MESYALIA (END)

EKSTRA PART 1 (✔)

HAI SEMUA
PERHATIAN!!!
AUTHOR NULIS INI BERJAM-JAM MOHON BANTUANNYA DONG BUAT SEMANGATIN. CUMA TINGGAL VOTE (TEKAN BINTANG) SAMA KOMEN UDAH ITU AJA. GRATIS, CUMA BEBERAPA DETIK UDAH KELAR.

BTW UDAH ADA YANG DENGERIN LAGU HOT SAUCE-NCT DREAM?
JENO GANTENG WOY!♡
RENJUN APALAGI, TERUS SUARA CHENLE
DUH, PASUKAN MENTAL YUPI KAYAK GUE GMN KABARNYA?😭

Udah siap buat spin-off MESYALIA belum?
Mau kasih bocoran dikit: spin-off MESYALIA bakal jadi cerita dengan alur penuh teka-teki.

Aku kasih poin buat spoiler spin-off =
1. Nggak ada yang nggak mungkin selagi bumi bulat.
2. Kadang yang baik ternyata busuk.
3. Dan, kadang musuh adalah penolong.
INI BUAT SPOILER SPIN-OFF MESYALIA.

SIAP GAK? MAU NYA KAPAN?
MAUNYA SIAPA TOKOH UTAMA?
SPIN-OFF BAKAL BANYAK ADEGAN MEWEK+KETAWA

Aku tahu kita berbeda, dan sepertinya Tuhan mu memang tidak mengizinkan ku bersamamu
Raka N

HAPPY READING

.
.
.
.
.

Kadang kala takdir itu terdengar lucu nyaris seperti guyonan. Kadang juga takdir seperti menjelma menjadi belati yang bisa menusuk siapapun. Entahlah percaya atau tidak percaya beberapa waktu yang lalu Mesya, Raka dan Al sama-sama kehilangan.

Kehilangan seorang sahabat, kehilangan seorang teman kecil bahkan kehilangan cintanya. Mesya banyak kehilangan luka tetapi dia tahu hidupnya juga harus tetap berjalan, ini sudah satu bulan sejak perginya Lala. Sosok cewek kuat yang telah kembali kepada Tuhan.

Raka juga tidak pernah menyangka disaat-saat pengakuan tentang rasa yang ia miliki justru ia tertabrak oleh takdir yang menghalang. Bagaimana dengan Al? Dia juga sama kehilangannya terlebih dia dan Lala sudah terikat sejak dalam kandungan.

Bolehkah mereka egois dan hilang takdir itu tidak pernah adil? Bolehkah mereka memohon agar Lala bisa kembali?

Suasana belakang sekolah sepi seperti biasanya. Tatapan Raka kembali datar dan kosong, entah apa yang sedang dia lihat. Raka terkekeh sinis. "La, kalau lo mau nolak perasaan gue nggak usah pakai cara pergi."

Raka memejamkan matanya menahan perih hatinya yang belum terobati. Tidak mudah baginya melupakan Lala begitu saja, lihatlah Raka sekarang dia terlihat lebih kurus dan suka menyendiri. Ada perasaan aneh dalam dirinya, dia baru kali ini merasakan perpisahan paling menyakitkan.

Perpisahan yang belum pernah ia tebak sebelumnya, apakah takutnya memang seperti ini? Mengapa tidak dia saja yang pergi? Kenapa harus... kenapa harus Lala? Sosok yang berhasil menggantikan posisi hatinya yang rapuh kala itu?

"ARGH!!!" kesal Raka dengan kencang. Dia sudah seperti orang gila yang kehilangan cintanya.

Sementara di ujung sana Al dan Mesya masih terdiam memperhatikan Raka. Mereka tahu Raka terlihat sangat kehilangan, mereka bisa melihat itu dari sikap Raka akhir-akhir ini.

"Gue khawatir sama Raka," ucap Mesya tanpa menatap Al.

"Dia butuh waktu." Mesya menoleh ke arah Al.

"Ini udah sebulan, Al! Gue takut Raka-nya bisa sakit." Memang Mesya tidak bohong, Raka terlihat sangat berubah. Dari dia yang petakilan menjadi dingin, dari dia yang banyak bicara menjadi pendiam. Dia juga jarang pulang ke rumahnya. Al sering menjemput lelaki itu dari club dan membawanya ke apartement pribadi milik Raka.