Chapter 10

558 171 27
                                    

Yuhuuu, akhirnya udah sampe C.10 aja nihhh.

Masih nungguin kan?
Yaudah, absen dulu kalo gitu. Mana nih kehadirannyaa? 🙌

Semoga sukaa...

_______________________________

Hari ini mestinya Ardian memainkan game kesukaannya, atau bersantai dibangkunya sambil menunggu jam pelajaran pertama dimulai. Namun, semua hal itu tak mendukungnya sebelum dia menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya bukan masalah untuknya.

Hanya saja keempat sahabatnya ini membuat paginya berantakan. Memasuki kelas, Ardian sudah dikejutkan melihat keempat sahabatnya berkumpul dibangkunya dan melihat kearahnya tajam. Ardian sudah tahu alasannya tetapi apa sepenasaran itu teman-temannya.

"Sini lo. Sengajakan lo lambat datang supaya nggak diintrogasi." Chaka memanggil Ardian dengan kaki diangkat keatas meja dan berlagak.

"Lo kira kita nggak akan mempertanyakan ini semua, hahh sorry dori Strowbery lo harus jelasin semuanya." cercanya sok sekali.

Ardian menarik nafas kasar lalu berjalan kebangkunya. "Minggir lo!" usir Ardian pada Chaka karena menempati kursinya.

Dengan cepat Chaka mengangkat bokongnya dari kursi Ardian sebelum mendapat makian. Menarik kursi lalu mendekatkan kearah perkumpulan empat pria yang tak bisa dipungkiri semuanya adalah ciptaan Tuhan yang membuat kaum hawa berterik-teriak tampan.

"Jadi beneran lo serumah sama Angel? " tanya Bagas saat Ardian sudah duduk dikursinya.

"Jangan-jangan Angel beneran adik kandung lo?" tambah Dhika membulatkan mata.

"Enak banget lo tiap hari liat wajah cantik Angel." tambah Bagas semangat.

"Hehhh diem baek lo, jawab! Ditanya nggak dijawab mau papa hukum kamu!" ancam Chaka memperaktekkan gaya papanya jika sedang marah.

Ardian sebenarnya tak berniat menjawab namun jika teman-temannya belum mendapat jawaban sudah dipastikan Ardian tidak akan hidup tenang, dihantui oleh pertanyaan yang sama. Padahal semuanya pria tetapi mengapa mereka sangat kepo dengan kehidupan orang.

"Hm." Ardian hanya berdehem sebagai balasa.

"Jawaban apa tuh, hm hm hmmm. Sekarang lo udah sodara lagi sama Nissa sabyan? " sekarang Chaka mengomel persis emak-emak.

"Sejak kapan Angel tinggal dirumah lo? " tanya Elang serius.

"Hampir dua bulan yang lalu?" jawab Ardian jujur.

"Udah lumayan lama ternyata." Bagas menganggukkan kepala paham.

"Udah selama itu dan lo nggak pernah cerita," teriak Chaka histeris.

Dengan gerakan cepat Bagas dan Dhika memukul keras kepala pria yang sedari tadi berisik di gendang telinga mereka.

"Berisik banget sih lo,  lebay banget lagi," kesal Dhika.

"Lo nggak tau perasaan gue Dhik." protes Chaka tak terima.

"Dan lo nggak tau keadaan kuping gue Chak." kembali ke kebiasaan dua saudara sepupu ini yaitu selalu saja berdebat hal tak penting.

"Kok bisa Angel tinggal dirumah lo?" tanya Elang Kembali serius.

"Nyokap dia ke Dubai jadi selama itu dia tinggal dirumah gue. Lagian ini bukan pertama kalinya, setiap nyokapnya keluar negeri dia nginep dirumah." jelas Ardian panjang lebar.

"Kalo gitu gue sering-sering main kerumah lo yah." Elang menampilkan senyum terbaiknya kearah Ardian.

"Gue juga." teriak Bagas, dan Dhika yang berhasil mendapat pelototan dari Elang.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang