Hari masih pagi, tetapi Al, Raka, Lala dan Mesya sudah datang dari tadi. Mereka asik dengan kegiatannya sendiri. Mesya dan Lala yang membaca buku berbeda dengan Al dan Raka yang asik dengan ponselnya. Al duduk di dalam kelas sedangkan Raka duduk di bangku luar kelas.
Sekolah masih sepi entah mengapa mereka bisa datang pada waktu yang bersamaan. Bel masuk masih setengah jam lagi. "Sya, lo nggak piket?" tanya Lala sambil mengingatkan Mesya.
"Oh iya, tapi kelas udah bersih, gue nyapu di depan aja deh." Mesya langsung bangkit tak lupa menurut buku dan mengambil sapunya. Mesya mulai menyapu dengan santai, ini hanya ada Al dan Lala yang berada di dalam kelas.
Baru saja Lala menoleh menatap Al tetapi Al langsung berdiri dan berjalan mengarah ke arah Mesya. Mesya padahal baru saja menyapu sambil memperhatikan lantai tapi langkahnya terhenti kaki Al itu menghalangi dirinya. "Minggir," ucap Mesya tanpa menatap mata Al.
"Minggir, ish!" kesal Mesya saat Al hanya diam. Mesya memutuskan melewati Al. Tetapi Al malah mundur dan menghalangi arah sapunya lagi.
"Menghindar?" tanya Al membuat Mesya cengo. Siapa yang dimaksud Al menghindar?
"Siapa?" tanya Mesya balik.
Al menatap Mesya datar, "Lo, lah," jawab Al seadanya membuat Mesya berfikir lagi. Apa Al memang tidak bisa berbicara sedikit panjang lagi?
"Dari siapa?" tanya Mesya dengan polosnya. Pikiran Mesya tidak sampai untuk mencerna ucapan-ucapan Al.
"Lo menghindar dari gue?" tanya Al dengan ekspresi datarnya.
"Itu pertanyaan apa pernyataan?" sudah sepertinya kesabaran Al habis jika harus berbicara dengan Mesya lagi. Cewek ini bahkan sulit untuk peka.
"Lo menghindar dari gue apa gimana?" Mesya terdiam, karena dia tahu sekarang topiknya mengarah ke mana. Mesya mencari alasan yang kiranya logis untuk ini, tetapi apa. Ayolah siapa saja bantu Mesya dalam ini, terlebih lagi Mesya menoleh mendapati Lala yang berada di dalam kelas dengan menatap dirinya tanpa senyuman.
"Ng-nganu eng-enggak!" jawab Mesya dengan cepat. Apakah itu membuat Al percaya? Tentu saja tidak, dia saha menjawab dengan gugup.
Sementara Raka tampak asik dengan game yang berada di tangannya. Dia memang mendengar ucapan mereka tapi game lebih penting.
Enemy Triple Kill
"Anjir lo!" umpat Raka ketika musuh berhasil mengalahkan 3 hero sekaligus. Sekarang tangannya seakan diuji.
Double kill
Triple kill
An ally has slain the Turtle
Raka tersenyum puas saat dirinya melawan lawan temannya dan mengalahkan lord.
Lala memutuskan untuk keluar dari kelas. Lala tidak suka dengan Ini, dia akan membuat Al jatuh padanya bukan Mesya. "Al, anterin gue ke Perpus." Lala menarik tangan Al untuk ikut dengannya sementara Al langsung melepaskannya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MESYALIA (END)
Teen Fiction☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ Meysa Aquila Kaitlyn atau yang kerap disapa Mesya gadis cantik, baik dan polos yang bersahabat dengan Shaula Adelia Putri dipanggil Lala. Seorang anak yang mandiri, dan cantik, namun sebenar...