___________________😉Keadaan mall hari ini cukup ramai. Maklum saja ini adalah weekend. Elang dan Angel sudah membeli tiket dan tinggal menunggu. Film yang akan mereka tonton di mulai tiga puluh menit lagi, masih lumayan lama.
"Angel lo mau makan atau minum dulu gak? " tanya Elang menawarkan.
Angel menggeleng. "Gue udah kenyang, kalo minum entar aja kalo udah mau masuk."
Elang mengangguk dan mengajak Angel untuk duduk di salah satu kursi di sekitar bioskop. Mereka memutuskan untuk menunggu disana, lagi pula waktu tidak akan terasa berlalu nantinya. Apalagi bagi Elang, pria itu sesekali melirik wajah cantik Angel.
"Jangan liat kayak gitu." tegur Angel yang mulai risih ditatap oleh Elang.
"Iya sorry Angel." Elang mengalihkan tatapannya, mulai tak enak juga kalau dia menatap Angel terus. Angel bisa tak nyaman karena dirinya. Tapi wajah Angel memang sudah menjadi candu untuk Elang. Sekali melirik pasti akan bertahan dan menjadi menatap.
Sudah dua puluh menit mereka menunggu, sebentar lagi filmnya akan dimulai.
Drrttttttt
Ponsel Elang tiba-tiba berbunyi. Pria itu mengambil ponselnya di saku celana dan langsung mengangkat panggilan yang masuk itu.
"Ya halo!" Elang menerima telepon. Wajah pria itu berubah menjadi serius mendengar orang diseberang telepon dan juga mengangguk benerapa kali.
"Iya iya Elang kesana sekarang." ucapnya lalu mengakhiri panggilan. Pria itu menatap tak enak gadis yang sedang berada disampinya yang menatapnya polos.
"Kenapa?" heran Angel melihat perubahan ekspresi Elang.
"Mm, kucing tante gue mau lahiran terus kayaknya anaknya lahir prematur jadi harus dibawa kedokter kandungan." jelas Elang.
"Hahhh?" Angel menganga heran.
"Maksud gue dibawa kedokter hewan." jelasnya kembali memperjelas maksud perkataannya.
"Dia minta gue nganterin soalnya air ketuban kucingnya udah keluar, eh nggak tau apa namanya tuh tadi pecah apa gimana tuh ketuban." Elang menjelaskan apa yang tadi tantenya katakan meski sedikit samar karena tantenya kebanyakan panik.
"Tante gue panik banget kayaknya jadi gue harus nganterin dia kerumah sakit." Elang menatap Angel tak enak.
"Nontonnya lain kali aja ya Angel gue harus bantu tante gue, kasian kucingnya lagi sekarat," ucapnya dengan cemas.
"Ohh yaudah nggak papa kok, nyawa kucing itu harus lo selamatkan." Angel mengangguk setuju saja.
"Yaudah yuk." Elang menarik tangan Angel.
"Kemana?"
"Gue anter pulang dulu."
"Nggak usah, lo kerumah sakit aja gue bisa pulang sendiri kok."
"Emeng nggak papa." tanya Elang memastikan.
"Yaelah nggak papa kali, lagian gue belum mau pulang." Elang tersenyum kearah Angel lalu pergi meninggalkan gadis itu seorang diri dengan berat hati.
Angel mengandarkan pandangannya kesekeliling mall, padahal tidak ada yang ingin dia lakukan dan juga beli tapi mengapa hatinya memintanya untuk tidak pulang. Melangkah seorang diri mengelilingi mall sama sekali tidak ada yang menarik perhatiannya, dirinya sudah mulai bosan tapi tetap saja tidak ada keinginannya untuk pulang.
Ekskalator berjalan pelan, Angel turun kelantai bawah setelah mengelilingi seluruh lantai atas. Pandangan Angel memandang jengah sekelilingnya hingga di sebuah tempat makan tepatnya dimeja bundar matanya berhasil membulat dengan pandangan tersebut. Tubuhnya menegak melihat sepasang manusia yang duduk saling berhadapan disebuah foodcourt mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Ficção Adolescente-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...