Chapter 56

262 23 3
                                    

Happy reading...

Enjoy

__________________________

"Nggak takut kan?" tanya Ardian berbisik disamping Angel sebelum mereka memasuki dunia lain.

Dunia yang dipenuhi banyak setan dan makhluk aneh. Meski semuanya palsu tetap saja akan menyebabkan ketakutan apalagi kalau muncul tiba-tiba terus ngagetin. Kan paket komplit buat serangan jantung.

"Sejak kapan Angel takut sama yang beginian," balas Angel terlihat santai.

Ardian menganggu saja mendengarnya. "Sini!"

Angel menatap heran Ardian yang menyodorkan telapak tangannya didepan Angel. "Ngapain?"

"Pegangan jaga-jaga kalo kamu takut."

"Angel nggak takut. Ngapain takut setannya aja bohongan."

Tanpa diduga Ardian langsung mengambil tangan Angel dan menaruhnya ditelapak tangannya. "Cewek manja mana yang nggak takut setan," ucap Ardian.

Tapi baru beberapa saat Angel langsung menarik paksa tangannya. Terlepas dari genggaman Ardian.

"Angel ngga takut. Dan Angel udah nggak manja lagi," ucap Angel dengan penekanan dikalimat akhir.

Tak ada reaksi dari Ardian, tetap tenang meski Angel menolak tawarannya.

.....

Mereka semua akhirnya memasuki dunua lain sekaligus. Chaka yang memimpin didepan karena hanya dia yang tak memiliki pasangan disini. Dan sebelum masuk kesini Chaka sempat berdoa semoga ada salah satu kunti yang cantik menyukainya. Dipertemukan didunia lain bukan hal yang buruk buat dicerutakan. Dan kata omanya yang senang cerita hantu biasanya yang jadi kunti itu orang cantik. Jadi dia percaya jalau setan sungguhan berasal dari orang cantik apalagi cuna setan bohongan.

"Jodoh gue udah masuk dunia lo," teriak Chaka entah pada siapa.

"Seriusan lo mau punya pacar kunti?" tanya Dhika.

"Sayang pacarnya cuma boongan. Gak papa kalo ada yang suka sama dia. Tapi gue yakin sih pasti yang suka setan beneran," celetuk Nadia yang sedang merangkul Dhika.

"Enak aja lo, gue itu idaman model kelas dunia kayak mba Gigi cuma gue nggak mau karena lebih pendek dikit dari dia. Lebih suka yang lokal," balas Chaka hiperbola.

Nadia mencibir mendengarnya percuma meladeni orang halu. Orang halu obatnya bukan disadarkan tapi dibiarkan. Supaya jatuh sendiri sakit sendiri dan sadar sendiri.

"Nggak takut kan?" kini Bagas yang bertanya pada Sesil. Keduanya saling bergandengan. Meski awalnya Sesil sedikit ragu untuk digenggam tangannya namun perlakuan Bagas yang manis dan sopan membuat Sesil membiarkan Bagas memegang tangannya.

Sesil menggeleng. "Belum mungkin."

"Ada gue, lo tutup mata aja kalo takut. Gue nggak akan lepas pegangan ini kok." Bagas mengangkat tangannya yang menggenggam tangan Sesil. Tersenyum hangat pada gadis itu agar tak perlu khawatir.

"Kakak nggak takut setan?"

"Nggak, gue udah sering masuk ginian jadi cukup teriasa kalo muncul tiba-tiba. lagian setannya kan boongan jadi santai aja. Kecuali kalo setan beneran gue belum tau juga itu."

Sesil terkekeh mendengarnya, ternyata Bagas akan takut jika ketemu setan sungguhan. Difikirnya cowok ini pemberani.

"Tapi takutnya cuma bentar aja abis itu bacain ayat biar setannya pergi. Kan aman lagi," ucap Bagas membela diri.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang