FIFTEEN (✔)

403 50 62
                                    

"Om pinjem Mesya-nya ya," ucap Al sambil melirik Mesya yang berusaha menyembunyikan wajahnya yang bersemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Om pinjem Mesya-nya ya," ucap Al sambil melirik Mesya yang berusaha menyembunyikan wajahnya yang bersemu. Selalu saja seperti ini mengapa pipinya tidak bisa diajak konsentrasi.

Suasana langit malam terlihat seperti biasa, hanya satu yang kurang. Bulan tidak menampakkan sinarnya untuk muncul langit hanya berhias bintang-bintang berkelap-kelip.

Dio menyenggol sikut Mesya yang menunduk. Mesya semakin kuat menggigit ujung bibirnya. "Ayah ish! Kenapa sih nggak bisa diajak kerja sama?" kesal Mesya dengan sikap ayahnya yang tidak bisa untuk tidak menjahilinya.

"Emang kamu mau investasi saham sama Ayah?" Mesya menatap wajah Ayahnya dengan sangat sengit. Ayahnya memang selalu seperti ini, sikapnya membuat Mesya terdiam, jika diteruskan akan percuma kan?

"Capek aku sama Ayah, yaudah aku pergi." Mesya menyalami Ayahnya untuk menyelesaikan permasalahannya.

Dio tersenyum, Putrinya sudah besar rupanya, pipi Mesya bahkan terlihat merah seperti menutupi rasa gugupnya. "Yaudah Al kamu jaga Mesya ya, jangan sampai lecet atau kamu berurusan sama saya. Oh iya satu lagi, jangan pulang lebih dari jam 10." Al mengangguk paham.

"Saya akan kembalikan Mesya seperti asalnya om," ujar Al sambil menyalimi Dio. Dio sudah mulai percaya dengan Al. Dio tidak masalah jika anaknya pacaran, asalkan tahu batas, dan tetap mempertahankan nilainya.

Mesya memakai helm yang Al berikan padanya. Cowok itu sudah berada di atas motornya sambil menoleh ke arah Mesya. Mesya menaiki motor milik Al. Mesya tidak memakai dress karena Al yang menyuruhnya untuk menggunakan hoodie dan jeans. Dia juga tidak memakai heels melainkan memakai sepatu berwarna putih miliknya.

"Assalamualaikum, Ayah, salamin ke Mama yang lagi mandi. Aku kasih waktu bareng, jangan lupa kasih aku adik yaaa," ucap Mesya sambil terkekeh saat motor Al mulai melaju. Dio yang masih melihat gerak-gerik Mesya langsung terkekeh.

***

"Kita mau ke mana?" tanya Mesya kepada Al.

"Lihat aja nanti." Mesya berdecak kesal Al seperti membuat teka-teki yang harus dia pikirkan. Suasana langit malam terasa dingin, sekarang Mesya tahu mengapa Al menyuruhnya berpakaian seperti ini.

"Kenapa lo nyuruh gue pakek hoodie?" Mesya menatap Al dari kaca spion dan sesekali Al menoleh untuk merespon Mesya.

"Karena dingin," jawab Al seadanya, Mesya menyipitkan matanya seakan tidak percaya tatapannya masih menatap Al yang terlihat tenang dan fokus pada jalanan.

"Emm, perhatian banget si," celetuk Mesya dengan percaya diri 100%. Al terkekeh rupanya Mesya berniat menggodanya.

Al menatap spion sekali lagi lalu memandang jalan. "Gue nyuruh lo pakek kayak gitu biar lo nggak minjem jaket levis gue," ucap Al membuat Mesya ingin membuang wajahnya saat ini juga.

MESYALIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang