Pembaca cerita ini mungkin masih sedikit, yang memunculkan diri juga masih bisa di hitung jari.
Tapi aku tetap semangat buat cerita ini. Sebisa mungkin aku up cepat, supaya pembaca setia GAA gak kelamaan nunggunya.Buat yang sudah meluangkan waktu buat vote makasih banget, dan buat yang mengikuti kisah ini jangan bosan2 yahh. Koreksi aja kalo ada kesalahan...
Enjoy...
__________________________________
Lama dengan aktifitas itu, Ardian di buat hanyut dengan wajah tenang Angel. Wajah yang biasanya terlihat manja, mulut yang selalu saja cerewet dan tingkah Angel yang sering mengganggunya.
Ardian dibuat tersenyum membayangkan tingkah-tingkah Angel yang kadang membuatnya kesal namun tetap lucu jika diingatnya kembali.
"Sudah puas natapnya? "
Ardian tersentak mendengar itu.
Angel berbicara masih dengan mata tertutup. Tangan Angel meraih tangan Ardian yang memegang pipinya, menggenggam erat tangan cowok di hadapannya.Angel membuka matanya dan menatap Ardian. "Kenapa senyum-senyum liat Angel?" tanya Angel serius.
Ardian diam, bingung harus menjawab apa. Dia tidak menyangka jika angel akan terbangun. Padahal dari tadi dia mencoba membangunkan Angel tapi gadis itu tidak bangun, apa jangan-jangan Angel pura-pura tidur. Entahlah, Ardian hanya berfikir mencari alasan.
"A.. Aku kira kamu sakit." kata Ardian beralasan.
Namun, alasan tak masuk akal seperti itu sudah pasti tidak di terima oleh Angel.
"Ardian sudah suka sama Angel." itu bukan pertanyaan, melainkan Angel menebak perasaan Ardian.
Ardian tertegun melihat Angel, masih dengan posisi awalnya yang bejongkok di hadapan Angel.
Ardian menarik sudut bibirnya untuk tersenyum dan menjitak kencang jidat Angel, membuat gadis itu meringis kesakitan. Angel bangun dan duduk di sofa yang di tidurinya.
"Sakit Ardian.." kesal Angel yang merasakan sakit di jidatnya.
Ardian terkekeh melihat Angel. "Supaya nggak mimpi terus."
Ardian berdiri lalu memasukkan tangannya ke saku dan menatap Angel.
"Sudah bangun tapi masih mimpi."
******
Pagi-pagi sekali Angel datang kesekolah seperti kebiasaannya. Meski terkadang sudah jarang di lakukan aktifitas kebajikan itu karena Angel sering begadang karena stok drama koreanya selalu saja bertambah.
Pagi-pagi sekali juga kedua teman Angel, Sesil dan Myla datang kekelasnya termasuk Nadia sebangku Angel. Keempatnya berkumpul membahas banyak cerita yang sudah mereka siapkan untuk di ceritakan masing-masing.
Kelas masih sepi jadi sangat cocok jika membahas apapun saja, aib sekalipun tak apa jika dibahas toh tak akan ada yang mendengarnya.
Sesil membahas guru lesnya yang ternyata Gay, Myla yang membahas tukang bakso depan rumahnya sausnya sangat pedas padahal warnanya kuning, dan Nadia membahas kedekatannya dengan Dhika yang selalu di recoki Chaka.
Terakhir Angel yang menceritakan kejadian semalam yang dialaminya. Kejadian yang diyakininya menunjukkan Ardian menyukainya.
"Gue yakin banget kalo Ardian beneran udah suka sama gue." Angel bercerita dengan semangat.
"Emeng dia ngapain sampe lo bilang gitu?" tanya Sesil.
"Gue ketiduran di sofa terus dia bangunin gue, gue sebenarnya udah bangun tapi gue pura-pura tidur. Terus Ardian pegang pipi gue dia elus-elus sambil senyum-senyum." Angel bercerita sambil mengingat kejadian semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Teen Fiction-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...