Chapter 17

348 51 10
                                    

Akhirnya Guardian & Angel update Chapter 17. Kali ini chapternya lumayan panjang loh.
Semoga semakin suka dan puas yah.

Jangan lupa komen dan vote sebelum lanjut baca.

Makasih, Happy Reading....

______________________

Tepat jam istirahat pertama, kantin Sma Pelita sudah dipenuhi siswa-siswi yang ingin mengenyangkan perut mereka. Penjaga kantin sudah sibuk melayani pesanan siswa.

Dan makanan yang paling laris dan banyak di gemari disini adalah bakso urat mang Udin. Rasa bakso dan kuahnya sangat pas di santap dengan tambahan rasa pedas dari rasikan sambal buatan istri mang Udin, mbak Ana.

Angel melahap semangkuk bakso pedasnya dikantin ditemani ketiga sahabatnya. Acara jam makan istirahat yang sangat khitmat bagi siswa Sma Pelita. Jajanan kantin sekolah yang entah memiliki resep apa, memiliki cita rasa tersendiri. Makanan di kantin sekolah sepertinya tak kalah saing dengan makanan-makanan restoran yang sudah pasti harganya saja sudah jauh beda.

"Wahh, gila enak banget sih baksonya Mang Udin," Angel melap mulutnya dengan tisu yang tersedia dimeja kantin.

Sementara ketiga temannya sudah selesai sedari tadi, dan Angel yang paling terakhir selesai makan. Yah bagaimana tidak, Angel menghabiskan 2 mangkuk bakso di tambah 1 piring gado-gado, emang dasar perut gentong.

"Dasar Kebo lo," ejek Nadia.

"Biarin, yang penting gue cantik," balas Angel acuh.

"Cihh, najis." Angel hanya mengedikkan bahu tak peduli lagi dengan Nadia.

"Angel!" seru Sesil tiba-tiba.

"Hm." balas Angel.

"Lo nggak ingin buka hati lo lagi?" tanya Sesil begitu hati-hati.

"Nggak," jawab Angel cepat.

"Jawabnya cepet banget, nggak ingin pikir-pikir dulu," Sesil menatap Angel lekat, sementara Myla dan Nadia mulai menyimak seksama.

"Yahh emeng nggak mau," jawab Angel yakin.

"Kalo ada yang suka banget sama lo, lo mau nggak?" tanya Sesil kembali.

"Mau," Angel mengangguk.

"Mau kalo orang itu Ardian," lanjutnya memperjelas.

"Emeng kak Ardian belum suka yah sama lo Gel?" Myla bersuara.

"Suka!" Angel dan Nadia menjawab bersamaan.

"Kok lo ikutan jawab?" Angel mengernyit melihat Nadia.

"Hehehe, nebak aja sih. Pasti lo jawab itu kan." Nadia hanya cengengesan tak jelas.

"Lo nggak cape Gel nunggu kak Ardian mulu?" Myla kembali bertanya ke Angel.

Sepertinya topik dan objek perbincangan yang paling menarik antara mereka hanya seputar kehidupan Angel saja.

"Yaelah, masih muda juga. Ngapain cepet-cepet capek. Gue tuh akan perjuangin Ardian, ngejer Ardian sampe keujung dunia sekali pun." Angel begitu yakin dengan pilihannya memperjuangkan Ardian.

Yahh, terdengar gila dan bucin, tapi mau bagaimana lagi. Jika sudah berbicara masalah hati, jadi bodoh dan gila pun menjadi biasa saja.

"Sepertinya kak Elang suka banget sama lo," suara Sesil terdengar pelan.

Gadis itu terlihat menunduk memandangi tangannya. Perhatian Myla, Angel, dan Nadia tersorot kearahnya menatap Sesil bingung.

Menyadari tatapan bingung itu Sesil pun menjelaskan kejadian saat dirinya di tolong oleh Elang dan juga Chaka. Angel hanya mangangguk-angguk mengerti, sementara ekspresi Myla dan Nadia sangat terkejut, yang lebih parah ekspresi Nadia sebenarnya, lebih mendekati dramatis.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang