FOURTY ONE (✔)

350 35 53
                                    

Lala masih sedikit kesal dengan hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lala masih sedikit kesal dengan hari ini. Bagaimana tidak semua dipikirkannya menjadi 'bagaimana cara membayar SPP' pikiran itu terus berputar hingga membuat Lala sendiri resah.

Sementara resah itu ia tutupi dengan senyuman saat Al mengeratkan genggaman tangan kanan Al dengan tangan kiri Lala. Itu seperti kebahagiaan bagi diri Lala sendiri.

Setelah masuk BK Lala langsung mau masuk ke dalam kelas, sepulang sekolah dia baru pulang jalan dengan Al entah mengapa Al tidak membawa motor hari ini.

Al jika dilihat dari samping terlihat tampan, sama seperti saat ia kecil. Rahangnya terlihat tegas dengan bibir tipis dan kecil mungkin itu membuat Al sangat suka berbicara pendek daripada panjang. Hidungnya mancung, bulu mata tipis dan alis tebal yang sedikit melengkung. Dan rambut yang tertata rapih terutama.

"Lain kali nggak usah bolos," ucap Al sambil menatap Lala. Lala yang ditatap hanya diam. Bagaimana dia tidak bolos jika dia diberi pilihan yang tidak mengenakkan.

"Masalahnya pilihannya nggak enak, masa gue harus lari atau nggak berdiri depan tiang?" tanya Lala sedikit jengkel. Sebenarnya Lala tidak terlalu memikirkan hukuman tetapi dia ingin waktu untuk memikirkan tentang uang yang harus dia bayar.

"Bilang apa BK?" tanya Al. Lala tentu saja tidak akan memberi tahu segalanya kepada Al. Dia tidak mau Al yang kepikiran tentang dirinya.

"Nggak kok. Cuma ditegur nggak boleh bolos," ucap Lala berbohong. Tadi dia diberi waktu untuk membayar uang dan dia juga diperingatkan untuk tidak bolos. Jika sampai dia bolos lagi maka dia bisa dikeluarkan dari sekolah.

Di sekolah Lala sangat menerapkan kedisiplinan paling utama. Disiplin membayar atau juga disiplin datang sekolah. Mereka menerapkan ini tetapi tetap saja ada yang lalai.

"Motor lo ke mana, Al?" Lala juga bingung tidak biasanya Al tidak membawa motor kesayangannya itu. Apakah di bengkel? Tetapi jika di bengkel Al pasti akan berjalan ke bengkel saat pulang sekolah ini, ini tidak.

"Disita Bunda," jawab Al jujur. Motornya memang sedang disita oleh Bundanya.

"Ha? Kenapa?" tanya Lala.

"Pulang kemaleman." Al kemaren memilih menghabiskan malam dengan teman-teman SMA lamanya. Bundanya memang tidak suka jika Al pulang malam, di rumahnya sudah diterapkan jika batas pulang adalah jam sepuluh malam tetapi kemarin Al malah pulang jam setengah dua belas.

"Makanya jangan begadang," timpal Lala dengan cepat.

"Lo sendiri." Lala terdiam, benar saja kemarin Lala begadang sampai malam tetapi Lala malah menasehati Al.

"Gue-kan kerja." Lala menatap Al sebentar lalu kembali menatap jalan. Langkah Al dan Lala terlihat berbeda. Al memiliki langkah lebar sedangkan Lala cenderung kecil.

"Harus tau waktu." Al sendiri tidak terlalu suka jika Lala terlalu keras bekerja. Lala sendiri juga tidak suka membagi masalahnya, dia selalu memendamnya sendiri.

MESYALIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang