Update lagi dong...
Sekarang aku udah seneng deh. Pembaca Guardian And Angel semakin bertambah. Kan seneng gitu, makin semangat juga nulisnya.
Happy Reading
___________________________Di jendela kamar di lantai dua, Angel menatap kepergian Ardian dengan motor besarnya keluar dari pekarangan rumahnya. Tatapan sedih dan kecewa, ingin rasanya marah dan menyalahkan Ardian jika pria itu tak menghargai perasaannya tapi dia tahu posisinya.
Sebatas seorang sahabat yang dianggap adik oleh pria yang sudah bersamanya sejak kecil.
Angel terus saja terisak, semakin dia ingin berhenti semakin hatinya tertekan. Sementara jika memilih bertahan hatinya selalu saja ikhlas menunggu hal yang bahkan sudah menjadi buntu. Ardian menolak tapi dia tak berhenti.
Angel mengusap air mata di pipinya, matanya sudah bengkak karena tangis yang menyesakkan.
"Mungkin masakan Angel memang gak enak jadi Ardian gak mau muji." Angel berusaha mengembangkan senyumnya meski nafas masih sesak.
"Masakannya pasti gak enak banget jadi Ardian gak mau suapin." kata-kata menguatkan hati terus di ucapkannya.
"Pasti Ardian ngehargain Angel makanya makanannya habis." meski kalimat yang terucap untuk menguatkannya tapi suara Angel justru semakin bergetar.
Hembusan nafas berat di keluarkan untuk mengurangi sesak di dadanya.
"Angel gak boleh sedih cuma karna ini, kayak gak kenal Ardian aja. Dia kan emeng gitu gak bisa ngehargain siapapun dan gak pernah ngucapin makasih."Angel menjatuhkan dirinya di kasur merebahkan tubuh lelahnya. Tangan Angel menyentuh dadanya. "Sabar yah, mencintai seseorang resikonya memang sakit nanti juga gak akan sakit lagi kan." pandangan Angel kembali memburam, genangan itu kembali memenuhi matanya.
*******
Sebelum memasuki pintu rumah Ardian bisa mendengar suara tawa dari dalam rumah. Membuka pintu dan mengucapkan salam yang di balas penghuni dalam rumah. Ardian membalas senyuman ramah yang menuju kearahnya. Di ruang tamu sudah ada mamanya dan juga mama Angel. Ardian berjalan kearah keduanya.
"Loh Angel mana?" tanya Jasmine pada Ardian.
"Ada di rumah tante." jawab Ardian.
"Nggak ikut sama kamu, tadi tante nyuruh dia buat kamu jemput. Dia nggak ngasih tau kamu?" Jasmine menatap Ardian. Tadi dia meminta putrinya menghubungi Ardian untuk menjemputnya dan membawanya kesini.
Ardian menggeleng. "Ardian dari sana tapi Angel gak mau kemana-mana."
"Kamu udah makan sayang?" tanya Keyla.
"Iya mah, tadi di masakin Angel."
"Kalo Angel udah makan belum?" Jasmine menanyakan putrinya.
Rencananya mereka akan keluar makan bersama tapi mengetahui hal ini rencana itu pun sudah pasti batal.
Ardian diam, tadi Angel memintanya menyuapinya tapi dia tolak. Gadis itu pasti belum makan, dia tak mungkin makan sebelum dia datang tadi. Pasti Angel menunggu tapi dia mengabaikan saat Angel meminta di suapi.
"Kayaknya belum tante." jawab Ardian merasa bersalah.
Jasmine berdiri dari dudukannya dan mengambil tas. "Kalo gitu aku pulang dulu yah Key kasian Angel kalo belum makan," Jasmine buru-buru menuju pintu di ikuti keyla.
******
Setelah membersihkan diri, Ardian merebahkan tubuh diatas kasur empunya. Dia memeriksa ponsel dan melihat beberapa pesan yang masuk. Pesan grup dari keempat temannya yang sudah banyak namun enggan di buka. Ada juga pesan dari sekelasnya Putri yang menanyakan tugas, Ardian juga tak membalas dan membiarkan pesan itu tak terbaca. Dan di kontak pesan terakhir, Ardian membuka pesannya bersama Angel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian and Angel (story love school)
Fiksi Remaja-FOLLOW SEBELUM BACA 💙- GUARDIAN dan ANGEL adalah dua orang yang telah menjalin persahabatan dari kecil umur yang hanya selisi satu tahun membuad Guardian merasa harus menjaga Angel karena tanggung jawabnya. Menganggap Angel sebagai adik sudah lebi...