Haii semuanyaa.. Akhirnya GAA udah sampe Chapter 26 juga.
Makasih buat kalian yang sudah menyempatkan waktu membaca cerita ini. Enjoy.....
__________________________________Bel terakhir sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, banyak siswa yang sudah berhamburan menuju parkiran, kecuali kelas dua belas. Senior tahun akhir itu harus mengikuti kelas tambahan sampai sore.
Angel merapikan tasnya, kelasnya sudah sepi dan tinggal dirinya saja, Nadia pun sudah pergi terlebih dahulu katanya ada urusan. Setelah semua bukunya tertata rapi didalam tas, Angel mengecek kolom mejanya siapa tahu masih ada coklat yang terselip disana.
Tangan yang masih meraba-raba terhenti saat Angel melihat Elang masuk kelas dan berjalan kearahnya. Angel menatap Elang bingung.
"Ange lo udah mau pulang?" tanya Elang saat berdiri di depan Angel.
Angel masih duduk di kursinya. "Iya."
"Sini gue anterin." ajak Elang. Cowok itu menatap Angel penuh pengharapan.
"Bukannya lo masih ada kelas tambahan?"
"Masih lama masuknya, dua puluh menit lagi keburu kok kalo mau anterin lo pulang."
"Enggak perlu, ngerepotin lo nantinya." Angel berucap dengan lembut meski kalimatnya sedang menolak.
"Nggak ngerepotin, gue seneng kalo nganterin lo pulang." kata Elang.
Angel tersenyum lalu menggeleng. "Nggak perlu, gue pulang bareng Sesil "
Elang bernafas lesuh, tubuh yang tadinya tegap antusias kini mengendor. Melihat kekecewaan Elang, Angel bertanya. "Lo kenapa?"
"Gue mau ngantar lo pulang." ucap Elang.
"Nggak perlu, lo belajar aja."
Elang menatap Angel, cewek itu masih duduk di hadapannya. "Yaudah kalo gitu." pasrahnya. "Lo tadi kekelas gue kok nggak bangunin?" Elang bertanya.
"Gue cuma bentar doang nemenin Nadia."
"Tetep aja gue mau liat lo walaupun cuma bentar."
Angel tersenyum miring mendengar itu. "Apa efeknya bagi lo liat gue sebentar?"
Elang terdiam tak tahu harus menjawab apa. Dia sangat tahu jika sebenarnya Angel sudah tahu kalau di menyukai cewek itu tapi Elang tidak ingin membicarakan langsung perasaannya. Karena dia sudah sangat yakin dengan kalimat selanjutnya yang akan Angel katakan, sebuah kalimat penolakan. Penolakan halus yang justru membuatnya semakin ingin berusaha.
"Yahh seneng aja bisa liat lo." jawabnya jujur. Itu memang sebuah kejujuran.
"Oh." Angel mengangguk dan berdiri dari kursinya berjalan ke hadapan Elang. Angel berdiri tepat di hadapan Elang.
"Nih." Angel menyodorkan tiga buah coklat berukuran kecil.
Elang menatap heran coklat itu dan menatap Angel kembali. "Apa?"
"Buat lo, ni ambil." Elang akhirnya menerima coklat pemberian Angel masih dengan wajah heran.
"Masih ada sisanya, buat lo aja." kata Angel.
Elang menatap Angel semangat. "Beneran, ini buat gue?" Angel membalas anggukan.
"Makasih Angel udah ngasih coklat terkahir lo buat gue." Angel kembali mengangguk dan tersenyum.
"Lo tau nggak coklat terakhir itu biasanya sangat manis dari yang sebelumnya karena itu akan jadi rasa penutup." Angel mendengar saja penjelasan Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Novela Juvenil-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...