Chapter 34

206 23 0
                                    

Sebelumnya di Guardian &Angel...

.......

Ppuuuuutttt

Tiba-tiba saja bunyi nyaring memecahkan keheningan ketiganya. Ardian menautkan alis dan tetap diam, Putri menghentikan aktifitas makannya dengan canggung, sementara Angel gadis itu mengerjap polos dengan mie yang masih menggantung dibibirnya belum sepenuhnya dimakan.

"Ardiannn!!! " pekik Angel setelah menelan mie dimulutnya.

Ardian membulatkan matanya menatap Angel, sekarang dirinya merasa dituduh.

"Yaampun kamu kentut didepan aku dan kak Putri yang lagi makan," teriak Angel keras, beberapa pengunjung sempat melirik kearah mereka merasa ikut jijik karena ikut mendengar suara nyaring tadi.

"Bukan gue!" bela Ardian merasa dituduh.

"Kalo bukan Ardian siapa lagi, masa kak Putri nggak kan." Putri menggelengkan kepalanya saat Angel menoleh kearahnya.

"Angel tuh udah hapal banget sama suara nyaring kentutnya Ardian, yaampun Ardian kok jorok banget sih." Ardian menggelengkan kepalanya tak terima dengan tuduhan Angel.

"Angel bukan aku, kamu jangan nuduh aku ya." sinis Ardian menatap Angel dan mulai curiga juga.

"Kamu!" ucapnya namun ragu.

"Sekarang Ardian nuduh Angel, Ardian nggak boleh gitu masa mau lempar batu sembunyi tangan. Kasian tau sama kentut Ardian, udah dibuang nggak diakui lagi."

*****

Ardian dan Angel sudah sampai di rumah Ardian setelah mengantar Putri terlebih dulu. Ardian yang berjalan di hadapan Angel menghentikan langkahnya dan menoleh menatap Angel. Angel ikut berhenti melangkah, memandang Ardian heran.

"Jujur sekarang!" suara dingin Ardian menggema di ruang tamu.

"Jujur apa?"

"Ke mall tadi bareng siapa?"

"Bareng Elang, mau nonton tapi gak jadi katanya ada urusan penting." Angel menjelaskan yang sebenarnya dengan santai meski Ardian menatapnya dingin.

"Kenapa, Ardian marah digangguin kencannya sama Putri." tanya Angel, wajahnya berubah kesal.

"Itu bukan kencan, tadi perginya nggak berdua rame-rame sama teman kelas." jujur Ardian. Dia bukannya marah diganggu tadi, toh dia memang tidak punya hubungan lebih dengan Putri.

"Bohong, terus mukanya kesal kayak gitu kenapa?" Angel tidak percaya penjeladan Ardian, wajah Ardian mengatakan sebaliknya.

Ardian diam saja, kenapa dengan wajahnya. Perasaan dia hanya berekspresi seperti biasa, tapi mengapa di permasalahkan oleh Angel.

"Biasa aja."

Angel memajukan bibirnya tak percaya, mencibir melihat Ardian. Percaya tak percaya juga mendengar Ardian, tapi entahlah perasaannya sedikit menenang sekarang.
Angel yang awalnya tak melihat kearah Ardian menoleh saat menyadari apa yang di lakukan Ardian. Pria itu membuka bajunya di depan Angel, bertelanjang dada setelah bajunya terlepas seutuhnya.

Mata Angel membulat melihat apa yang di lakukan Ardian. Dia jadi was was meskiput Ardian tidak mungkin juga melakukan hal macam-macam.
Mata yang awalnya membulat tertutup rapat saat wajah Angel terkena lemparan baju Ardian. Pria itu melempar baju yang baru di lepasnya ke wajah Angel. Angel mengambil baju dari wajahnya dan mendengus kesal menatap Ardian.

"Bajunya bau, cuci sana." perinta Ardian seperti memerintah pembantu.

Bohong sekali, bau apanya jelas-jelas baju ini harum sekali meski baru di pakai keluar, bau harumnya saja masih menempel di hidung Angel.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang