Chapter 48

214 24 0
                                    

Happy reading...

Enjoy

___________________________________

Padahal pulang sekolah Angel ingin cepat-cepat pulang ke rumahnya. Hari ini mamanya dirumah dan memasakkan makanan kesukaannya, dia ingin cepat pulang. Namun, teman resek sebangkunya ini justru meminta ditemani ke toko buku pulang sekolah nanti.

"Jangan sok rajin Nad, mau ngapain ke toko buku. Komik lo aja belinya online."

"Ini penting banget Angel. Gue harus cari buku kiat kiat mendengarkan yang baik. Gue juga mau beli buku psikolog. Salah sendiri lo nunjuk gue jadi konselor jadi lo harus bantu gue siapin diri," jelas Nadia menggebu. Pokoknya Angel harus menemaninya keperpus tidak peduli lagi dengan penolakan.

"Yaudah tapi bentar aja, gue mau pulang cepet," pasrah Angel.

"Biasanya juga malas pulang kerumah," cibir Nadia.

"Karena rumah gue sepi, nyokap gue nggak ada. Hari ini nyokap gue masak kesukaan gue jadi gue mau pulang cepet." Angel menjelaskan dengan gamblang. Kalau saja bukan sikap solidaritas teman mana mau Angel mengiyakan permintaan Nadia.

"Wah tante Jasmine masak apa pasti enak. Gue ikut kerumah lo ya. Please, gue kangen masakan nyokap lo yang duper enak," mohon Nadia. Angel mengangguk mengiyakan. Mamanya pasti senang kalau makanannya disantap oleh temannya.

*****

Setelah bel pulang Angel dan Nadia buru-buru keluar kelas. Ingin cepat keluar dan menunggu taksi didepan. Semakin cepat mereka keluar semakin cepat mereka sampai dan pulang ke rumah. Saat didepan pintu sebelum keluar Angel melihat sosok pria jangkung menyandarkan punggung ditembok. Angel menghentikan langkahnya dan menghampiri si pria yang sibuk dengan ponselnya.

"Ardian ngapain disini?" tanyanya.

Ardian melihat Angel lalu memasukkan ponselnya kesaku. "Nungguin kamu."

Alis Angel mengerut, merasa aneh saat Ardian menunggu dikelasnya. Dan mereka tidak janjian untuk pulang bersama. "Angel nggak pernah minta dianter Ardian lho."

"Aku yang minta anterin kamu. Ayok pulang." Ardian berjalan lebih dulu setelah mengajak Angel. Tapi baru beberapa langkah dia menoleh melihat Angel masih berdiri ditempatnya.

"Mau pulang kan?"

"Mau," Angel mengangguk. "Tapi belum mau pulang kerumah."

"Mau keluyuran kemana hahh, pake baju kayak gini?" Ardian berjalan menghampiri Angel, memperhatikan Angel masih mengenakan seragam terkutuknya menurut Ardian.

"Mau ke toko buku sama Nadia."

Ardian melihat kearah pintu, ada Nadia menyengir kuda melambaikan tangan kearahnya. Ternyata dari tadi cewek itu berdiri disana menunggu. Ardian melihat Angel lagi.

"Yaudah aku antar."

"Nggak bisa Angel sama Nadia, masa mau bonceng tiga."

"Pake mobil." Ardian mengeluarkan kunci mobil dan menarik lengan Angel. Tak lupa Nadia ikut mengekor berjalan santai dibelakang keduanya.

"Tumben Ardian pake mobil, nggak mau hujan kan?" tanya Angel karena terakhir kali Ardian pakai mobil itu karena hujan.

"Nggak hujan."

"Terus?"

"Mau nganter kamu pulang jadi pake mobil."

"Pake motor anter Angel juga bisa. Biasanya pake motor kan."

Cerewet Angel menghentikan langkah Ardian. Dia berbalik melihat Angel. Matanya menatap seragam Angel lalu menghembuskan nafas. "Sekarang anternya pake mobil."

Guardian and Angel (story love school)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang