Chapter 55

222 22 5
                                    

Enjoy.....

Mohon pemaklumannya ya karena ini up nya super duperrrr ngarettt... Hihihiiii...

_________________________

Angel berjalan keluar gerbang rumahnya dengan wajah yang ditekuk. Diluar sudah ada Ardian menunggunya. Perasaannya benar-benar tak enak tadi saat mengabari Elang dan membatalkan janji mereka. Untung saja cowok itu mau mengerti tapi tetap saja Angel tuh bukan anak yang suka ingkarin janji apalagi batalin janji. Emeng dasar Ardiannya saja yang kalo ngatur nggak bisa diajak kompromi.

"Kok pake motor, kenapa nggak bilang. Angel pake dress ini," orang moodnya sudah buruk ya pasti hal sepele akan dipermasalahkan.

Mendengar suara Angel, Ardian berhenti memainkan ponselnya dan menoleh kesamping melihat Angel. Wajah Angel yang cemberut dengan dandanan yang sangat feminim dan manis sangat lucu dimata Ardian. Tangannya langsung mencubit ujung hidung Angel gemas.

"Apaan sih, ihh," Angel menjauhkan wajahnya menjauhi tangan Ardian.

"Senyum dong," pinta Ardian. Dia terus melihat Angel meski Angel melihat kearah lain. "Nggak seneng banget diajak keluar."

"Ya Ardian ngajakinnya mendadak, Angel jadi nggak enak sama Elang."

"Makanya jangan sering buat janji sama cowok lain!."

Kini Angel menatap Ardian tak suka. "Kenapa, Angel kan jomblo ya wajar dong kalo buat janji sama cowok. Siapa tau bisa jadi pacar Angel kan."

Tatapan jahil Ardian langsung berubah datar. Angel bisa melihat hal itu sangat jelas,

"Naik, aku udah laper." Ardian memasang helmnya siap menyalakan motornya.

"Yah gimana Angel kan pake dress. Ardian kenapa nggak bilang kalo mau pake motor," rengek Angel. Motor besar dan dress selutut adalah perpaduan yang apik. Apalagi kalau ada angin yang cukup kencang. Angel juga mudah kedinginan.

Ardian melihat Angel lagi. Hanya mata cowok itu yang terlihat setelah semuanya tertutup helm full facenya.

"Mau ganti dulu apa gimana?" tanya Ardian.

Angel mendengus. Kadar kekesalannya pada Ardian malam ini bertambah selevel lagi. "Gak perlu, gini aja." Tak ingin mengganti pakaian lagi Angel pun memilih kompromi. Biar lah tangannya digunakan memegang dressnya tak perlu memeluk Ardian yang ngeselin.

"Mau makan dimana?" ditengah perjalanan Ardian berteriak bertanya ke Angel agar suaranya bisa didengarkan gadis itu.

Angel kembali dibuat takjub dengan Ardian ini. Bisa-bisanya dia yang ngajakin keluar tapi dia yang tanya tempat. Sangat bukan cowok yang romantis, untungnya Angel sudah terlanjur sayang dan jatuh cinta.

"Ardian yang pilih tempat kan Ardian yang ngajakin keluar," protes Angel.

"Mau makan apa?" tanya Ardian. Dan sayangnya lagi pertanyaan Ardian adalah pertanyaan yang kramat untuk cewek yang sudah terlanjur moodswing.

"Terserah," Angel ngegas.

"Terserah apa dulu. Kamu maunya yang kuah apa gorengan ato bakaran?"

"Ya terserah."

Kepala Ardian menoleh sekilas melihat wajah Angel yang sudah cemberut maksimal. "Udah laper belum?"

"Tau," jawab Angel bermasa bodoh.

"Masa orang ditanya jawab gitu. Jawab yang bener Angel."

"Ya Ardian ngeselin. Tadi katanya laper sekarang tanya Angel. Kalo mau makan ya makan aja jangan banyak tanya. Ngeselin banget sih malam ini," kekesalan Angel pun meluap karena Ardian tak henti-hentinya menanyakan pertanyaan yang menyebalkan.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang