Chapter 36

238 26 0
                                    


Hayy, cukup lama yah gak Update.

Selamat membaca.

__________________________

Setelah bel berbunyi Angel menunggu kelasnya kosong baru dia keluar, toh di parkiran dia tetap akan menunggu. Lebih baik menunggu di kelasnya dari pada menunggu di parkiran dengan cuaca sepanas ini.

Langkah Angel terhenti saat melihat motor yang dicarinya sudah tidak ada. Dia yakin Ardian memarkirkan motornya disini. Tempat dimana tadi pagi dia melihat Ardian menurunkan Putri. Tapi motor itu sudah tidak ada. Mencarinya di tempat parkiran lain pun tidak ada. Angel cukup hapal dengan motor Ardian apalagi Angel sampai hafal plat motor hitam Ardian.

Angel masih celingak celinguk sendiri di parkiran yang sudah cukup sepi. Bahkan parkiran motor pun sudah sepi. Seharusnya parkiran tidak sesepi ini kalau anak basket sedang rapat. Aneh.

"Angel lo belum pulang?" suara seorang cowok mengagetkan Angel.

Angel menoleh dan melihat empat kakak kelasnya menatapnya bingung. Dhika yang bertanya barusan pun menatapnya tak kalah bingung.

Angel menggeleng. "Belum."

"Jangan bilang lo lagi nungguin Ardian?" tebak Chaka yang langsung tepat sasaran.

Angel diam namun wajahnya seolah menjawab kalau benar dia menunggu Ardian.

"Ardian udah pulang bareng Putri."

Deg

Bukan hanya terkejut tapi hati Angel pun reflek merasakan nyeri mengetahui itu. Kenapa Ardian bisa pulang dengan Putri, bukankah tadi sudah Angel peringatkan kalau Ardian tidak boleh dekat dengan cewek itu.

Kecewa, Angel sangat kecewa namun dia tetap diam dan terlihat biasa saja di depan teman-teman Ardian. Namun,  sepandai apa pun Angel menyembunyikan rasa kecewanya, wajah tetap lah wajah yang mampu menampilkan kejujuran. Gurat kekecewaan samar terlihat diwajahnya bahkan mata dan pipi Angel memerah karena kecewanya.

"Pulang bareng gue aja ya Angel." ajak Elang.

Angel tak bergeming pandangannya masih datar namun kosong. Pikiran Angel melangnang buana ke Ardian yang tak menepati janjinya. Pria itu membuatnya kecewa lagi dan lagi.

"Sini kunci mobil lo." Elang menjulurkan tangannya meminta ke Chaka.

Chaka menatap bingung, kenapa mobilnya padahal Elang naik motor kesekolah. "Kok mobil gue, lo kan punya motor."

"Kasian Angel kalo pakek motor. Ini panas banget lo nggak liat muka Angel udah merah banget gara-gara panas." jelas Elang yang kasihan melihat Angel kepanasan. Wajahnya merah bahkan keringat Angel sudah membasahi pelipis dan lehernya.

"Gak modal banget si lo, mau nganterin gebetan pakek mobil orang. Semoga kalo nembak gebetan lo nggak pake duit orang juga." dumel Chaka tetap memberi kunci mobilnya dan mengambil kunci motor Elang.

*****

Diperjalanan Angel masih tetap diam bahkan saat menaiki mobil pun dia tetap diam. Elang yang sedari tadi tak pernah mendengar suara Angel menoleh sekilas menatap Angel. Elang khawatir kalau gadis di sampingnya sakit lagi. Wajah Angel masih merah padahal ac pun sudah menyala. Tangan gadis itu juga saling bertaut dan saling menggenggam erat.

"Angel lo nggak papa kan?" tanya Elang suaranya cukup tenang tapi tetap fokus kedepan.

Tak ada balasan dari Angel. Sebelah tangan Elang terulur menyentuh bahu Angel. Angel yang merasa sentuhan itu tersadar dan menoleh menatap Elang.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang