Gimana udah siap sama Chapter ini. Siap siapin yah....Enjoy.
_________________________________
Ardian menghentikan motornya tepat dipinggir jalan karena ponselnya yang berdering. Setelah mematikan mesin motor ia mengambil ponsel di saku jaket dan mengangkat panggilan yang masuk. Nama Angel pun tertera di layar saat ia melihatnya.
"Halo."
"Ardian lagi dimana berisik banget."
Ardian menatap jalanan yang masih padat meski sudah hampir tengah malam. Ada beberapa pengendara motor besar berlalu kencang. "Lagi di jalan. Kenapa?"
"Bisa kerumah Angel sekarang?"
"Ada apa?"
"Kesini dulu baru Angel cerita."
"Sekarang banget ya?"
"Iya sekarang."
"Tapi udah malam banget, emeng kenapa?"
"Ardian kesini aja."
"Kamu nggak papa kan?"
"Nggak papa, Ardian kesini aja Angel tungguin."
Sambungan pun mati, Angel yang mematikannya. Ardian mamasukkan kembali ponselnya melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh menit. Tak biasanya Angel memintanya kerumah gadis itu selarut ini. Ia pun melajukan motornya menuju rumah Angel.
Sesampai depan gerbang rumah Angel, Ardian menghentikan motornya tepat disana. Dan ternyata Angel menunggunya di depan gerbang rumahnya sendirian. Ardian membuka helm masih duduk di motornya. Ia melihat penampilan Angel yang hanya mengenakan piama kain yang cukup tipis.
"Kenapa nunggu disini?" Ardian menatap khawatir Angel yang mungkin saja kedinginan. "Gak dingin, kenapa nggak pake jaket?"
Angel tersenyum tipis dan menggeleng. "Angel gak papa."
Ardian melihat rumah Angel yang sudah remang-remang, sepertinya mama Angel sudah tidur. "Gak diajak masuk nih?"
"Disini aja, Angel cuma mau bicara."
"Sana ambil jaket dulu nanti dingin."
"Nggak kok, Angel suka cuacanya."
Ardian mengangguk saja toh Angel tidak menunjukkan kalau dia kedinginan. "Bicara apa?"
Angel diam beberapa saat sebelum bicara. "Ardian dari mana tadi?"
Tak langsung menjawab Ardian menatap Angel yang sedang menunggu. "Dari luar aja."
"Kemana?"
Pertanyaan yang diajukan Angel entah mengapa membuat Ardian sulit menjawabnya. Apa yang terjadi kalau ia jujur dan bagaimana kalau dia menjawab berbohong.
Ardian menghembuskan nafas memilih menjawab saja. "Ketemu Putri." setelah menjawab Ardian menatap wajah Angel, ingin tahu reaksi Angel. Dan jauh dari bayangannya, gadis itu justru balas menatap dengan wajah tenang.
"Ardian sering banget ya ketemu sama Putri di sekolah juga bareng mulu." kata Angel tetap tenang.
"Gak juga, mungkin cuma kebetulan."
Angel tersenyum tipis membuang pandangannya ke sandal kelinci yang dipakainya. "Selalu kebetulan jawaban Ardian tiap Angel tanya itu."
"Karna emeng kebetulan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Fiksi Remaja-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...