THIRTEEN (✔)

468 55 33
                                    

Terik matahari mulai terasa panas pada siang ini, pulang sekolah Al dan Raka memutuskan untuk menjenguk Mesya yang sedang sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terik matahari mulai terasa panas pada siang ini, pulang sekolah Al dan Raka memutuskan untuk menjenguk Mesya yang sedang sakit. Al dan Raka tiba di depan rumah Mesya. Seperti biasa Nita selalu melihat-lihat tanamannya.

"Assalamualaikum Tante?" salam Raka untuk Nita yang mengecek kelopak-kelopak mawar merah yang berada di hadapannya.

"Waalaikumsalam, Eh Raka sama Al. Ada apa?" Raka tersenyum sebentar.

"Mau lihat Mesya, Tan. Mesyanya ada kan?" Nita menggangguk sambil tersenyum. Raka menoleh sesaat kepada Al yang hanya diam seperti patung.

"Ayo masuk, kebetulan Mesya waktunya minum obat sama makan, tapi belum bangun. Kalian ke kamar Mesya aja bangunin Mesya," ucap Nita sambil mengajak mereka untuk masuk ke menuju kediamannya.

Raka dan Al mengikuti Nita dari belakang. Raka membawa keranjang buah, buah itu hasil dari mereka berdua yang membeli. Mereka mulai masuk ke dalam rumah Mesya, rumahnya sepi karena Papa Mesya bekerja.

"Kalian ke atas aja, bangunin Mesya. Suruh dia mandi terus makan, Tante mau masakin Mesya dulu," Mesya tadi pagi sudah sarapan dan minum obat setelah itu dia langsing tidur tanpa mandi terlebih dahulu. Mesya itu pemalas dan selalu susah bangun tidur.

Al dan Raka memutuskan untuk naik ke lantai atas secara perlahan hingga sampailah mereka di kamar dengan tulisan 'INI KAMAR MESYA CANTIK, ORANGNYA MASIH TIDUR!'

Raka dan Al terkekeh setelah membaca itu dalan hati, lihat saja bagaimana Mesya yang masih tidur. Mereka membuka pintu dengan perlahan. Raka dan Al sama-sama saling memandang dan melotot ke arah Mesya.

Tidur dengan tengkurap, tangan dilentangkan tak tentu arah, kaki juga seperti itu. Ditambah lagi dengan suara dengkurannya. Ini sama sekali bukan Mesya yang terlihat polos, tidurnya sangat jauh dari kata 'cantik' atau bahkan 'feminim' lihatlah wajahnya yang masih mendengkur itu.

"Serius dia Mesya?" tanya Raka kepada Al yang juga bingung. Al menatap Raka sejenak lalu mengalihkan perhatiannya kepada Mesya.

"Gue juga ragu." Raka berdecak sebal, dulu dirinya waktu kecil sering dimarahi Mesya gara-gara dia tidur dengan mendengkur sekarang lihatlah, siapa yang tidur dengan mendengkur?

"Sya, bangun woy." Gadis itu sama sekali tidak terusik dengan suara Raka yang sedikit keras.

"Kebo emang ni anak, kayaknya dia bakal lama bangunnya. Karena dia itu sekali tidur yang dinikmatin, gue penasaran sama otak Mesya, ada apa sih sampai-sampai dia pules tidurnya?" Al hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Sya bangun, lo nggak malu apa ada Al?" Mesya yng tadinya jalan-jalan di mimpinya langsung terbangun sambil mengucek matanya. Posisinya masih tidur, tapi hal pertama yang ia lihat adalah Raka dan Al yang berada di hadapannya.

"Astaga?! Serius kalian? Astagfirullah, Mama! Aku malu, Ma!" Mesya langsung menyembunyikan muka malunya di balik bantai miliknya.

"Ngedengkur?" tanya Al membuat Mesya semakin gugup, apakah dia harus menjawab 'Iya' untuk mempermalukan dirinya.

MESYALIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang