Chapter 21

281 44 7
                                    

Haii semuanyaa.. Akhirnya GAA udah sampai Chapter 21 juga.

Gimana nihh, nggak bosan kan sama ceritanya. Semoga suka terus yahh..

Yukyukk tinggalin jejak sebelum membaca. Itu bener-bener penyemangat buat nulis.

Makasih buat kalian yang sudah menyempatkan waktu membaca cerita ini. Enjoy.....

____________________________

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu, beberapa siswa sudah sibuk menyiapkan tas mereka, ada juga yang sudah pulang. Setelah guru keluar Angel sudah sibuk dengan ponselnya, gadis itu seperti sedang menelfon seseorang. Mimik wajah Angel mulai terlihat kesal, sepertinya panggilan telfonnya tak kunjung dijawab juga.

"Nelfon siapa sih, santai aja tuh muka." Nadia menunjuk wajah Angel.

Angel menepis kasar tangan Nadia. "Nyokap gue."

"Nyokap lo, emeng kenapa nelfon dia?" tanya Nadia mengerutkan keningnya.

"Minta jemputlah, mau pulang gue." jawab Angel tak santai.

"Jemput lo, lo nggak nonton basket dulu. Ardian main loh."

"Nggak." ketus Angel.

"Lah kenapa lagi nih bocah." Nadia kembali merapikan bukunya tak mau ambil pusing alasan kekesalan Angel, bisa-bisa dia jadi pelampiasannya.

"MAHH, Kok ngangkatnya lama banget. Mama lagi ngapain sih?" suara Angel benar-benar keras. Nadia yang disampingnya saja terpelonjat kaget.

"Astagfirullah." Nadia mengelus dadanya, mudah-mudah dia tidak mati muda karena serangan jantung mendengar suara Angel.

"Mah, jemput Angel!" menendang-nendangkan kakinya, Angel menyalurkan kekesalannya di lantai.

"Mama nggak bisa sayang, mama lagi di salon." balas Jasmine di seberang telfon.

"Nggak mau, pokoknya mama harus jemput Angel." rengek Angel mulai marah.

"Kamu kenapa sih, mama nggak bisa. Minta Ardian antar kamu pulang aja." saran Jasmine sangat santai, dia tahu saat ini bagaimana keadaan kemarahan putrinya. Kemarahan Angel terdengar jelas dari suaranya.

"Nggak mau, Angel nggak mau pulang sama Ardian. Mama jemput Angel sekarang."

"Mama nggak bisa Angel, kamu pulangnya sama Ardian aja lebih aman. Tunggu mama telfonin." Jasmine mematikan sambungan telfonnya Angel semakin dibuat kesal olehnya.

"Nyebelin banget sih." Angel menyandarkan punggungnya wajahnya mulai ditekuk, ingin rasanya Angel meledak saat ini juga.

Menyadari ekspresi menakutkan Angel, Nadia berniat pergi tanpa menimbulkan suara. Jujur Nadia sangat tidak ingin jika harus di jadikan pelampiasan. Kupingnya sudah full dipenuhi kata-kata tak halus dari seorang Angel.

Nadia berkerak pelan berharap tak ada bangku yang disenggolnya sampai menimbulkan suara, atau drama dirinya jatuh kelantai. Kan tidak lucu masa harus jatuh dilantai hanya karena jalan berjinjit dan jalan pelan.

"Mau kemana lo?" dewi fortuna pun ikut menertawakan Nadia saat suara Angel menghentikan langkahnya yang sudah beberapa langkah dari bangkunya.

"Ma... Mau kelapangan Angel." ucap Nadia terbata.

"Duduk lo. Nggak usah nonton!" wajah Angel sangat menakutkan bagi Nadia. Memilih menurut, Nadia lebih sayang nyawanya.

"Iya gue duduk." pasrah Nadia kembali duduk dibangkunya.

"Cowok kenapa sih tingkat kepekaannya kurang banget. Emeng sesusah apa sih buat mereka paham kemauan cewek tanpa harus dikasih tau." Angel melipat kedua tangannya dan mulai mengeluarkan semua kekesalannya.

