FOURTY SIX (✔)

437 33 40
                                    

Mesya menatap mata Al yang menatapnya juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mesya menatap mata Al yang menatapnya juga. "Gue minta maaf," ucap Al membuat Mesya terkekeh. Sudah berapa kali Al meminta maaf kepadanya? Berkali-kali bahkan Mesya sendiri menghitungnya.

"Lima belas, ini ke lima belas lo minta maaf. Gue 'kan udah bilang udah maafin," jawab Mesya sambil tersenyum. Al menatap Mesya yang duduk di sebelahnya setelah makan, mereka melihat televisi di kamar Mesya.

"Kalian jangan berisik, gue lagi nonton Upin Ipin ini," kesal Raka saat dia susah mendengar suara dari televisi karena mereka. Suara itu tidak ia kerasan karena Lala yang tidur di kamar sebelah.

"Gue minta maaf." Al menyenderkan kepalanya di paha Mesya membuat Mesya mengelus perlahan rambut Al.

"Enam belas. Udah, Al gue udah maafin suer," ucap Mesya meyakinkan Al lagi, tetap saja Al merasa bersalah.

"Ah, gue jadi nyamuk mending ke luar aja." Raka langsung memakai santannya dan berjalan ke liar dari kamar Mesya, menyebalkan sekali jika dia menjadi nyamuk diantara mereka berdua.

Mesya menatap was-was Al yang menatapnya. "Apa? Mau minta maaf lagi? Udah gue maafin Altair Galenio Savian."

"Serius?" Mesya berdecak lalu menyingkirkan kepala Al dari panggilannya dan berdiri.

"Ngomong sekali lagi gue cancel maafnya," kesal Mesya sambil bersendekap. Mesya sendiri juga capek jika harus meladeni ucapan maaf Al yang tak kunjung selesai.

"Galak, berarti sekarang gue punya aturan buat lo. Nggak boleh jadian sama cowok lain, nggak boleh deket sama cowok lain selain Raka sama Ayah lo, nggak boleh jajan sembarangan." Sebentar, apakah ada yang aneh dengan Al? Banyak. Mengapa dia menjadi posesif? Dan cerewet?

"Kenapa jadi posesif? Kan kita udah mantan?" tanya Mesya berpura-pura cuek. Al menatap Mesya sambil mendekat ke arah Mesya.

"Karena sebentar lagi lo jadi pacar gue." Mesya tersenyum, dia pikir cowok dingin seperti kulkas berjalan ini akan terus dingin rupanya sifatnya mencair.

"Kenapa nggak dingin lagi?" tanya Mesya iseng.

"Karena ada matahari yang bikin hati-hari gue mencair, karena ada seseorang yang bikin gue menyadari sesuatu. Kalau gue udah dibuat jatuh ke hatinya." Apakah ini benar ucapan Al? Walau Al mengucapkannya dengan sedikit kaku tapi itu wajar bukan?

"Sa-ae Mas Al. Gue 'kan jadi baper, tanggung jawab nggak?" Al benar-benar membuatnya melayang ke luar angkasa.

"Nikah yuk?" Seketika Mesya langsung memukul Al dengan cepat. Apa ini, dia lulus saja belum tetapi Al sudah mengajaknya nikah.

"Lulus aja belum!" jawab spontan Mesya.

"Kalau udah lulus mau?" Sudahlah Lala tidak kuat jika terus melayang, Mesya langsung memutuskan meninggalkan kamarnya dengan cepat membuat Al geleng-geleng.

MESYALIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang