Chapter 41

215 27 2
                                    

Happyreading

Enjoy
_____________________________

Kamar Angel kini diisi sahabat-sahabatnya. Yang tadinya hanya Nadia yang menjaga Angel sekarang sudah datang Myla dan Sesil. Mereka datang setelah Nadia heboh mengabari keadaan Angel digrup chat mereka.

"Lo kenapa bohong sama keadaan Angel, pake bilang Angel gak bisa gerak sama sekali keadaannya kritis," Myla menatap Nadia kesal dan yang ditatap justru menyengir.

"Iya Nad, lo gak boleh kayak gitu jadiin kesehatan orang bercandaan kalo kenyataan bener gimana." Sesil menimpali bijak.

"Iya iya gue minta maaf, lo berdua sensi amat lagi pms berjamaah?" canda Nadia menanggapi kekesalan dua sahabatnya.

"Lo gak usah bercanda Nad, gue masih kesel," culas Myla.

"Jelas kita kesel kalo yang lo bercandain kesehatan Angel," jelas Sesil.

"Iya iya gue minta maaf, gak akan gue ulangi lagi," aku Nadia bersalah. Ia sadar kalau candaan tentang kesehatan orang lain itu memang keterlaluan, ia mengakui.

"Keadaan lo udah mendingan beneran kan Angel?" tanya Sesil menatap wajah Angel yang masih terlihat pucat.

"Hmm, cuma masih pusing aja," balas Angel.

"Panas lo udah turun?"

"Udah Sil lagian gue drop karena gak tidur semalaman doang sama gak makan malam. Udah minum obat tadi langsung mendingan kok," jelas Angel ke sahabat-sahabatnya. Dia sedikit terbebani karena mereka datang saat mendengarnya sakit padahal dia tidak separah itu. Tubuhnya hanya panas karena begadang tidak ada yang perlu di khawatirkan.

"Jadi besok lo udah mau masuk sekolah?" tanya Myla.

"Iya, orang gue gak papa sekarang," yakin Angel.

"Sumpah sih gue gak nyangka banget sama Ardian. Tega-teganya buat janji ama lo terus gak dia tepatin malah keluar bareng Putri," berang Myla akhirnya yang sedari tadi ditahan.

"Iya gue juga kesel banget pas tau. Yah maksud gue kalo emeng lo gak bisa seenggaknya ngasih kabar ke Angel. Dia beneran gak ngasih lo kabar semalaman?" tanya Sesil lagi dengan mimik wajah kesal.

"Nggak," jawab Angel.

"Astaga, itu Ardian gak punya perasaan banget sumpah."

"Udah Angel lebih baik lo lupain cowok kayak Ardian itu. Lo lebih pantes dapetin yang terbaik daripada cowok brengsek kayak Ardian," omel Myla bahkan wajahnya sampai memerah.

Sementara Angel yang mendengar omelan Myla kembali mengingat ucapan Ardian kepadanya. Hatinya benar-benar teriris karena ucapan pria itu. Kenapa sebesar ini perasaannya bahkan setelah semuanya dia masih belum bisa membenci pria itu. Angel hanya bisa menundukkan kepala.

"Lagian kok bisa sih lo suka sama Ardian. Bukannya hubungan kalian dari kecil emeng kakak adik ya kenapa bisa beruba jadi cinta?" heran Myla.

"Kalo cuma karena lo sering bareng sama dia, jagain lo plus dia ganteng. Nadia ama Bagas kan juga gitu. Hubungan kalian sama."

"Ya beda lah. Gue ama Bagas sepupuan punya hubungan darah kalo Angel sama Ardian nggak, jadi gak ada yang bisa batasin hubungan mereka kalo emeng mereka saling jatuh cinta," perjelas Nadia atas penyamaan Myla. Tentu saja itu beda sangat beda malah.

"Iya juga ya, gue lupa kalo lo sama Bagas sepupuan."

"Lagian Bagas bukan tipe gue. Kalo Sesil baru Tipenya Bagas, ya gak Sil?" Nadia menyenggol lengan Sesil menggodanya.

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang