Chapter 16

365 62 40
                                    

Kalau sudah sampai part ini kalian hebat sih, berarti kalian udah mulai suka sama cerita inii...

Kalau suka jangan lupa kasih votenya dan komennya juga....

Happy reading....

____________________________

Angel berdiri didepan gerbang menunggu kedatangan mamanya, namun kali ini tidak sendiri. Pria jangkung juga berdiri tepat disebelahnya menunggu bersamanya. Seorang Ardian berdiri dengan kedua tangan dimasukkan kesaku dan menatap sekeliling.

Sekolah masih ramai, bel pulang memang baru berbunyi beberapa menit yang lalu. Dan sesuai pesan mama Angel sebelum bel pulang, dia mengirim pesan ke Ardian agar menunggu bersama Angel. Ardian menurut saja dan pria itu menitipkan motornya ke Bagas.

"Ardian!" panggil Angel memecah keheningan.

"Apa." jawab Ardian menoleh ke Angel.

"Kangen nggak sama aku?" jeda Angel. "Ardian kangen bangetkan pasti." lanjutnya percaya diri dengan cengiran.

"B aja."

"Kok B aja, kenapa nggak R rindu, atau S sayang." tutur Angel semangat, senyumnya terus saja mengembang.

Sementara Ardian masih terus menatap gadis dihadapannya yang juga menatapnya dengan senyum tergambar indah. Merasa diperhatikan cukup lama membuat tubuh Angel merasa meremang. Angel menggigit bibir dalam dan melunturkan senyumnya perlahan, lalu menatap pria yang sudah menatapnya dengan tatapan tak terbaca.

"Ardian kok liatnya kayak gitu?" suara Angel terdengar sangat gugup.

"Jangan senyum!" tatapan Ardian hanya tertuju pada satu titik dihadapannya, Angel.

"Kenapa?" tanya Angel bingung.

"Aku bilang jangan." suara Ardian terdengar berat dan datar.

Angel menelan salivanya susah payah, situasi apa ini, kenapa tiba-tiba tubuhnya menjadi kaku.

"Ardian tidak suka Angel tersenyum ke Ardian?" tanya Angel kembali.

"Suka." jawab Ardian cepat.

"Terus?" kebingungan masih mengitari kepala Angel sehingga pertanyaan terus saja terucapkan.

Tatapan Ardian berubah melembut, helaan napas terhembuskan tipis di mulutnya, sepertinya pria itu menetralkan sesuatu yang berhasil membuatnya terlepas kendali.

"Jangan keseringan senyum kayak gitu." suruh Ardian. Suaranya sangat tenang dan tulus dipendengaran Angel.

"Kenapa Ardian nggak suka aku senyum-senyum ke orang lain." tuduh Angel dengan nada godaan.

"Iya." jawab Ardian jujur.

Baiklah berkat Ardian Angel benar-benar tersipu di buatnya.

"Kayak orang gila kalo senyum kayak gitu." Senyum Angel luntur berubah jadi kesal karena perkataan Ardian.

Plaakkkk

Tamparan tepat di kepala Ardian.

****

Jasmine yang telah menjemput putri dan anak sahabatnya memutuskan untuk membawa mereka kesalah satu restoran bintang lima yang sudah di reserfasi. Sudah lama mama Angel tidak menghabiskan waktu bersama keduanya. Restoran yang merupakan tempat yang sangat menjadi favorite untuk keluarga Angel dan Ardian, namun itu dulu. Sebelum papa Angel pergi untuk selamanya. Seolah ingin mengingat semua kenangan indah di tempat indah ini.

"Tempat ini sama sekali tidak pernah berubah," Jasmine menatap sekeliling restoran yang juga ada beberapa pengunjung.

"Mama kenapa bawa kita kesini?" tanya Angel ke mamanya. Kenangan bersama papanya kembali terputar diingatannya.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang