TEN (✔)

615 68 81
                                    

Seluruh penjuru SMA Taruna Bangsa dihebohkan dengan suara teriakan serta jeritan histeris perempuan, bagaimana tidak mereka sekarang sedang ada pertandingan basket satu sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh penjuru SMA Taruna Bangsa dihebohkan dengan suara teriakan serta jeritan histeris perempuan, bagaimana tidak mereka sekarang sedang ada pertandingan basket satu sekolah. Mesya dan Lala berdiri diantara desakan kaum hawa.

Siswi di SMA Taruna Bangsa memang suka heboh jika ada basket, mereka akan sangat terpana jika melihat skill dari kelas IPA dan IPS beradu. Dua kelas yang selalu bermusuhan sejak lama.

Sorakan antara kedua kelas juga menggema dengan keras. Berbeda dengan mereka yang asik menyoraki para pemain basket, Mesya dan Lala justru hanya menatap malas lapangan. Mesya dan Lala sama-sama bosan jika melihat basket.

Lalu untuk apa mereka di sini? Ini semua karena Dina, ketua kelas IPA-1 yang sangat heboh itu bersama dengan Dinda yang terus menerus mengusir Mesya dan Lala jika berada di dalam kelas.

Dina menyuruh-nyuruh mereka untuk ikut mendukung kelas IPA. Bahkan Dinda yang merupakan sahabat Dina menyeret-nyeret Mesya dan Lala. Dina dan Dinda memang memiliki nama yang mirip, tapi keduanya terlihat sangat berbeda dari segi wajah.

Mesya menarik napas gusar, begitu juga dengan Lala pemandangan di depan mereka ini sangat membosankan, mengapa para kaum hawa justru berteriak-teriak jika melihat salah satu pemain berkeringat.

Lihat saja Raka, cowok itu menggunakan jersey berwarna putih dengan pasangan celana pendek se-paha. Keringatnya itu menetes sesekali juga terlihat perut Raka yang sixpack, apakah itu yang membuat mereka berteriak histeris tanpa memperdulikan jika kelas IPA dan IPS beradu?

Raka sebagai mantan playboy malah asik menyisir rambutnya dengan jari-jemarinya hingga membuat teriakan kaum hawa semakin histeris. Berbeda dengan Raka, Al justru tampak tenang, dan fokus pada game yang berada pada ponselnya. Menjaga keseimbangan dengan menaikkan telapak kaki kanannya di atas kaki kirinya.

"Apanya yang asik coba?" tanya Mesya lesu, ini sangat buang-buang waktu. Tidak ada yang menarik di sini, hanya suasana ricuh yang bisa membuat kepala Mesya pusing.

"Lo gak liat, Sya?! Sahabat lo itu astagfirullah! Raka sixpack astaga!" ucap Dina histeris membuat Mesya menatap Raka sejenak. Ketua kelas macam apa ini? Mengapa dirinya bukannya mengurusi tugas yang menumpuk, memilih untuk melihat acara seperti ini

"Lo dulu nemu Raka di mana sih? Kenapa bisa dia ganteng iya, duit ada, manis banget," ucap Dinda sambil menatap Mesya penuh tanya.

"Elah badan krempeng sama kotak-kotak aja lo suka, Din," sewot Lala yang dari tadi hanya mendengarkan mereka, jika semua kaum hawa tertarik dengan tubuh atletis maka Lala berbeda, dia bukan mementingkan tubuh atletis yang terpenting adalah seseorang yang bisa membuatnya jatuh cinta.

"Hey! Jangan salah ya, Raka itu boyfriendable banget, perutnya juga pelukable banget!" sengit Dinda tak terima.

"Dih, apaan. Cowok rese, cowok nyebelin, cowok gila yang pernah gue temuin ya Raka itu." Lala benar-benar tidak suka dengan selera Dinda dan Dina ini, cowok semenyebalkan Raka, mereka suka?

MESYALIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang