Enjoy....
______________________
Mobil hitam Ardian sudah terparkir di depan rumah Angel. Tak ingin membuat Ardian menunggu lebih lama lagi Angel memasang tas sekolah dan segera menghampiri Ardian. Tak lupa menyalami dan pamit ke mamanya yang mengerjakan beberapa berkas di sofa.
Angel membuka pintu mobil dan tersenyum saat melihat wajah Ardian. Ardian pun membalas. Ah, selalu indah saja paginya kalau Ardian menjemputnya.
"Tumben Ardian pake mobil?" tanya Angel.
Mobil sudah berjalan menuju sekolah, membelah jalan ibu kota yang mulai sibuk meski masih terlalu pagi. Menggunakan motor adalah jalan pintas agar tak terlalu terjebak di tengah macet yang kadang terjadi. Namun kali ini Ardian yang selalu menghindari kemacetan itu dengan menggunakan motor hari ini menggunakan mobilnya.
"Mau hujan," jawab Ardian tetap fokus menyetir.
"Hujan dari mana orang ini cerah banget." cuaca memang sangat cerah pagi ini dan tidak ada tanda-tanda akan hujan. Tapi apa kata Ardian hujan. Mana?
"Nanti hujan," Ardian kekuh.
"Mana, ini cerah banget Ardian. Liat deh langitnya cerah, gak mendung."
Fokus Ardian beberapa saat menatap arah tunjuk Angel ke langit dan kembali fokus. "Sekarang cerah, nanti hujan," ucap Ardian.
"Tau dari mana kalo nanti ujan. Ardian emeng bisa ngeramal hujan?"
"Bisa, liat aja nanti hujan."
"Iihh, Angel gak percaya. Mana ada hujan di hari yang cerah gini. Gak mungkin deh." Angel terus menatap langit yang cerah. Tidak mungkin lah, ini terlalu cerah untuk hujan.
"Nanti pas jam istirahat bakal hujan."
Angel tertawa kencang dan menoleh melihat wajah Ardian yang tetap fokus. Ardian kenapa sih hari ini, dan ada apa dengan hujan?
"Hahaha, Ardian beneran mau ngeramal nih?"
"Hmm, liat aja."
"Kalo nanti hujan nanti malam kita kencan."
Tawa Angel memudar berganti menatap tak percaya Ardian. Tidak salah dengar kan dia, dia tidak berhalusinasi kan, Ardian tidak sedang kesurupan kan? Apa tadi, kencan kata Ardian?
"Ardian tadi ngomong apa? " masih tak percaya dengan apa yang baru saja Angel dengar.
"Kalo pas jam istirahat hujan kita kencan." jawab Ardian dan menekan di akhir kalimatnya.
Senyum Angel tak bisa sembunyi, ahh dia tak pernah sebahagia ini menunggu hujan.
"Ya Allah semoga jam istirahat nanti hujan. Aminn." Angel berdoa dengan polosnya.Ardian menoleh dan tersenyum setelah beberapa saat melihat Angel yang berdoa. Dia senang kalau melihat Angel senang.
'Aminn. '
__________________________
Jam pelajaran pertama hampir selesai. Sedari tadi Angel terus menatap langit melalui jendela. Guru di depan sana masih semangat menjelaskan, namun Angel enggan memperhatikan lagi.
Setengah jam lagi bel istirahat berbunyi namun langit belum mendung. Tanda-tanda bahwa sebentar lagi akan hujan tidak ada. Angel benar-benar berharap akan hujan nanti, tapi bagaimana ini, itu kerja alam bukan dia yang bisa mengatur.
Angel hanya bisa terus berdoa dan berharap agar turun hujan meski di siang bolong seperti ini.
"Gerah banget dah." Nadia di samping Angel mengeluh sambil mengipasi wajahnya yang berkeringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Fiksi Remaja-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...