Mesya merasakan sesuatu yang aneh mengikuti dirinya. Dia berada di koridor menuju kantin tetapi siapa yang mengikutinya. Ini bukan gaya Lala kalau bukan Lala lalu siapa?
Mesya perlahan menoleh mendapati seseorang dengan muka dinginnya membuatnya ingin pergi, jangan sampai Lala melihat mereka. Walaupun hanya 3 hari tetapi Mesya harus menepati ucapannya, karena menurut prinsip Mesya ucapannya adalah janji.
"Ish! Jangan ikutin gue!" kesal Mesya sambil menatap Al jengkel. Al bahkan masih diam dan memasang wajah juteknya. Cowok ini! Bisakah dia menebak pikirannya satu hri saja?
Mesya melanjutkan berjalan lagi mungkin Al tidak mengikutinya lagi. Dugaannya salah, benar-benar salah 100% Al malah dengan sengaja mengikuti langkahnya. Mesya langsung berbelok ke arah toilet cewek dia langsung masuk dan menutup pintunya. Al menghela napas gusar cewek ini benar-benar terlihat menghindar dari dirinya.
"HAI AL?!" sapa Lala sambil mendekat Al. Al menatap jengah cewek ini, satu masalah muncul sagu lagi menyusul. Tidak bisakah masalah tidak perlu menyusul? Karena jika menyusul itu membuatnya semakin berada di dalam masalah besar.
"Jangan ikutin gue," Al memperingatkan Lala yang tersenyum sumringah.
"Oke," jawab Lala singkat lalu mengikuti arah gerak Al lagi yang tidak jauh darinya. Mereka menjadi sorotan karena Lala yang terus mengikuti arah Al. Al lama-lama menjadi risih jika seperti ini terus.
Hari ini Lala terlihat aneh. Gadis itu selalu mengikuti gerak Al dari pagi. Apakah dia tidak memiliki pekerjaan yang lebih berfaedah? Daripada mengikuti arah gerak dirinya.
"Al lo kok mau si dideketin kutu busuk?" tanya cewek yang melihat mereka. Cewek itu tentu tidak sendirian dia bersama beberapa cewek sebagai kumpulannya.
Lala melotot, kutu busuk apa yang dia maksud. "Heh diem lo!" ucap Lala sambil terus mengikuti arah gerak Al yang berjalan. Al berhenti sambil menatap Lala gusar, cewek ini memang tidak akan mempan jika diberitahu. Dia selalu ada aja alasan, hari ini sangat aneh bagi Al dengan Lala yang mengejar-ngejar dirinya dari tadi pagi.
"Lo bisa nggak-" ucapan Al terpotong.
"Gue nggak bisa nggak ngikutin lo," jawab Lala dengan spontan. Al terdiam apa maksud ucapan gadis ini, sepertinya dia ingin mengungkapkan sesuatu yang tidak diketahui jelas tentang apa.
Lala sebenarnya melangkah terlalu jauh untuk ini. Gue sebenarnya terlalu cepat buat ini tapi gue yang bego hanya minta waktu 3 hari. Hanya tinggal besok malam aja kalau gue gak gerak cepat, semuanya bakal sia-sia, batin Lala.
Al menatap wajah Lala yang sedang berpikir. "Al pinjem duit dong, gue laper," ucap seseorang dengan cepat.
Lala berdecak mengapa dia selalu ada di manapun. "Uang lo ke mana?" tanya Al membuat Raka berpikir. Apakah dia harus bilang jika tidak diberi uang jajan, itu terlihat sangat rendah nantinya. Tetapi jika dia bohong, sepertinya ide bagus. Raka orang yang gengsi jadi dia tidak mungkin mengungkapkan sesuatu secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MESYALIA (END)
Teen Fiction☡HARAP VOTE DAN KOMEN, FOLLOW KARENA ADA BBRP PART DIPRIV☡ Meysa Aquila Kaitlyn atau yang kerap disapa Mesya gadis cantik, baik dan polos yang bersahabat dengan Shaula Adelia Putri dipanggil Lala. Seorang anak yang mandiri, dan cantik, namun sebenar...