Haiiii pembaca cerita budiman, atau budiwati....
Niatnya semalam sih mau Up ehh ketiduran. Yang penting Up lah yakann....
Happy reading yo....
Enjoy.....
__________________________________
Mendengar tapakan kaki perlahan mendekat, Angel menoleh kearah suara. Melihat sosok cowok tersenyum singkat berjalan kearahnya dan langsung duduk tepat di sampingnya tanpa permisi.
"Lagi bayangin tentang apa?" tanya Ardian tenang.
Angel memandang Ardian lekat. Memandang wajah cowok yang sempat membutnya gunda. "Bukan apa-apa." jawab Angel.
Ardian menganggukkan kepala sambil menatap langit. "Cerah banget langitnya," katanya kembali.
Semua perilaku Ardian tak lepas dari tatapan Angel. Berusaha menenangkan sesak didadanya sedari tadi ternyata Angel baru tahu obatnya. Wajah tenang Ardian di dekatnya adalah obatnya. Perlahan perasaan Angel kembali damai.
Angel tersenyum menyadari itu."Iya cerah banget, kayak senyuman Angel kan." Angel memamerkan sebuah senyuman untuk Ardian.
Ardian menoleh dan melihat itu lalu ikut tersenyum meski senyuman singkat. "Tapi tadi senyuman itu mendung, gak secerah sekarang." kata Ardian berhasil memudarkan senyuman Angel. "Kenapa?" tanyanya.
"Haahh? " heran Angel.
"Kenapa senyuman tadi mendung, ada masalah apa?" tanya Ardian lagi.
Sebenarnya sebelum menghampiri Angel, Ardian sempat terdiam lama melihat raut wajah Angel yang nampak gusar. Sampai akhirnya dia menemui Angel.
"Karena Ardian." jawab Angel akhirnya.
Ardian mengerutkan alis heran, karena dirinya, perasaan dia tidak melakukan apapun hari ini.
"Memangnya aku kenapa?" tanyanya bingung.
Angel berdecak, Ardian tak menyadari apa yang dilihatnya dikantin tadi adalah alasannya.
"Ardian kenapa duduk dekat Putri tadi?" bukannya menjawab Ardian, Angel justru balik bertanya.
"Gak tau juga, Putri tiba-tiba datang terus duduk." jawab Ardian tanpa curiga.
"Angel udah bilang kan jangan dekat-dekat sama Putri." Angel berucap mulai serius.
"Masa waktu dia duduk aku langsung pergi, disitu kan tempat teman-teman aku Angel." bela Ardian.
Benar juga kata Ardian, tidak mungkin juga dia meninggalkan temannya hanya karena Putri duduk di sebelahnya. Tapi tetap saja Angel tidak bisa menerima hal itu apapun alasannya.
"Yah seenggaknya geser kek, gantian tempat duduk sama Chaka atau siapapun. Jangan Ardian yang duduk bersebelahan sama dia."
Ardian menoleh melihat Angel dengan raut wajah penuh menyelidik. "Kamu cemburu?" tebak Ardian.
Angel memutar matanya malas. "Yah menurut Ardian gimana. Masa iya aku gak cemburu." kata Angel mengakui.
"Liat calon pacar duduk bersebelahan sama cewek lain, gimana gak cemburu."
Ardian tertawa mendengar Angel, tawa yang menertawakan kalimat Angel. "Cuma duduk doang belum pdkt juga sama dia." kata Ardian santai.
Angel mebulatkan mata mendengar Ardian. "Maksud Ardian apa, pdkt apaan. Ardian punya niat pdkt sama dia?" selidik Angel tak percaya.
Ardian lagi-lagi tertawa singkat mendengar amarah Angel yang lucu juga ternyata. Ardian jadi gemas ingin memancing amarah itu. "Kalo niat belum ada sekarang tapi nggak tau kedepannya gimana." jawab Ardian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Roman pour Adolescents-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...