lagi dateng jangan khawatir yah. Kamu tenang, Aku disini" Farrell mengangguk
"Sya, Kamu tau? Selama ini Aku sering mikir" Farrell menjeda, Aditsya menunduk
"Jangan banyak bicara Rell" tertawa kecil Farrell kembali berkata
"Ternyata selama ini hubungan kita belum berakhir Sya." Aditsya terdiam dengan pandangan yang luruh bersama dengan air mata yang tak henti keluar dari matanya yang mulai sembab
"Iya Sya. Kita belum putus, gak ada di antara kita yang bilang putus bahkan sampe sekarang uhuk" Farrell mengeratkan genggamannya pada tangan Aditsya
"Jadi selama ini bisa dibilang Kamu lebih banyak selingkuh dari pada Aku Sya, hah hah uhuk uhuk"
"Udah Rell diem!"
"Aku gak bisa diem sebelum Kamu maafin Aku Sya. Maafin Aku atas segalanya. Maafin Aku pacar Kamu yang Brengsek ini" Aditsya terdiam ditengah riuh dan isakanya saat Farrell membawa tanganya kedepan bibir cowok itu yang terdapat darah sebelum dengan penuh cinta Mencium tangan Aditsya lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriends??? [REVISI]
Romance[REVISI - 9 Mei 2022/? 🔞🔞🔞 Tangan kokoh dan panas itu perlahan naik. Menyentuh setiap jengkal tubuh Tsya dengan lihai dan handal. Membuat sang pemilik tubuh dibawahnya mendesah penuh nikmat terus meminta lebih. "Ahh... Bagas" Tsya tak kuasa menah...