49. Birthday's Bella

90 9 15
                                    

Cinta bertepuk sebelah tangan ibarat mencintai tanpa tuan, tapi obsesi tanpa perasaan ibarat menggenggam sesuatu di ujung jalan, tidak akan pernah bisa menang.

•••••

Hari senin yang begitu berbeda untuk murid-murid SMA Graviska, tidak ada upacara pagi tadi, tidak ada kegiatan belajar mengajar seperti biasa, dan tidak ada tugas yang membuat pusing kepala. Hari ini adalah hari merdeka untuk mereka.

Selesai ujian siswa-siswi SMA Graviska tetap diwajibkan untuk masuk sekolah sampai beberapa hari ke depan. Para anak osis sudah mulai sibuk turun ke lapangan untuk persiapan pensi sebelum pengambilan rapot dimulai.

Bella berdiri di depan papan tulis melihat semua teman-teman sekelasnya dengan malas. Tumpukan undangan di tangannya masih tersisa banyak, meski sebagian sudah ia berikan pada murid-murid yang lain.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Nanti malam ia akan mengadakan acara pesta ulang tahun meriah dengan mengundang seluruh murid SMA Graviska, tanpa direncanakan dan serba dadakan, sebenarnya Bella malas, hanya saja ibunya memintanya dengan paksa.

"Perhatian buat lo semua, jangan lupa datang ke acara pesta ulang tahun gue ya nanti malam!" teriak Bella pada teman sekelasnya itu.

"Pesta ulang tahun yang ke berapa, Bel? Yang ke satu tahun ya?" cemooh Vinaya dari barisan belakang.

"Enak aja lo kalau ngomong, mentang-mentang gue mungil gini."

"Bukan mungil, bantet!" ejek Vinaya disambut tawa murid-murid yang lain.

Bella mengerang kesal. "Awas lo nanti datang ke acara gue, enggak bakal gue undang!"

"Gue juga enggak sudi kali. Udah gede masih aja dirayain!"

"Iri bilang bos!" bentak Bella emosi.

"Iri sama lo?" Vinaya melihat tubuh Bella dari atas sampai bawah dengan tatapan meremehkan.

"Enggak ada yang salah sama badan gue, kalau lo enggak suka copot aja mata lo!" marah Bella pada Vinaya.

"Ada apa nih?" Sonya datang dan langsung mencomot satu undangan dari tangan Bella. "Bisa ulang tahun juga lo? Gue kira enggak bertumbuh."

"Dan khusus lo," ucap Bella pada Sonya, "karena lo selama ini udah baik sama Anna, jadi gue ijinin lo datang ke acara ulang tahun gue."

Sonya membuang nafas kasar. "Mending gue shopping." Ia mengembalikan undangan itu, lalu berjalan ke bangkunya.

"Wah, ada yang ulang tahun nih!"

Bella melihat ke sumber suara, ternyata Bimo dan temannya masuk ke dalam kelas. "Asam! Kenapa enggak ke kantin aja sih lo? Gue kan enggak ada niat ngundang lo!"

"Tega lo Bel sama gue." Bimo menunjukkan wajah memelas. "Mana sini undangannya, gue mau minta makan nanti malam."

"Jangan lupa kado buat gue!"

"Lo mau apa sayang? Tiket Justin Bieber gue beli sekarang juga buat lo mah."

"Sayang kamu kok gitu sih sama aku?" pekik Sonya langsung menjewer Bimo kencang.

"Aduh Beb sakit, lepas dong! Kan enggak lucu kalau gue enggak punya kuping," rintih Bimo pada kekasihnya itu.

"Biarin aja, biar kamu enggak genit-genit lagi. Udah punya cewek secantik aku masih aja jelalatan," ucap Sonya.

"Iyaiya ampun, Ndoro."

Bella bergidik jijik. "Dasar alay! Indosiar menangis melihat ini."

ALDARIAN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang