Happy readingSatu hari berlalu setelah kematian dari Lala. Mesya hanya bisa mengurung dirinya dalam sedih, Ayahnya juga sama halnya dengan dia. Mamanya berusaha membujuk Ayahnya agar mau makan tetapi hasilnya tetap sama.
Mesya berjalan memasuki kamar milik Lala, kamar ini bahkan belum Lala pakai selama seminggu. Baru beberapa hari tetapi sebuah kenangan sudah tersimpan di sini. Lala berjalan ke arah meja tatapannya beralih pada kotak dengan ukiran lama yang tidak dikunci. Di atas kotak itu ada kalung persahabatan Lala dan Mesya.
Mesya membuka kertas itu perlahan ada dua kertas. Masing-masing kertas itu dilapisi dengan amplop. Mesya membalikkan amplop itu, di sana ada tulisan 'Untuk Mesya, Ayah, Mama, Al tersayang' Mesya membaca tulisan pada bagian belakang amplop satunya 'spesial untuk Raka'
Mesya segera berlari dari tempatnya sambil membawa kedua surat itu, kebetulan Raka dan Al juga ada di rumahnya karena masih dalam keadaan duka dan mereka masih ingin di rumah Mesya untuk mengingat semua kenangan.
Mesya menatap Mamanya yang berusaha membujuk Ayahnya di meja makan untuk makan. Mesya juga melihat Raka seperti orang tidak berselera untuk melalukan apapun ditemani dengan Al yang memandang kosong arah lain.
"Ayah! Mama! Al! Mesya nemu surat!" Mesya langsung berlari ke arah meja makan di susul dengan Al yang ikut berlari sementara Raka masih diam di tempat karena tidak minat dengan hal apapun.
"Dari siapa?" tanya Nita penasaran.
"Lala." Raka langsung bergegas untuk menuju ke arah Mesya dengan cepat.
"Aku boleh bacain?" Nita dan Dio mengangguk untuk itu. Mesya berdiri dengan Al, Nita, Raka dan Dio yang duduk di kursi.
"Dari seseorang yang pernah hadir memberi luka untuk Kakaknya sendiri." Itu kalimat pertama yang ada di sana tetapi Mesya sudah merasakan getaran.
"Hai Ayah, Mama, Mesya, Al? Apa kabar? Aku harap baik. Aku Lala, orang yang mungkin asing bagi Mama Nita. Aku mau bilang terima kasih untuk kalian. Untuk Mesya yang sudah ngertiin aki, nggak pernah marah. Untuk Ayah yang pernah hadir dalam hidup ku. Dan untuk Al yang aku anggap kakak."
"Aku nggak tau kesan kalian bertemu aku gimana? Jujur, aku sayang kalian. Kalau misal suatu saat aku nggak ada aku minta satu sama kalian, jangan pernah sedih atas kepergian ku. Kalian tau kan? Aku rindu sama Mama."
"Untuk Ayah jaga kesehatan, untuk Al jaga Mesya, untuk Mama jaga Ayah ya. Aku nggak pernah menyesal pernah hidup sebagai Lala, karena dengan Lala hidup ku jadi sangat berwarna. Suka ataupun duka aku selalu hadir, tapi aku nggak pernah kecewa dengan itu. Yang akan aku kecewain kalau suatu saat kalian nggak bisa relain aku."
"Aku nggak suka kalian berlarut-larut dalam kesedihan. Itu yang aku benci. Jaga kesehatan kalian, jangan lupa Mesya sama Al nanti kalian semangat ujiannya. Akan ada pengganti Lala dalam kehidupan nantinya, aku sayang kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
MESYALIA (END)
Teen Fiction☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ Meysa Aquila Kaitlyn atau yang kerap disapa Mesya gadis cantik, baik dan polos yang bersahabat dengan Shaula Adelia Putri dipanggil Lala. Seorang anak yang mandiri, dan cantik, namun sebenar...