"Oppa, Pelan-pelan." peringat Irene pada sang suami yang sedang menyetir.
Ckitt
Tiba-tiba saja Suami Irene menghentikan mobilnya di tengah jalan dan untungnya Irene langsung menahan kepala putrinya agar tidak terbentur.
Terlihat tiga orang berbaju hitam menghampiri mobil mereka.
Tok tok
"Turun!" Teriak salah satu orang berbaju hitam itu.
"Oppa ada apa ini?" Suami Irene pun hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Hei, Cepat turun!"
"kau tunggu disini sebentar." Ucap sang suami yang langsung keluar dari mobil.
Irene mengangguk dan ia menunggu dari dalam mobil.
Awalnya Suaminya terlihat sedang berbicara biasa tapi lama kelamaan suaminya kini beradu mulut bersama orang-orang berbaju hitam itu lalu tak lama salah satu dari mereka mengeluarkan senjata diam diam lalu mengarahkannya pada suaminya dan Irene yang melihat itu langsung berteriak histeris.
"Tidak!"
Dorr
"Oppa!" tangis Irene pecah melihat baju suaminya mengeluarkan darah lalu seketika ambruk ditempat.
Orang-orang berbaju hitam itu tertawa puas ketika targetnya tepat sasaran lalu salah satu dari mereka menghampiri mobil dan membuka paksa pintu mobil.
"Mau apa kau!" Teriak Irene.
Tidak memperdulikan teriakan Irene Orang berbaju hitam itu langsung menyeret Irene lalu mengambil paksa Yerim dari gendongan Irene.
"Hei! Mau dibawa kemana bayiku!" teriak Irene mengejar orang itu yg membawa Yerim dalam gendongannya.
Orang itu tidak menggubris teriakan Irene, ia terus menggendong Yerim lalu masuk kedalam mobil yang sudah ada teman-temannya dan langsung melaju dengan cepat.
"Putriku!!!!" teriak Irene yang sudah menangis histeris. Ia tidak menyangka akan kehilangan putrinya.
Kemudian Irene beralih menghampiri suaminya.
"Oppa! Oppa cepat bangun! Ayo kita susul putri kita oppa" teriak Irene menguncang-guncangkan tubuh suaminya yang sudah tak sadarkan diri.
"Oppa!"
Irene menundukan kepalanya dengan isak tangis yang sedari tadi tak berhenti keluar.
Dengan tangan gemetar Irene meraih ponselnya lalu menelpon keluarganya yang di rumah.
"Hallo joohyoun ada apa?"tanya seseorang di seberang sana.
Eomma tolong, putriku...
Cirebon, 3 Juni 2021.
Note:
Semoga terhibur yaJangan lupa vote & komen gaesss