Chapter 57

396 19 10
                                    

Happy Reading

Enjoy
__________________________

Masih cukup pagi hari disaat seorang pria dengan langkah panjang memasuki sebuah ruangan kelas. Belum ada siapa-siapa didalam kelas bahkan di sekolah pun baru pak satpam yang datang itu pun ia bersamaan datang dengan pak satpam. Sangking paginya sejuk pagi hari masih begitu terasa.

Langkah pria itu membawanya kesalah satu bangku. Dia langsung duduk dibangku itu, menatap lurus kedepan dengan tatapan tenang. Lalu dia beralih melihat kolom meja didepannya. Senyum kecil pun terbit saat dia melihat sebuat coretan menggunakan tip-x. Tulisan yang sangat kecil.

Guardian Love Angel

Yah, ini adalah kelas Angel sebelas Ipa dua dan bangku ini juga bangku Angel. Dan yang sekarang menempati kursi ini tak lain adalah Ardian.

Ardian datang sepagi ini kesekolah dengan tujuannya hanya satu. Dia paham betul sekarang apa yang akan ia lakukan.

Tangannya perlahan menyentuh tulisan tip-x itu. Membayangkan saat Angel menulisnya begitu teliti dan hati-hati karena tulisan yang begitu kecil. Dan mungkin tak ingin ketahuan siapa pun.

Setelah beberapa saat larut akan pikirannya Ardian melirik jam di pergelangan tangannya. Sebentar lagi siswa akan mulai berdatangan. Ia pun meraih tasnya di belakang punggung, membukanya dan mengeluarkan sesuatu. Sebuah buku bersampul warna pink. Matanya menatap buku itu, masih tak percaya dengan apa yang dilakukannya saat ini. Sedetik pun dia tak pernah mengira hal seperti ini akan terjadi namun sekarang, dia tanpa ragu lagi akan melakukannya.

Ardian memasukkan buku bersampul warna pink itu kedalam laci meja Angel. Dan setelahnya ia berdiri dari sana lalu berjalan keluar. Sebelum mencapai ambang pintu Ardian berbalik kearah bangku Angel. Tanpa sadar ia tersenyum sangat hangat, bahkan sampai terkekeh. Tak ingin ada yang melihatnya tertawa sendiri Ardian segera melangkah keluar?

"Ardian ngapain disini?"

Langkah Ardian terhenti, senyum di bibirnya langsung berubah datar. Meski sedikit terkejut namun ia tidak menunjukkannya. Ardian masih diam belum menjawab pertanyaan seorang cewek di depannya.

Alis Putri mengerut, menatap Ardian heran. "Yah malah bengong. Kesambet setan depan pintu tau rasa," celetuk Putri. "Ngapain masuk kelas orang lain, gak mungkinkan lo salah masuk kelas. Udah hampir tiga tahun sekolah disini gak mungkin nyasarkan?" celetuk Putri panjang lebar.

"Ngapain lo disini?" Ardian mengajukan pertanyaan balik. Wajar karena arah kelasnya berlawanan dengan kelas sebelas.

"kebetulan keliling aja, kebetulan liat lo juga." balas Putri. "Nah sekarang jawab gue, ngapain disini pagi-pagi?"

"Ada urusan sebentar," balas Ardian lalu berlalu meninggalkan Putri.

"Ihhh Ardian tungguin," panggil Putri dan mengikuti Ardian.

"Emeng lo punya urusan apa sepagi ini dikelas Angel, perasaan tadi belum ada siapa-siapa?" tanya Putri masih dengan rasa penasarannya.

"Rahasia," balas Ardian masih terus melangkah.

Putri yang disebelahnya langsung cemberut. "Emeng gue masih harus lo rahasiain sesuatu. Lo gak mau jujur sama gue?"

Langkah Ardian langsung terhenti dia langsung menoleh kearah Putri. Menatap cewek itu sangat datar dengan alis terangkat sebelah.

"Kenapa urusan gue harus lo tau?"

Putri membisu tak menyangka Ardian akan membalasnya dengan perkataan seperti itu. Hal itu spontan membuat hatinya sakit namun ia tetap berusaha tersenyum dihadapan Ardian. Tak ingin menunjukkan kecewanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang