Pertandingan yang sudah sedari tadi ditunggu oleh beberapa siswa diantar kedua pendungkung pemain tersebut akhirnya dimulai. Sorak sorai dari penonton memenuhi lapangan, awal pertandingan yang membuat hati Angel sedikit resah namun tetap antusias saat melihat Ardian menggiring bola kearah Ring lawan.
1 poin tercetak membuat gadis itu menarik sudut bibirnya melengkung sempurna. Tak ada teriakan namun hatinya sudah pasti selalu meneriakkan satu nama 'Guardian!'
Pertandingan kali ini adalah pertandingan persahabatan antar kedua sekolah. Mengingat kedua sekolah tersebut letaknya tak terlalu berjauhan. Namun lihat yang terjadi dilapangan, meskipun pertandingan tetap berjalan tertib tetapi disana tak terlihat wajah-wajah pertemanan atar kedua kubuh. Mereka hanya terfokus untuk mengalahkan lawan dan memenangkan perlombaan.
Yahh,, sepertinya hal itu sering terjadi. Sekolah-sekolah yang harusnya menjalin kekerabatan cukup dekat karena letaknya yang tak berjauhan tetapi justru sekolah itulah yang akan menjadi musuh bebuyutan. Seolah hal itu telah terjadi turun temurun bukan hanya pada saat tahun ajaran ini, atau hanya masalah pertandingan basket. Tetapi, entahlah asal mula permusuhan abadi ini bermula. Keduanya sudah sangat sulit didamaikan.
Hingga menit terakhir permainan, bunyi nyaring peluit tanda berakhirnya permainan akhirnya selesai. Kemenangan dibawa oleh tuan rumah SMA Pelita dengan skor kalah telak. Mereka menang dengan skor jauh berbeda, beda 14 angka tepatnya.
Tentu saja kekalahan membuat marah dan juga kesal namun tak bisa diluapkan. Hanya hati dan pikiran yang mampu mengekspresikannya dengan cacian, umpat, dan kata kasar lainnya.
Pemandangan sangat jauh berbeda dikubuh yang memenangkan pertandingan, sorak dari pendukung dan teriakan para pemain memenuhi lapangan.
Ardian dan teman-teman saling berpeluk riah, sebagai pelampiasan kebahagiaan. Permainan yang membuat mereka sangat puas karena telah mengalahkan lawan. Ardian sekilas melirik kapten basket tim lawannya, lirikan memicin yang tajam mengalahkan silet. Seolah hinaan halus terlontar hanya dengan tatapan sudut mata itu. Ardian menarik sudut bibirnya sekilas, lalu membuang pandangannya kesegala arah.
Hingga intensinya bertabrakan dengan manik yang berbinar, senyum merekah, pemandangan yang amat indah bila dinikmati saat lelah. Namun, Ardian hanya menatap datar gadis yang memberinya senyuman tulus dari bangku penonton. Melihat dari arah lapangan sedikit mendongak, hanya tatapan lurus kelewat datar namun tatapan itu cukup lama. Sulit diartikan untuk orang-orang yang melihatnya.
Namun, tanpa di sadarinya. Sosok yang memperhatikan kegiatan Ardian dari sudut lain tersenyum sinis seolah memahami maksud tatapan Ardian untuk gadis itu.
Angel melihat Ardian dari kejauhan, ada rasa senang karena ditatap cukup lama meskipun tak ada balasan senyum untuknya. Hingga tatapan tadinya terputus, Angel meremat jemari diatas roknya. Rasa ragu menghampirinya ia ingin menyapa Ardian tetapi pasti akan diabaikan lagi. Ia benci diabaikan dikerumunan, ia benci dipermalukan namun kakinya seolah menariknya agar kearah lapangan. 'Jangan mempermalukanku aku nggak akan kesana,' gumam Angel.
"Angel! Yukk pulang, udah selesai tuh. " Nadia membuyarkan lamunan Angel. Yah sebaiknya memang seperti itu, ia pulang tanpa harus memperdulihan pria dingin yang mengabaikannya disana.
Angel dan ketiga sahabatnya berjalan keparkiran dengan canda menghiasi langkah mereka. Obrolan ala gadis remaja sesaat setelah melihat pertandingan kumpulan cowok tampan yang memperebutkan bola. Yahh, itulah obrolan favorite gadis remaja.
Namun, berbeda dengan Angel ia hanya menanggapi candaan itu dengan senyuman paksa tak ada minat menambah. Dia masih terus membalikkan kepalanya kearah belakang seolah menunggu sesuatu yang akan muncul namun tetap takmuncul. Setiap pergerakan yang ia rasakan arahnya dari belakang seolah menariknya namun, nihil harapannya selalu palsu. Bukan sesuai harapan memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Teen Fiction-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...