Happy readingEnjoy....
____________________________
Selama jam pelajaran terakhir berlangsung wajah Elang ditekuk sampai pelajaran selesai. Dia masih sangat kesal oleh kelakuan Ardian tadi. Sementara Ardian terlihat santai seolah tak terjadi apa apa. Pria itu tetap mengikuti pelajaran dengan tenang.
"Lo kalo pms emeng gitu ya mukanya?" tanya Chaka disamping Elang yang dari tadi melihat Elang menatap benci punggung Ardian.
"Gue benci banget sama ni orang," ketus Elang.
Chaka ikut melihat punggung Ardian. "Sama gue juga nggak suka. Kok bisa ya dia jadi temen kita."
"Gue nggak mau temenan lagi sama dia."
"Lo masih marah dibopong sama Ardian?"
"Yaiyalah. Mau ditaro kemana muka gue dibopong sama cowok kayak gitu. Malu banget. Kayak gue nggak ada harga dirinya sama sekali sembarang gendong aja." Kekesalan Elang pun meluap. Matanya menatap membara seolah ada kilatan api saat menatap Ardian.
*****
Hari ini diadakan pertemuan antar beberapa siswa pilihan. Ruangan yang sudah terisi beberapa siswa dan masih menunggu beberapa yang belum hadir. Dua minggu lagi festival tahunan untuk memperingati ulang tahun sekolah. Maka dari itu diadakanlah pertemuan ini sesuai permintaan Ibu Lala guru kesenian.
Ardian yang baru saja memasuki ruangan langsung duduk di bangku yang masih kosong. Sedikit malas sebenarnya dia mengikuti kegiatan seperti ini tapi mau bagaimana lagi, ini permintaan guru yang selalu baik padanya. Mau tidak mau ia pun ikut.
Mungkin jika kegiatan yang akan diikutinya berhubungan dengan olahraga atau pelajaran yang di lombakan mungkin ia akan semangat. Namun kegiatan kali ini sangat tidak diinginkannya. Siswa pilihan yang mungkin berjumlah dua puluh orang adalah siswa yang bisa dibilang cantik cantik dan juga tampan. Intinya mereka terpilih karena wajah dan penampilan.
Angel yang baru datang bersama Sesil mencari bangku yang masih kosong. Murid lain sempat melihat mereka berdua. Tak heran kalau kedua siswa yang bisa dibilang yang paling cantik itu terpilih. Ardian yang melihat kedatangan Angel menghembuskan nafas melihat gadis itu. Angel dan Sesil pun duduk di sebelah Ardian.
"Kenapa masih pake baju itu?" tanya Ardian pada Angel yang duduk di sebelahnya.
"Angel cuma punya satu seragam," jawab Angel.
"Yang buru kemarin kemana?"
"Angel kasih keadik kelas."
Merasa sudah lelah dengan kelakuan Angel, Ardian hanya bisa diam. Terserah gadis itu saja sekarang mau mengenakan apa Ardian tidak akan mempedulikannya. Ia akan mencoba tak menyibukkan diri mengatur cara pakaian Angel.
"Terserah kalo gitu," ucap Ardian akhirnya.
Ibu Lala pun masuk keruangan sambil tersenyum ramah. Di sekolah ini Ibu Lala memang terkenal guru yang paling ramah dan baik hati tidak pernah terlihat marah. Makanya banyak siswa yang menyukainya dan banyak juga yang memanfaatkan kebaikan guru itu. Sekedar bolos atau tidak mengerjakan tugas yang diberi.
"Siang anak anak!" sapa Bu Lala.
"Siang bu."
Baru ibu Lala ingin memulai tiba tiba datang siswa yang hampir terlambat. Putri masih mengatur nafas saat berdiri disana dan menjadi pusat perhatian.
"Maaf bu saya terlambat," ucap Putri.
"Lho kamu kenapa kesini?" tanya Bu Lala bingung. "Perasaan saya tidak panggil kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Teen Fiction-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...