"Emeng harus gitu selalu dikasih tau dulu baru mereka paham kemauan kita. Dasar cowok bego nggak paham isi pikiran cewek." Angel membuang nafasnya kasar. "Nggak tau apa bagaimana perjuangan cewek cuma buat dia paham apa yang cewek inginkan, pake alasan nggak tau. Cihh bego banget jadi cowok. Dasar kaum yang nggak pernah peka." Dan seperti itu lah cara Angel mengeluarkan kekesalannya.

"Cowok kan emeng gitu Angel, harus dibilangin dulu baru tau kemauan cewek." meski sedikit ragu akhirnya Nadia membuka suara.

Angel menoleh menyinisi Nadia, membuat gadis itu menutup bibirnya rapat.

"Lo ini cowok apa cewek sih, malah ngebelain cowok."

"Cewek Angel." Nadia sangat yakin.

"Yaudah kalo gitu berlaku sesuai gender lo, belain kaum cewek."

Nadia mengangguk dan mengangkat satu tangannya dan mengepal. "Hidup kaum cewek."

****

Dipinggir lapangan sudah sangat ramai dipenuhi oleh siswa yang akan menyaksikan pertandingan antara senior melawan juniornya, kelas 12 melawan kelas 11. Banyak pendukung yang meneriakkan nama pemain andalan mereka, dan suara itu sudah pasti didominasi oleh kaum hawa.

Ardian dan teman-temannya sudah duduk dipinggir lapangan bersiap-siap, beberapa menit lagi pertandingan akan dimulai. Mereka mendiskusikan strategi matang yang harus mereka sempurnakan lagi.

Meski lawannya adalah junior mereka tidak boleh besar kepala dan memandang enteng lawan.

"Ardian ponsel lo bunyi." Kino yang duduk disebelah tas Ardian memberitahu sang pemilik.
Ardian mengangguk dan mengambil tasnya mencari benda pipih yang berdering. Melihat nama sang penelfon tanpa ragu Ardian menggeser tombol hijau yang sudah meloncat-loncat dilayarnya.

"Halo assalamualaikum tan."

"Waalaikum'salam, Ardian lagi dimana dan lagi ngapain?" tanya Jasmine di seberang telfon.

"Masih disekolah, ini lagi mau tanding basket." jawab Ardian lengkap. "Ada apa yah tan?" tanya Ardian, pasti mama Angel menelfonnya bukan tanpa sebab.

"Kamu pulangnya sama Angel ya, tante nggak bisa jemput."

"Oh, iya tante bisa kok tapi habis selesai tandingnya. Angel tau kok Ardian lagi tanding." jelas Ardian mengingat saat jam istirahat tadi.

"Iya iya, nanti pulangnya sama Angel. Tapi kayaknya dia lagi marah deh, kamu bujuk yah."

"Iya tante." Ardian mengangguk sampai akhirnya panggilan diakhiri oleh Jasmine.

Ardian menatap ponselnya dan mencari nama Angel. Pria itu mengetikkan pesan yang segera dikirim oleh Angel. Peluit wasit sudah berbunyi jadi pria itu buru-buru mengirim pesan singkatnya.

'Aku tanding dulu, pulangnya sama aku.'

*****

_________________________________

*Part ini tidak sepanjang biasanya. Kalian suka aku update panjang atau segini cukup?*

Gimana part ini feelnya depet nggak, dikomen ya kakak supaya aku lebih memperbaiki lagi....

Semoga makin sayang, cinta, suka sama GAA...

Jangan lupa kasih aku bintang kecil ya, dan kasih kata-kata penyemangat juga buat aku.

Share cerita ini ke semua temen kalian yah supaya cerita GAA makin banyak yang mencintai dan aku juga makin semangat buat ceritanya.....

Lovebanyak banget buat kalian... 💙💚💛💜💖💝💟

#Lovely

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang