Mesya menatap kaca spion pada motor Raka untuk melihat Al dan Lala yang berada di belakangnya. Mereka berbicara satu sama lain, Mesya menghembuskan napas gusar.
"Kenapa tadi lo ngijinin Lala sama Al?" tanya Raka membuat Mesya menunduk. Mesya menjauhi Al bukan karena apa, karena dia tidak mau jika dia dekat dengan Al sebagai teman tapi Lala tahu.
"Lo takut Lala tahu kan? Lo takut persahabatan lo hancur, lo takut kehilangan Lala?" tanya Raka bak seorang peramal. Mengapa Raka bisa tahu semuanya, apakah Raka cenayang?
"Lo cenayang ya? Atau lo mata-mata, atau lo peramal?" Mesya dengan cepat menuduh Raka hingga membuat Raka terkekeh.
"Kok ketawa sih!" Mesya langsung mencubit pinggang Raka hingga membuat Raka meringis.
"Lo nakal ya dari dulu, kalau nggak jewer telinga gue, lo cubit pinggang gue, kalau nggak gitu lo tendang betis gue," ucapan Raka membuat sang empu hanya melebarkan senyum sambil memperlihatkan deretan giginya. Motor Al maupun Raka melaju dengan pelan, dan santai.
"Serius gue nanya, lo bisa sahabatan sama nenek sihir itu gimana?" Mesya menyernyit siapa yang dimaksud oleh Raka, Mesya tidak pernah persahabatan dengan nenek sihir.
"Gue sahabatnya sama Lala bukan sama nenek sihir," telak Mesya polos. Raka sepertinya memang harus sangat bersabar untuk ini, pikiran Mesya sama seperti anak-anak yang tidak semua dimengerti.
"Yang gue maksud nenek sihir itu Lala." Mesya bingung lagi, apakah Lala memiliki sihir?
"Lala punya sihir? Tapi aku nggak tau, kalau Lala punya sihir aku suruh dia kerjain Matematika tiap hari dong," celetuk Mesya membuat Raka benar-benar sebal.
"Nggak, sejak kapan lo sahabatan sama Lala?" Mesya menggangguk paham, soal yang satu ini menempel pada otaknya.
"Awal sekolah setelah MOS," jawab Mesya seadanya. Itu memang kenyataannya pada awal masuk sekolah, di hari itu juga Lala dan Mesya berteman.
"Lala yang ngajak?" tanya Raka menebak, Mesya menggeleng karena bukan Lala yang mengajak melainkan dirinya sendiri.
"Gue yang mau, gue yang nawarin ke dia, karena pas itu awalnya banyak yang bilang gue culun lah gara-gara gue selalu pakai kepang dua tapi dia malah bela gue." Raka benar-benar tidak mengerti apa maksud dari Lala, mengapa dia baik kepada Mesya.
"Terus yang bikin lo sahabatan sama dia apa?" Raka ingin bertanya itu untuk melihat bagaimana motif Lala sebenarnya.
"Dia sering ajarin aku banyak hal, lo tau gue dulu culun banget pakek kacamata, kepang, bahkan gue dekil. Lihat gue sekarang, siapa yang ajarin? Lala. Gak itu juga sih, dia pernah nyelametin aku dari preman sampai dia yang babak belur, padahal dia aja gak bisa bela diri. Dia baik banget kan? Gue juga anggep dia adik gue." Pantas saja Mesya bisa lengket dengan Lala, Lala saja sangat berpengaruh dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MESYALIA (END)
Teen Fiction☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ Meysa Aquila Kaitlyn atau yang kerap disapa Mesya gadis cantik, baik dan polos yang bersahabat dengan Shaula Adelia Putri dipanggil Lala. Seorang anak yang mandiri, dan cantik, namun sebenar...