Enjoy____________________________
Saat ini Angel sedang membaca sebuah novel di rooftop seorang diri. Padahal ketiga sahabatnya tadi mengajaknya kekantin bersama-sama namun Angel hiraukan. Suasana tenang barusan tergantikan suara pantulan bola. Mengangkat wajahnya Angel melihat seorang pria menderibel bola basket berjalan kearahnya. Pria itu tersenyum ceria melihat Angel yang juga melihat kearahnya.
"Sejak kapan lo selalu dateng kesini?" tanya pria itu masih memantulkan bola basketnya didepan Angel.
"Sejak gue selalu butuh ketenangan," jawab Angel.
"Ini daerah kekuasaan gue, seenggaknya lo harus permisi sama pemilik kawasan ini," ucap sang pemantul bola yang tak lagi memainkan bolanya. Kini memegang bola itu dan berdiri tegak dihadapan Angel berlagak.
Angel pun menyilangkan tangan dibawah dada. "Oh ya, tapi gue juga mau jadiin tempat ini kawasan gue. Gimana dong," balas Angel tak mau kalah.
"Gak bisa lah, orang gue yang lebih dulu tau tempat ini. Dan asal lo tau ini tempat terlarang untuk siswa apalagi cewek," balas pria itu ingin menakuti.
"Dan asal lo tau gue gak peduli," ucap Angel penuh penekanan."Lo harus peduli, inget gue ini kakak kelas jadi lo harus patuh sama omongan gue. Yaa seenggaknya ajak gue kalo mau kesini." Alis pria itu di naik turunkan dan tersenyum lebar kembali.
Angel ikut tersenyum melihat pria di depannya. Ia pun berdiri dan berhadapan dengan pria yang menyebut dirinya kakak kelas itu. Kakak kelasnya yang tak lain adalah Elang. Seorang pria yang tempo hari didapatinya merokok disini.
"Gak mau, gue kesini cuma mau sendiri. Kalo gitu kita bagi dua aja kawasan ini. Lo bagian sana dan gue disini," tunjuk Angel kebagian yang sangat panas. Pembagian yang adil, Angel memberi bagian yang sangat panas ke Elang.
"Curang, masa kawasan gue disana. Gak mau, gue mau disini." tolak Elang.
"Sebagai cowok lo harusnya ngalah dong," sanggah Angel."Tetep aja gue pemilik pertama jadi harus gue yang dapet tempat terbagus."
Sepertinya pria di depannya ini tak ingin kalah. Padahal Angel sudah sangat suka tempat ini, sangat berbeda suasana ditaman belakang juga perpustakaan dibanding disini. Saat disini Angel lebih leluasa, tapi karena keberadaan Elang yang menghak milikkan tempat ini Angel pun tak boleh kalah. Melihat bola di genggaman pria itu Angel mendapat ide.
"Kalo gitu kita taruhan, siapapun yang menang bisa milikin tempat ini." usul Angel.
Alis Elang bertaut. "Taruhan apa?"
Angel pun merebut bola yang dipegang pria itu. "Lo derible bola ini kalo gue bisa rebut bola ini dan pertahanin selama lima menit gue yang menang."
Elang tersenyum mendengar usulan Angel. Tak buruk melawan seorang gadis bermain basket apalagi gadis itu Angel. Elang mengangguk menyetujui. "Oke."
"Inget jangan curang atau jangan ambil kesempatan," peringat Angel.
"Iya gak akan."
Elang mulai menderibel bolanya, membawanya menghindari Angel yang mulai berusaha merebut bola itu. Pria itu tersenyum menang saat Angel benar-benar berusaha mengambil bola itu dari tangannya. Sementara tangan kirinya menderibel bola, tangan kanannya ia gunakan untuk menghalangi Angel.
"Rebut lah Angel, berapa lama lagi baru lo rebut ini bola," ucap Elang sombong.
Angel yang kewalahan dan mulai berkeringat pun mencari cara agar bisa merebut bola itu. Karena tak ingin kalah, tanpa pikir panjang Angel memeluk pinggang Elang dari belakang. Sangat erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Ficção Adolescente-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...